Membedah Sisi Psikologis Fregoli Delusion: Delusi, Stalking, dan Paranoia

Orang Fregoli Delusion biasanya merasa yakin bahwa semua orang di sekitarnya adalah orang yang sama karena delusi, salking, paranoia.

Biopsikologi, Klinis1008 Views

Logos IndonesiaPernahkah kamu mendengar tentang Fregoli Delusion? Jika belum, mari kita bahas secara lebih dalam tentang kondisi psikologis yang jarang terjadi ini. Fregoli Delusion merupakan gangguan delusi di mana seseorang percaya bahwa orang-orang di sekitarnya sebenarnya adalah satu orang yang menyamar. Dalam artikel ini, kita akan membedah sisi psikologis Fregoli Delusion. Kemudian mengungkap hubungan antara delusi, stalking, dan paranoia dalam kondisi ini.

Kondisi ini bisa dibilang cukup kompleks yang membuat kita ingin memahaminya lebih jauh. Dengan mempelajari Fregoli Delusion, kita akan lebih mengerti bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari seseorang. Bagaimana kondisi ini berkaitan dengan perasaan delusi, diuntit (stalking), dan paranoia yang muncul

Fregoli Delusion bisa sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar mengenai kondisi ini dan memberikan dukungan yang diperlukan.

Apa Itu Fregoli Delusion?

Fregoli Delusion, apa sih itu? Bayangkan deh, kamu sedang duduk di kedai kopi favoritmu. Kemudian kamu melihat pelayan, pelanggan di sebelah, atau bahkan barista yang sedang membuat kopi. Tapi, entah mengapa mereka semua terlihat seperti teman baikmu yang sudah lama kamu kenal. Padahal sebenarnya mereka bukan. Nah, kurang lebih seperti itulah yang dirasakan oleh seseorang yang mengalami Fregoli Delusion.

Fregoli Delusion adalah kondisi ketika kamu merasa orang-orang di sekelilingmu adalah orang yang sama namun selalu mengubah penampilanya untuk menyamar. Dalam kondisi ini, seorang pria di taman, wanita di supermarket, atau bahkan sopir taxi kelihatannya sama. Meski sebenarnya mereka adalah orang yang berbeda-beda. Kondisi ini memang cukup jarang terjadi, tapi bisa sangat mengganggu bagi yang mengalaminya.

Gejala dan Tanda-Tanda Fregoli Delusion

Ada beberapa tanda dan gejala yang dapat kita perhatikan. Pertama, orang yang mengalami Fregoli Delusion biasanya merasa yakin bahwa semua orang di sekitarnya adalah orang yang sama. Mereka bisa mencurigai siapa saja. Bisa saja teman, kolega, atau bahkan orang yang baru saja mereka temui di jalanan.

Kedua, mereka juga sering merasa diuntit atau diikuti oleh orang yang sama, meski dalam berbagai penampilan. Misalnya, mereka bisa merasa bahwa teman baiknya sebenarnya juga adalah pelayan restoran yang mereka kunjungi kemarin malam.

Ketiga, ada rasa paranoia atau rasa takut yang berlebihan. Melihat “orang yang sama” di mana-mana bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan selalu waspada. Nah, jika kamu atau orang di sekitar kamu merasakan hal-hal seperti ini, mungkin saja itu adalah tanda-tanda Fregoli Delusion. Jangan lupa, kalau merasa diri sendiri atau orang lain mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera mencari bantuan profesional ya!

Bagaimana Fregoli Delusion Berkaitan dengan Delusi Secara Umum

Mungkin kamu sudah mendengar kata ‘delusi’ sebelumnya. Namun, apa sih yang dimaksud dengan delusi? Well, delusi adalah kepercayaan yang bertahan meski ada bukti bahwa apa yang kita percayai itu tidak benar. Nah, Fregoli Delusion ini sebenarnya termasuk dalam jenis delusi. Karena orang yang mengalaminya yakin bahwa mereka selalu bertemu dengan orang yang sama. Hanya saja orang lain ini selalu berubah-ubah penampilannya. Padahal, sebenarnya itu tidak benar.

Peran Stalking dalam Pengalaman Fregoli Delusion

Stalking, atau dalam bahasa kita yang lebih santai adalah ‘nguntit’, juga memiliki peran dalam Fregoli Delusion. Bayangkan deh, kamu merasa bahwa orang yang sama ternyata ada di mana-mana, dalam berbagai wajah dan penampilan. Seolah-olah orang itu selalu nguntit kamu, membuat kamu merasa tidak nyaman dan tertekan.

Ini bisa jadi cukup mengganggu karena kamu akan merasa sulit untuk merasa aman dan tenang. Oleh karena itu, kasus Fregoli Delusion seringkali juga melibatkan elemen stalking dalam pengalaman orang-orang yang mengalaminya.

Hubungan antara Fregoli Delusion dan Paranoia

Nah, kalau soal paranoia ini, kamu merasa sedang diuntit oleh orang yang sama terus menerus. Walaupun dia muncul dalam berbagai penampilan yang berbeda. Tentu hal ini akan memicu rasa takut dan kekhawatiran yang berlebihan. Itulah yang kita sebut dengan paranoia.

Paranoia sangat erat kaitannya dengan Fregoli Delusion. Karena pengalaman merasa diuntit oleh ‘satu orang dengan banyak wajah’ ini bisa menimbulkan rasa khawatir, takut, dan selalu merasa was-was. Singkatnya, Fregoli Delusion, delusi, stalking, dan paranoia sebenarnya berjalan bersama dan saling berkaitan. Kamu bisa bilang mereka ini seperti paket komplit yang jangan sampai kita alami.

Apa yang Mungkin Terjadi di Otak Kita Saat Mengalami Fregoli Delusion?

Penyebab pasti Fregoli Delusion belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa kondisi ini mungkin terkait dengan kerusakan pada bagian tertentu dari otak kita. Lalu, bagian apa saja sih yang mungkin terpengaruh?

Pertama, ada bagian yang disebut lobus frontal. Bagian ini berperan dalam melakukan fungsi eksekutif, seperti pemikiran, perencanaan, dan perilaku sosial. Kerusakan pada bagian ini mungkin berpotensi membuat seseorang sulit membedakan realitas dengan yang bukan. Misalnya, bisa bikin kita sulit membedakan apakah orang yang kita lihat itu benar-benar orang berbeda atau sebenarnya orang yang sama.

Baca Artikel Kami Lainnya: Stendhal Syndrome: Ketika Seni Menyebabkan Gangguan Panik

Kedua, ada juga bagian yang disebut fusiform gyrus. Bagian ini berfungsi sebagai pusat pengenalan wajah di otak kita. Kerusakan pada area ini bisa mempengaruhi kemampuan kita untuk mengenali wajah orang lain. Sehingga mungkin saja orang yang berbeda-beda terlihat seperti orang yang sama.

Ketiga, ada bagian otak yang disebut dengan amigdala. Kamu bisa anggap bagian ini sebagai alarm otak kita. Amigdala berfungsi untuk memproses emosi dan respons terhadap ancaman. Gangguan pada bagian ini mungkin bisa bikin kita merasa diuntit atau dalam bahaya, padahal sebenarnya tidak.

Namun patut diingat lagi, hipotesis ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikannya. Jadi, kalau kamu atau orang di sekitar kamu merasakan gejala-gejala yang telah kita bahas sebelumnya. Jangan tunda untuk mencari bantuan profesional ya!

Baca Artikel Kami Lainnya: Hubungan Antara Stendhal Syndrome dan Gangguan Kesehatan Mental

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment