Memahami Sisi Ilmiah dari Lamunan: Apa yang Terjadi Dalam Otak Kita?

Namun, apa yang terjadi di balik fenomena mencengangkan ini dan peran sains dalam membahas mengenai lamunan?

Biopsikologi, Sosial2005 Views

Logos Indonesia – Pernahkah kamu merasa melamun saat melakukan suatu kegiatan atau saat berada dalam situasi tertentu? Banyak dari kita mungkin telah mengalami lamunan di tengah-tengah aktivitas sehari-hari. Lamunan bisa terjadi kapan saja dan mengantar kita ke dunia pikiran yang berbeda. Namun, apa yang terjadi di balik fenomena mencengangkan ini dan peran sains dalam membahas mengenai lamunan? Memahami sisi ilmiah dari lamunan penting untuk kita, karena ini membantu kita untuk lebih memahami proses yang terjadi dalam otak kita. Bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari?

Baca Artikel Kami Lainnya: Terapi Psikologis: Analisis Mimpi Menurut Carl Jung

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai berbagai aspek lamunan mulai dari apa yang dimaksud dengan lamunan. Bagian otak yang terlibat dalam lamunan, hingga dampak yang ditimbulkan oleh lamunan baik positif maupun negatif. Topik ini sangat menarik karena banyak dari kita tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi dalam diri kita pada saat melamun. Lamunan tidak hanya menunjukkan tentang imajinasi, tetapi juga bisa menunjukkan apa yang tengah terjadi pada kesehatan mental kita.

Melalui artikel ini, diharapkan kita semua bisa memahami lebih dalam tentang sisi ilmiah dari lamunan. Tujuannya agar kita bisa belajar mengendalikan lamunan agar menjadi hal yang positif. Sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup kita. Selain itu, kita juga bisa mengenali potensi dampak negatif dari lamunan yang terlalu sering. Jadi bagaimana cara mengatasinya?

Apa itu Lamunan?

Sebelum memahami lebih dalam tentang lamunan dari sudut pandang ilmiah, kita perlu tahu apa itu lamunan. Nah, kamu tahu enggak sih apa itu lamunan? Dalam bahasa sehari-hari, kita sering mendeskripsikan lamunan sebagai keadaan di mana pikiran kita mengembara jauh dari situasi yang sedang kita tangani. Biasanya, kita melakukannya secara tidak sadar. Dalam ilmu psikologi, lamunan didefinisikan sebagai suatu keadaan transisi antara kewaspadaan dan tidur. Atau suatu kondisi mental spontan yang bisa terjadi ketika kita sedang menjalani kegiatan rutin sehari-hari.

Beberapa orang mungkin melamun tentang masa depan, mungkin tentang liburan yang diimpikan, pernikahan, atau sukses karir. Ada juga yang melamun tentang masa lalu, mungkin mengenang momen bahagia atau mungkin momen sedih. Walaupun seringkali melamun dianggap sebagai suatu hal yang negatif, bukan berarti itu selalu buruk. Malah, kadang lamunan bisa memberi kita wawasan dan solusi baru terhadap permasalahan kita.

Lamunan dan Otak

Sekarang, bagian yang paling menarik nih! Apa yang terjadi dalam otak kita saat melamun? Jawabannya tentu saja rumit. Karena otak adalah organ yang sangat kompleks. Tetapi kita akan mencoba menjelaskannya dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.

Otak kamu terbagi menjadi beberapa bagian. Beberapa bagian tersebut aktif saat kamu melamun. Bagian utama yang terlibat adalah prefrontal cortex, bagian depan dari otak yang bertugas dalam proses berpikir, memutuskan, dan merencanakan. Saat kita melamun, bagian ini bekerja dengan keras untuk membentuk dan mengikuti narasi dari lamunan kita.

Selanjutnya, ada juga bagian otak yang bernama default mode network atau DMN. Bagian otak ini yang aktif ketika kita tidak fokus pada dunia luar dan pikiran kita mulai mengembara. DMN ini membantu kita berpindah dari satu pikiran ke pikiran lainnya saat kita melamun.

Jadi, lamunan bukanlah hal sederhana yang terjadi begitu saja. Ada banyak proses dan aktivitas di dalam otak kita yang membuat kita bisa melamun.

Meta-awareness dan Default Mode Network (DMN)

Sekarang, kamu mungkin penasaran tentang apa itu Default Mode Network atau yang biasa disingkat DMN. Nah, DMN ini adalah bagian dari otak yang beraktivitas tinggi saat kita sedang tidak melakukan tugas apa pun. Sehingga memungkinkan pikiran kita untuk ‘mengembara’. Menariknya, ketika kita melamun dan pikiran kita mulai berkelana, DMN ini menjadi sangat aktif.

DMN ini berhubungan erat dengan lamunan. DMN berkontribusi besar dalam proses lamunan. Jadi, saat kita melamun dan pikiran kita mulai menerbangkan berbagai hal. Dari rencana liburan hingga apa yang akan kita makan malam ini. Maka DMN kita sedang bekerja dengan sangat keras.

Pengaruh Lamunan Terhadap Bekerja Memori

Tentu kita semua setuju kalau memori itu penting, kan? Nah, apa jadinya jika lamunan bisa mempengaruhi cara kerja memori kita? Kamu mungkin berpikir bahwa lamunan adalah hal yang mengganggu, mengalihkan perhatian kita dari apa yang penting. Tapi penelitian menunjukkan bahwa lamunan bisa punya pengaruh positif lho dalam bekerja memori!

Penelitian yang dilakukan oleh Baird dkk., (2011) menemukan bahwa lamunan bisa memperkuat bekerja memori. Dalam penelitian ini, mereka menemukan bahwa orang yang sering melamun cenderung memiliki bekerja memori yang lebih baik. Rupanya, saat melamun, kita menggunakan bekerja memori kita untuk mengingat. Memikirkan berbagai hal yang tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang kita lakukan saat itu. Ini berarti, bahwa lamunan secara tidak langsung melatih dan memperkuat memori kerja kita.

Luar biasa, kan? Siapa sangka bahwa lamunan, yang sering dianggap sepele dan mengganggu, bisa jadi hal yang penting jika di ulik lebih dalam.

Baca Artikel Kami Lainnya: Penjelasan Teori Psikologi Mengenai Othello Syndrome. Cemburu Menjadi Waham

Artikel oleh: Logos Indonesia.