Kleptomania dan Stigma yang Menyertainya

Bagi kleptomania tidak memiliki kendali atas perilaku mereka dan merasa tidak mampu untuk menghentikan dorongan untuk mencuri.

Klinis1684 Views

Logos Indonesia Kleptomania adalah gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki dorongan yang kuat untuk mencuri barang-barang tanpa alasan yang jelas atau kebutuhan. Gangguan ini sering kali dianggap sebagai perilaku kriminal dan mengakibatkan stigma yang berat bagi orang yang mengalaminya.

Stigma yang terkait dengan kleptomania dapat membuat orang yang mengalaminya merasa malu dan kesepian, sehingga mereka merasa sulit untuk mencari dukungan dan pengobatan yang mereka butuhkan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Bipolar dan Jenis-Jenisnya.

Dukungan dan pemahaman dari masyarakat sangat penting dalam membantu orang-orang yang menderita kleptomania untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan untuk memperoleh pengobatan yang tepat. Kita perlu memperkuat keterbukaan dan menghilangkan stigma terkait dengan kleptomania, sehingga kita dapat membantu orang-orang yang membutuhkan untuk meraih kesembuhan.

Maka dari itu pembahasan kali ini mengenai stigma dan persepsi yang mungkin tidak tepat tentang penderita kleptomania. Hal ini karena sebagian besar masyarakat masih menganggap tahu gangguan psikologis yang berkaitan dengan perilaku kriminal. Selain itu istilah kriptomania masih awan di kalangan masyarakat luas. Kedua hal tersebutlah menciptakan stigma negatif terkait penderita kleptomania di masyarakat.

Stigma dan Persepsi yang Tidak Akurat tentang Kleptomania

Banyak orang menganggap bahwa kleptomania adalah bentuk perilaku kriminal yang dapat dihukum dengan hukuman pidana. Namun, ini adalah persepsi yang salah dan tidak akurat. Kleptomania adalah sebuah gangguan mental dan bukan sebuah pilihan atau keputusan yang disengaja. Orang yang mengalami kleptomania tidak memiliki kendali atas perilaku mereka dan merasa tidak mampu untuk menghentikan dorongan untuk mencuri.

Stigma yang terkait dengan kleptomania dapat berdampak serius bagi orang yang mengalaminya. Orang-orang yang menderita kleptomania sering kali merasa malu dan kesepian. Karena mereka merasa bahwa mereka tidak bisa membagikan pengalaman mereka dengan orang lain tanpa takut dihakimi atau dijauhi.

Ada beberapa stigma negatif yang masih melekat di masyarakat terkait dengan kleptomania. Beberapa di antaranya adalah:

Dipandang Sebagai Perilaku Kriminal

Salah satu stigma paling umum yang terkait dengan kleptomania adalah pandangan bahwa itu adalah perilaku kriminal. Orang dengan kleptomania sering dicap sebagai pencuri atau pelaku kejahatan, padahal kleptomania sebenarnya merupakan gangguan mental yang memerlukan perawatan.

Dipandang Sebagai Tanda Kelemahan Moral

Banyak orang masih percaya bahwa kleptomania adalah tanda kelemahan moral dan bahwa orang yang mengalami gangguan ini seharusnya dapat mengendalikan perilaku mereka. Namun, kleptomania sebenarnya disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak dan bukan karena kelemahan moral.

Dipandang Sebagai Tanda Kegilaan

Beberapa orang masih menganggap kleptomania sebagai tanda kegilaan atau kegilaan. Namun, seperti yang telah kita bahas sebelumnya, kleptomania adalah sebuah gangguan mental yang dapat diobati dengan perawatan yang tepat.

Dipandang Sebagai Perilaku Yang Bisa Dihentikan Dengan Mudah

Beberapa orang berpikir bahwa orang yang mengalami kleptomania dapat dengan mudah menghentikan perilaku mereka jika mereka benar-benar ingin melakukannya. Namun, kleptomania bukanlah perilaku yang dapat dihentikan dengan mudah dan memerlukan perawatan yang tepat.

Pentingnya Pemahaman dan Dukungan Masyarakat

Pemahaman yang lebih baik tentang kleptomania dan dampaknya pada orang yang mengalaminya sangat penting. Dengan memahami bahwa kleptomania adalah sebuah gangguan mental, kita dapat memberikan dukungan dan pengobatan yang tepat bagi orang yang membutuhkan. Kita juga dapat mengurangi stigmatisasi terhadap orang yang mengalami kleptomania dengan mengedukasi masyarakat tentang sifat gangguan ini.

Dukungan masyarakat dapat sangat membantu dalam membantu orang-orang yang menderita kleptomania. Orang yang mengalami kleptomania sering kali merasa kesepian dan terisolasi. Dengan menciptakan lingkungan yang penuh dukungan, kita dapat membantu orang-orang ini untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan untuk memperoleh pengobatan yang tepat.

Menghilangkan Stigma dan Memperkuat Keterbukaan

Untuk menghilangkan stigma yang terkait dengan kleptomania, kita perlu memperkuat keterbukaan dan mengurangi rasa malu yang dirasakan oleh orang-orang yang mengalami gangguan ini. Dengan menciptakan lingkungan yang penuh dukungan dan pemahaman, kita dapat mengurangi tekanan sosial yang dirasakan oleh orang-orang yang menderita kleptomania.

Kita juga dapat memperkuat keterbukaan dengan membuka diskusi tentang kleptomania dan mengurangi perasaan tabu tentang topik ini. Kita dapat mengajak orang-orang yang telah sembuh dari kleptomania untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan bagaimana mereka berhasil mengatasi gangguan ini. Hal ini akan membantu untuk memberikan harapan dan inspirasi bagi orang-orang yang sedang berjuang dengan kleptomania.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Abnormalitas Dari Sisi Psikologi Sosial?

Perlu dipahami bahwa Kleptomania adalah gangguan psikologis yang sering kali dianggap sebagai perilaku kriminal. Namun, seperti yang telah kita bahas sebelumnya, kleptomania sebenarnya merupakan sebuah gangguan mental yang memerlukan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Stigma yang terkait dengan kleptomania dapat membuat orang yang mengalaminya merasa malu dan kesepian, sehingga mereka merasa sulit untuk mencari dukungan dan pengobatan yang mereka butuhkan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Abnormalitas Dari Sisi Psikologi Sosial?

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan pemahaman kita tentang kleptomania dan bagaimana kita dapat membantu orang-orang yang menderita gangguan ini. Dukungan dan pemahaman dari masyarakat dapat sangat membantu dalam mengurangi stigmatisasi dan memberikan dukungan bagi orang yang membutuhkan.

Dalam menghilangkan stigma yang terkait dengan kleptomania, kita perlu memperkuat keterbukaan dan membuka diskusi tentang topik ini. Hal ini akan membantu untuk memperkuat pemahaman kita tentang kleptomania dan bagaimana kita dapat membantu orang-orang yang mengalami gangguan ini. Dengan menciptakan lingkungan yang penuh dukungan dan pemahaman, kita dapat membantu orang-orang yang menderita kleptomania untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan untuk memperoleh pengobatan yang tepat.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment