Ergonomi, Ketika Ilmu Psikologi Dan ilmu Teknik Bergabung

Ergonomi, Ketika Ilmu psikologi dan ilmu teknik bergabung. Suatu studi untuk merancang komponen mekanik agar nyaman digunakan.

PIO2710 Views

Logos Indonesia Pada zaman sekarang bekerja dengan mesin merupakan hal yang sudah biasa dan banyak dilakukan oleh perusahaan saat ini. Seperti contoh, kita sering menggunakan komputer atau laptop untuk menunjang pekerjaan kita. Kemudian Jika kamu bekerja di pabrik sebagai buruh. Maka bekerja dengan mesin menjadi keseharian kamu. Sehingga zaman sekarang sudah banyak teknologi yang berkembang untuk menjadi pekerjaan utama atau meminjam pekerjaan. Salah satu manfaat dari adanya bantuan teknologi dalam pekerjaan adalah efisiensi dalam bekerja.

Hubungan antara manusia dan mesin tersebut menjadi fokus utama dalam artikel ini. Hal ini karena efisiensi bekerja dengan adanya mesin merupakan bagian dari ergonomi. Untuk lebih jelasnya Mari kita pahami pengertian dari ergonomi.

Apa Itu Ergonomi?

Ergonomi.
Ergonomi.

Ergonomi adalah faktor manusia, suatu bidang yang menggabungkan antara teknik dan psikologi yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas kinerja dan mempertimbangkan keselamatan kerja.

Pada awalnya kemunculannya, ergonomi merupakan istilah yang digunakan untuk merancang sesuatu dengan mempertimbangkan efisiensi dan keamanan dalam bekerja. Ergonomi ini muncul ketika masa perang dunia ke-2. Saat itu, banyak para militer yang memusatkan pada pembuatan pesawat jet. Mereka berusaha untuk merancang pesawat jet dengan efisien dan aman bagi pengendaranya.

Ini merupakan bagian dari psikologi terapan dan sekaligus melakukan penelitian pertama kali dalam bidang ilmu psikologi lingkungan kerja. Karena itu, seseorang yang ahli ergonomi memiliki banyak keahlian. Hal ini karena dalam membuat ergonomi berjalan dengan lancar, perlu memahami bidang ilmu psikologi, yaitu bidang ilmu teknik. Sehingga pada dasarnya, mereka yang ahli ergonomi ahli dalam persepsi, atensi dan kognisi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bingung Memecahkan Masalahmu? Disini Kami Beritahu Langkah-Langkahnya.

Dalam contoh kasus merancang pesawat jet tadi. Untuk merancang pesawat jet yang baik dan efisien, mereka harus paham mengenai penempatan tombol-tombol, pemilihan warna untuk tombol tersebut, dan besar atau kecilnya tombol tersebut. Semua itu harus dilandasi dengan kenyamanan bagi pengguna untuk melakukannya. Artinya, dalam menempatkan tombol, memilih warna dan mengatur ukuran tombol itu tidak sembarangan.

Ergonomi juga berkaitan dengan pengembangan teknologi yang banyak kita kenal saat ini. Seperti pembuatan komputer, pembuatan mouse, dan barang elektronik lainnya. Evolusi perkembangan dari pembuatan barang elektronik ini berhubungan kuat dengan ergonomi.

Bayangkan saja jika pembuatan komputer dan mesin pabrik untuk mendesain tampilannya dilakukan asal-asalan. Maka dalam mengoperasikannya akan membuat orang bingung. Selain itu tingkat keamanan juga perlu dipertanyakan.

Penelitian Howthorne Pada Ergonomi

Pada tahun 1927 – 1932, Howthorne dan Mayo melakukan penelitian di Western Electric Howthorne Works. Tujuan penelitian mereka adalah untuk melihat bagaimana berbagai macam kondisi kerja mempengaruhi produktivitas kerja. Situasi kerja ini seperti tingkat penerangan, kelembaban udara dalam ruangan bekerja, penempatan jam kerja dan jam istirahat, serta jenis gaya kepemimpinan manajemen di sana.

Pada awalnya mereka memusatkan pada pengaruh tingkat penerangan terhadap kinerja seseorang. Pada kelompok kontrol kelompok dibuat penerangan yang tetap sama seperti biasanya. Sedangkan bagi kelompok eksperimen, mereka mendapatkan tingkat penerangan yang berbeda-beda. Hasilnya adalah dari kedua kelompok tersebut, mereka sama-sama menunjukkan peningkatan kinerja Seiring dengan berjalannya waktu. Hanya saja, ketika penerangan redup, kinerja kelompok eksperimen menurun akibat sulit untuk melihat sekitar. Namun, selebihnya tidak berdampak lebih dari itu.

Kemudian dalam penelitian selanjutnya, Mereka ingin mengetahui pengaruh tingkat pengawasan kinerja terhadap kinerja karyawan. Hasilnya adalah terdapat pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas seseorang. Dari penelitian inilah dikenal istilah efek Howthorne. Efek Howthorne adalah kecenderungan seseorang untuk bekerja lebih baik ketika diawasi karena dia merasa diperhatikan dan penting.

Baca Artikel Kami Lainnya: Berpikir Kritis VS Berpikir Kreatif.

Namun dalam perkembangannya, efek Howthorne ini banyak dikritik oleh para ahli lainnya. Menurut mereka efek Howthorne merupakan bagian faktor eksternal untuk menjelaskan peningkatan kinerja pekerja. Sehingga para pekerja lebih bekerja lebih baik dan menghargai setiap pekerjaan yang karena adanya pengawas yang memperhatikan.

Namun, terlepas dari semua kritikan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Howthorne dan Mayo berkontri besar terhadap ilmu psikologi industri dan organisasi saat ini. Bahwa tempat kerja adalah sistem sosial yang berhubungan satu pekerja dengan pekerja lain dan dipengaruhi oleh tekanan sosial dan norma kelompok dalam lingkup lingkungan pekerja.

Pada perkembangannya, seiring dengan waktu, ergonomi dikaitkan dengan hubungan manusia kinerja dan manajemennya atau pendekatan hubungan manusia. Pendekatan ini menekankan pada karakteristik psikologis dari isi pekerja dan manager. Faktor seperti tingkat moral, sikap dan nilai yang berlaku di lingkungan kerja itu menjadi ilmu ergonomi saat ini. Sehingga, perlakuan perlakuan yang diberikan dalam bekerja menjadi faktor hubungan dengan kinerja pekerja dalam perusahaan tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Efek Bystander, Penjelasan Mengenai Orang Yang Melihat Tanpa Menolong Orang Lain.

King, Laura. (2012). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Artikel oleh: Logos Indonesia.