Stendhal Syndrome: Ketika Seni Menyebabkan Gangguan Panik

Reaksi fisik dan emosional pada Stendhal Syndrome yang timbul biasanya sangat intens, hingga mirip dengan gejala serangan panik

Klinis1655 Views

Logos IndonesiaPernahkah kamu merasa begitu terpesona oleh suatu karya seni atau keindahan alam? Sehingga jantung berdebar kencang, merasa pusing, atau bahkan panik. Ya, mungkin kamu mengalami apa yang dikenal sebagai Stendhal Syndrome. Meski jarang terjadi, sindrom ini bisa menjadi sangat mengganggu. Bahkan bagi orang yang mempunyai cinta mendalam terhadap seni atau keindahan alam. Ada kalanya, ketika pengaguman berubah menjadi sebuah beban. Inilah yang kita kenal sebagai Stendhal Syndrome.

Baca Artikel Kami Lainnya: Ini Tandanya Kamu Mengalami Misophonia

Stendhal Syndrome adalah fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang merasa benar-benar terpana. Sehingga merasa pusing atau bahkan pingsan setelah melihat karya seni atau keindahan alam yang sangat mempesona. Reaksi fisik dan emosional yang timbul biasanya sangat intens, hingga mirip dengan gejala serangan panik. Jadi, jika kamu merasa kehilangan napas, merasakan denyut jantung yang sangat kencang, atau bahkan mengalami vertigo setelah melihat karya seni. Seperti Monalisa atau pemandangan Grand Canyon yang sangat mempesona, mungkin kamu mengalami Stendhal Syndrome.

Namun, ada hal yang lebih penting untuk kita ketahui. Stendhal Syndrome ternyata bisa berkaitan dengan gangguan kesehatan mental, terutama gangguan panik. Kedua kondisi ini bahkan bisa memiliki beberapa gejala yang sama. Tapi tidak perlu khawatir, dengan pemahaman yang tepat dan bantuan profesional yang sesuai. Maka kamu bisa mengenali, menghadapi, dan mengelola Stendhal Syndrome dan gangguan panik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang hubungan antara Stendhal Syndrome dan gangguan panik. Dan berbagai cara untuk mengatasinya.

Kesamaan Gejala Stendhal Syndrome Dan Gangguan Panik

Untuk mengenal lebih baik tentang kedua kondisi ini. Mari kita lihat lebih detail apa saja gejala yang ada pada Stendhal Syndrome dan gangguan panik.

·         Detak Jantung yang Berpacu

Baik pada Stendhal Syndrome maupun gangguan panik, jantung berpacu atau palpitasi seringkali menjadi gejala utama. Ini biasanya muncul sebagai reaksi pertama tubuh saat merespons seni yang luar biasa atau menghadapi situasi yang menakutkan.

·         Pusing dan Mual

Saat mengalami Stendhal Syndrome atau serangan panik, kamu mungkin merasa pusing dan mual. Seolah-olah dunia berputar di sekitarmu dan perutmu berbalik. Ini merupakan reaksi tubuh terhadap tingginya tingkat stres atau emosi.

·         Kesulitan Bernafas

Ketika tubuh dan pikiran merespons terhadap stimulus yang kuat. Misalnya karya seni yang memukau atau situasi yang memicu panik. Kamu bisa merasa sulit bernafas. Itu seolah-olah kamu kekurangan oksigen atau seperti ada beban berat di dada kamu.

·         Berdebar dan Berkeringat

Tubuh kita memiliki cara unik untuk menanggapi stres atau keadaan yang mengancam. Ketika kamu berada dalam situasi tersebut, tubuhmu akan mulai berdebar, dan kamu mungkin mulai berkeringat lebih dari biasanya.

·         Perasaan Tidak Nyaman atau Cemas

Baik Stendhal Syndrome maupun gangguan panik seringkali disertai dengan perasaan cemas yang mendalam. Kamu mungkin merasa takut atau gelisah tanpa alasan yang jelas.

Perbedaan Antara Stendhal Syndrome Dan Gangguan Panik

Memahami perbedaan antara Stendhal Syndrome dan gangguan panik juga sama pentingnya dengan mengetahui kesamaan antara keduanya. Meskipun keduanya memiliki sejumlah gejala yang sama, ada beberapa perbedaan penting yang bisa membantu kita membedakan kedua kondisi tersebut.

·         Pemicu atau Trigger

Salah satu perbedaan terlihat pada apa yang memicu kondisi tersebut. Biasanya, Stendhal Syndrome dicetuskan oleh pemaparan terhadap karya seni atau keindahan alam yang sangat mempesona. Sedangkan gangguan panik, dapat dipicu oleh berbagai situasi yang membuat seseorang merasa cemas atau takut, tidak hanya dari pengalaman estetika.

·         Frekuensi dan Durasi

Gangguan panik biasanya merupakan kondisi jangka panjang yang berulang kali terjadi dalam kurun waktu tertentu. Sementara itu, Stendhal Syndrome cenderung terjadi sebagai satu kejadian yang terisolasi. Biasanya selama atau segera setelah mengalami pengalaman seni atau keindahan alam yang intens.

·         Tingkat Stres dan Kecemasan

Walaupun keduanya bisa menyebabkan peningkatan rasa stres dan kecemasan. Namun biasanya, gangguan panik menimbulkan rasa stres dan kecemasan yang lebih berkelanjutan. Yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Sementara Stendhal Syndrome biasanya lebih singkat dan terkait langsung dengan pengalaman seni atau alam.

·         Respon Terhadap Pengobatan

Dalam hal respon terhadap pengobatan, gangguan panik biasanya membutuhkan pendekatan yang lebih kompleks. Yang dapat mencakup terapi, konseling, dan kadang-kadang obat-obatan. Dengan pendekatan yang tepat, gejala gangguan panik dapat dikelola secara efektif. Di sisi lain, Stendhal Syndrome biasanya diatasi dengan menjauhi stimulan (dalam hal ini, seni atau keindahan alam) hingga gejala mereda.

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa meskipun perbedaan ini bisa membantu kita memahami kedua kondisi ini. Setiap orang bisa mengalami gejala dan merespon pengobatan dengan cara yang berbeda. Jika kamu merasa tidak yakin atau khawatir tentang gejala yang kamu alami. Maka lebih baik untuk mencari pertolongan dari professional kesehatan mental. Mereka dapat membantu kamu memahami kondisimu dan memberikan strategi efektif untuk mengelolanya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tantangan Menghadapi Misophonia di Tempat Kerja: Ini Tips Mengatasinya

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment