Kenali Setiap Perkembangan Bahasa Bayi Sesuai Usia Anak

Kenali setiap perkembangan bahasa bayi sesuai usia anak. Hal yang dinantikan bagi orang tua adalah mendengar kata pertama anak.

Logos Indonesia Ketika seorang lahir di dunia, mereka belum bisa untuk berbicara kepada orang dewasa mengenai apa yang mereka butuhkan atau inginkan. Tidak mengherankan jika bayi sulit dipahami ketika sudah mulai menangis.

Namun bagi seorang ibu, tangisan dan ocehan bayi memiliki perbedaan untuk memberikan pemahaman yang berbeda mengenai kebutuhan yang baik itu perlukan. Artinya, bayi sudah mampu melakukan komunikasi dengan orangtuanya. Itu sudah termasuk perkembangan bahasa.

Menurut teori Chomsky bahwa, perkembangan bahasa pada manusia sudah terlihat sejak bayi. Bayi memiliki bahasa universal yang umum dilakukan oleh kebanyakan bayi. Bahasa universal inilah yang menjadi landasan bukti kemampuan bahasa merupakan kemampuan dasar manusia.

Baca Artikel Kami Lainnya: Berapa Banyak Emosi Yang Kita Miliki?

Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai tahap perkembangan bahasa pada anak sesuai dengan usia. Seperti di usia berapa anak sudah mampu mengucapkan beberapa huruf vokal atau mengoceh celoteh tanpa makna.

Komunikasi Antara Bayi Dan Orang Tua

Tujuan Positive Psychology

Hal yang mendasar mengenai bahasa bayi adalah cara berkomunikasi dengan orang tuanya. Hal yang paling dinantikan oleh orang tua adalah mendengar kata pertama dari anaknya yang masih bayi. Menceloti atau memanggil orang tuanya dengan satu kata merupakan hal yang membanggakan bagi orang tua. Karena orang tua melihat perkembangan anaknya yang semakin berkembang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Jenis Permainan Anak Mempengaruhi Tingkat Agresivitas Anak.

Terkait dengan kata pertama seorang bayi. Para peneliti juga tertarik dengan topik tersebut. Sehingga pada tahun 2007 dilakukan penelitian oleh Hollich dan Huston. Bahasa bayi seperti berceloteh menjadi bagian dari penelitian mereka.

Usia 0-6 Tahun

Berdasarkan penelitian Patricia Kuhl, disimpulkan bahwa bayi mampu mempelajari sejumlah suara untuk mencari bunyi yang bermakna. Biasanya bayi akan memilih sejumlah suara yang didengarnya untuk diucap kembali atau diberikan makna.

Karena itu, menurut Kuhl, bayi usia 0-6 tahun merupakan “ahli linguistik universal”karena mereka mampu membedakan setiap bunyi yang mereka dengar. Bahkan percakapan orang dewasa yang mereka dengar. Mengetahui bunyi dari suatu kata yang menghasilkan tindakan orang dewasa untuk menghampiri dirinya atau memberikan kebutuhan yang baik itu inginkan.

Usia 3-6 bulan

Berceloteh adalah ketika bayi mengulang huruf secara terus-menerus, seperti “bababa”, “dadada”, atau “tatata”. Ocean ini sudah mulai dilakukan di usia 3-6 bulan. Perkembangan bahasa ditentukan oleh faktor biologis. Artinya ketika seorang anak tidak mampu melakukan ocehan di usia yang seharusnya, kemungkinan hal tersebut karena ada kelainan dalam otak anak yang berkaitan dengan keberfungsian bahasa.

Terdapat bukti yang menarik terkait bahasa dan bayi yang tuli. Bahwa bayi yang tuli ternyata juga melakukan celotehan di usia 3 – 6 tahun walaupun hanya sesaat. Hal ini menjadi contoh dari bahasa universal anak. Dengan berceloteh membantu anak berlatih mengucapkan dan mengembangkan artikulasi suara vokal.

Usia 6-8 Bulan

Lalu pada usia 6 tahun anak sudah mulai mampu mendengar suara pembicaraan orang dewasa sebagai bahasa secara utuh. Walaupun mereka masih belum mampu mengetahui kata tersebut bermakna apa.

Usia 8-10 Tahun

Tugas yang sangat sulit dalam perkembangan bahasa bayi adalah memisahkan kata individual dari semua suara yang terdengar dalam percakapan sehari-hari. Bayi harus menemukan batasan antar kata yang sangat sulit untuk diidentifikasi oleh bayi.

Hal ini karena orang dewasa cenderung tidak memberikan jeda di setiap katanya saat berbicara. Sehingga pembicaraan tersebut terdengar oleh bayi sebagai satu kesatuan kata. Padahal terdiri dari beberapa kalimat.

Salah satu contohnya terdapat bayi berusia 8 bulan yang mengatakan kata yang tidak lazim. Kemudian dilakukanlah suatu penelitian untuk menemukan penyebab dan faktor apa sehingga anak tersebut mengucapkan kata yang tidak lazim.

Penelitian dilakukan dengan bayi tersebut mendengarkan dua cerita yang memiliki kata-kata yang berbeda. Di mana satu cerita memiliki kata-kata yang pernah mereka dengar dan satu cerita lainnya memiliki kata-kata yang baru dan tidak lazim. Hasilnya menunjukkan kata yang sudah dikenali lebih lama satu detik dibandingkan dengan kata-kata baru.

Usia 10-13 Bulan

Pada usia 10-13 bulan, kata pertama yang mereka ucap berkaitan dengan nama atau benda penting, seperti nama bagian tubuh, nama hewan yang sering ditemui, kendaraan, mainan, makanan, nama pakaian, peralatan rumah tangga ataupun ucapan. Kata-kata seperti, “dada”, dan “susu” sering diucapkan di usia 10-13 bulan.

Usia 18-24 Bulan

Kemudian usia 18-24 bulan, bayi sudah mampu mengucapkan dua kata. Anak menggunakan gestur tubuh intonasi dan konteks untuk memahami kata tersebut. Pada usia ini anak lebih sering menggunakan “ucapan telegraf”. Hal ini karena pada usia tersebut bayi akan menyampaikan pesan dengan kata seminim mungkin, tapi pesan yang dikirim terus sampaikan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Memancarkan Inner Beauty. Perilakumu Memancarkan Kecantikanmu.

King, Laura. (2012). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment