Logos Indonesia – Apa yang membuat kamu stres akhir-akhir ini? Cobalah pikirkan mengenai penyebab dari stres mu ini.
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai stres dan stresor. Kemudian kita akan mempelajari bagaimana cara mengolah stres melalui self – talk. Cara ini merupakan cara yang cukup mudah yang bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Karena, untuk melakukannya tidak perlu alat maupun teknik yang cukup rumit. Jika kamu kesulitan untuk melakukan meditasi. Mungkin saja kamu cocok untuk melakukan Self – talk sebagai cara untuk mengatasi stres kamu saat ini. Namun sebelum itu kita harus mengetahui dahulu Apa penyebab stres yang kamu rasakan. Karena itu kita akan membahas mengenai stres dan stressor.
Apa Itu Stres Dan Stressor?
Seperti yang kita ketahui, bahwa stres memicu berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner, kanker, penyakit paru-paru, kecelakaan bahkan bunuh diri. Sehingga kita perlu untuk mengelola tingkat stres kita ke dalam keadaan yang wajar.
Stres merupakan seseorang terhadap perubahan dalam lingkungannya maupun peristiwa yang dialaminya yang mungkin mengancam dirinya sendiri. Dengan kata lain, stres diakibatkan oleh suatu peristiwa yang menyakitkan, mengecewakan, menakutkan bagi diri kita sendiri. Peristiwa tersebut bisa saja seperti stres akibat kehilangan pekerjaan, kematian orang yang kita sayang, kok kekecewaan pada diri sendiri, kegagalan mencapai tujuan dan lain sebagainya. Sehingga peristiwa yang menyebabkan stres tersebut disebut sebagai stresor.
Baca Artikel Kami Lainnya: Pelecehan Seksual Di Tempat Kerja Dan Cara Menghadapinya.
Dengan kata lain, jika disederhanakan. Stresor adalah penyebab dari stres. Sedangkan stres merupakan respon kita terhadap stressor tersebut. Gejala atau respon umum yang muncul ketika kita mengalami stres adalah merasa tidak semangat, kehilangan selera makan, kehilangan rasa minat terhadap berbagai aktivitas sehari-hari, dan kelemahan pada otot.
Namun terdapat situasi stres yang memicu gejala yang lebih khusus. Sebagai contoh, dalam suatu pertemuan diadakan ulangan mendadak. Sedangkan saat itu kamu belum paham mengenai materi tersebut. Kamu menganggap bahwa peristiwa ini sebagai peristiwa yang mengancam dirimu. Kamu mungkin akan berkeringat dingin, jantung berdebar lebih kencang, dan tanganmu mungkin bergemetar.
Dalam keadaan stres yang akut. Kamu akan menganggap peristiwa itu seakan-akan dalam situasi hidup atau mati. Walaupun sebenarnya bukanlah seperti itu.
Bagaimana Stress Mempengaruhi Kesehatan Tubuh?
Ketika kita mengalami stres yang berkepanjangan dan terus-menerus, maka tubuh kita akan merespon terhadap hal itu. Pada saat stres, maka sistem saraf otonom secara terus-menerus aktif dan hormon testosteron dalam otak meningkat. Ketika kita dibanjiri oleh hormon testosteron secara berlebihan dan dalam jangka waktu lama, maka hal itu akan sangat berbahaya bagi tubuh. Karena dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Kita mengetahui bahwa sistem saraf simpatik berkaitan dengan menenangkan tubuh dan merawat sistem dalam tubuh. Artinya sistem saraf simpatik berperan besar dalam memperbaiki keadaan sistem saraf yang rusak. Saat stres, sistem saraf kita akan rusak. Kemudian untuk memperbaiki hal itu diperlukanlah sistem saraf simpatik. Namun bagaimana jika sistem saraf simpatik ini terus bekerja tanpa henti karena respon dari stres itu. Maka sistem saraf simpatik ini mungkin saja akan rusak.
Mari Mengelola Stress Melalui Self-talk
Dalam mengolah stres, kita bisa menggunakan penafsiran yang berbeda untuk meredakan gejala dari stres itu. Maksudnya adalah ketika kita mengalami peristiwa yang membuat kita stres, kita bisa memandang situasi tersebut sebagai sesuatu yang tidak mengancam. Kita bisa mengalihkan, fungsi dari situasi tersebut sebagai pengembangan diri kita, memberikan efek positif terhadap diri kita.
Karena itu menafsirkan kembali situasi yang sedang kita alami sangat bermanfaat dalam mengelola stres tersebut. Kekuatan pikiran tentu saja sangat berperan. Ini merupakan teknik dari proses rekonstruksi kognitif. Kamu akan memodifikasi pikiranmu gagasan dan keyakinan terkait permasalahan yang kamu hadapi. Sehingga kamu lebih berpikir lebih positif dan optimis terhadap tantangan dari situasi tersebut. Dalam melakukan rekonstruksi kognitif ini, kita perlu adanya teknik yang bisa memfasilitasi hal tersebut, yaitu dengan self – talk. Ketika kita bisa membuat pernyataan sendiri, membuat statement tentang diri kita. Kita membuat percakapan tentang permasalahan yang kita alami dengan diri kita sendiri. Kita mencari solusi permasalahan dengan diri kita sendiri.
Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk Kenalan Dengan Tipe-tipe Budaya Kerja.
Dengan cara Self – Talk, akan memicu dirimu untuk secara optimal menggunakan kemampuan yang ada di diri mu dalam menemukan solusi permasalahan. Sehingga pikiran negatif pun mulai beralihkan kepada pencarian solusi dan penenangan diri.
Strategi untuk melakukan self – talk, yaitu dengan menuliskan peristiwa yang membuat kamu stres dan tanyakan pada dirimu sendiri. Kamu berkreasi dalam memberikan pertanyaan pada dirimu sendiri. Usahakan hindari pertanyaan yang berkaitan dengan penyesalan ataupun hal yang negatif. Cobalah untuk membuat pertanyaan mengenai hal yang bisa kamu lakukan, kenali emosimu saat ini, dan lebih berfokus terhadap solusi dari permasalahan itu.
Baca Artikel Kami Lainnya: Lakukan Strategi Ini Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Sejak Bayi.
King, Laura. (2013). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Artikel oleh: Logos Indonesia.