Logos Indonesia – Gangguan kepribadian memiliki tiga kategori yang bisa diidentifikasikan untuk mendiagnosis. Ketika kategori itu terdiri dari gangguan kepribadian dengan karakteristik perilaku aneh, gangguan kepribadian yang memiliki karakteristik perilaku sangat dramatis, dan gangguan kepribadian yang memiliki karakteristik perilaku cemas.
Baca Artikel Kami Lainnya: Ekstrovert vs Introvert. Aspek Kepribadian Dari Jung.
Dalam artikel ini kita akan membahas satu kategori dalam gangguan kepribadian yaitu kelompok gangguan kepribadian berperilaku aneh. Pada dasarnya, gejala yang ditimbulkan dari kelompok gangguan kepribadian berperilaku aneh memiliki kesamaan dengan gejala skizofrenia, khususnya gejala ringan dalam fase prodormal dan residual. Namun, gangguan kepribadian aneh ini tidak merujuk pada gangguan skizofrenia.
Kategori Gangguan Kepribadian
Menurut DSM – IV – TR, dalam mengidentifikasi gangguan kepribadian terdapat tiga kelompok untuk menegakkan diagnosis. Berikut ini adalah tiga kelompok gangguan kepribadian.
Kelompok A
Kelompok A merupakan gangguan kepribadian yang dikategorikan sebagai perilaku aneh. Gangguan kepribadian yang masuk dalam kelompok A adalah gangguan kepribadian paranoid, gangguan kepribadian skizoid, dan gangguan kepribadian skizotipal. Ketika gangguan kepribadian tersebut menunjukkan perilaku yang aneh dari kebanyakan orang.
Kelompok B
Kelompok B merupakan gangguan kepribadian yang dikategorikan sebagai individu yang sangat dramatis dan emosional. Mereka terlalu melebih-lebihkan situasi yang mereka alami. Gangguan kepribadian anti sosial, gangguan kepribadian ambang atau bordeline, gangguan kepribadian histrionik, dan gangguan kepribadian artistik merupakan bagian dari kelompok B.
Kelompok C
Kelompok C merupakan gangguan kepribadian yang dikategorikan sebagai individu yang menunjukkan perilaku cemas atau rasa takut. Gangguan kepribadian menghindar, gangguan kepribadian dependen, dan gangguan kepribadian obsesif kompulsif merupakan bagian dari kelompok C.
Apa Itu Gangguan Kepribadian Paranoid?
Gangguan kepribadian paranoid adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang selalu mencurigai orang lain atau selalu bersikap paranoid terhadap tindakan orang lain yang ia lihat.
Memiliki pemikiran yang paranoid terhadap orang lain. Mereka cenderung mencurigai orang lain ingin mencelakainya, orang lain akan menghianatinya, atau orang lain akan memanfaatkan dirinya.
Menginterpretasikan suatu tindakan orang lain sebagai tindakan yang negatif terhadap dirinya. Walaupun tindakan orang tersebut tidak memiliki maksud apapun. bahkan tindakan yang tidak bermakna sekalipun dianggap memiliki maksud tersembunyi.
Baca Artikel Kami Lainnya: Kepribadian Statis Dari William H Sheldon.
Selalu merasa ragu terhadap kesetian orang lain. Bahkan ketika orang tersebut benar-benar mempercayai dirinya. Ia tetap meragukan ucapan orang tersebut. Jika orang yang memiliki gangguan kepribadian paranoid sudah menikah atau memiliki pasangan. Maka Mereka cenderung bersikap curiga setiap saat kepada pasangannya. Kecurigaan Mereka cenderung tidak mendasar atau hanya interpretasi mereka saja. Tidak mempercayai orang lain akibat sikap paranoidnya ini.
Pendendam atas kesalahan orang lain. Mereka cenderung mudah dendam atas berbagai hal yang dianggapnya sebagai kesalahan.
Mereka akan marah ketika orang lain menyerang karakteristik atau reputasinya. Bahkan mereka bisa bersikap kasar sebagai reaksi penghinaan dari orang lain.
Apa Itu Gangguan Kepribadian Skizoid?
Gangguan kepribadian adalah kepribadian seseorang yang tidak menginginkan hubungan sosial dan karena itu mereka tidak memiliki teman akrab. Beberapa ciri-ciri yang muncul pada seseorang yang memiliki gangguan kepribadian skizoid.
Mereka menyukai kesendirian. Sehingga mereka merupakan orang yang penyendiri. Karena itu Ia tidak memiliki banyak teman. Hal ini Karena Mereka cenderung memberikan Efek datar atau ekspresi tanpa emosi. Selain itu mereka juga tidak mempunyai perasaan hangat dan tulus kepada orang lain.
Karena tidak merasakan emosi, maka mereka tidak tertarik pada hubungan seksual dan hanya memiliki sedikit aktivitas yang menyenangkan. Alasan yang sama juga menjadi penjelasan Kenapa mereka bersikap Masa bodoh terhadap pujian kritikan dan perasaan orang lain.
Apa Itu Gangguan Kepribadian Skizotipal?
Gangguan kepribadian skizotipe memiliki gejala yang mirip seperti gangguan skizofrenia ringan. Gangguan kepribadian jenis ini pada awalnya muncul dari penelitian di Denmark terhadap anak yang diadopsi oleh orang tua yang memiliki penyakit skizofrenia. Beberapa anak tersebut mengalami skizofrenia pada masa dewasanya. Namun sebagian besar anak tersebut menderita skizofrenia ringan, bukan berat.
Karakteristik dalam mendiagnosis gangguan kepribadian skizon ini disusun oleh Spitzer, Endicott dan Gibbon. Kemudian disempurnakan kembali hingga hingga menjadi karakteristik yang kita kenal dalam DSM – IV – TR. Berikut ini adalah karakteristik dari gangguan kepribadian skizotipal berdasarkan DSM – IV – TR.
- Terdapat ideas of reference, yaitu keyakinan kejadian yang mereka alami memiliki makna khusus dan tidak biasa. Seperti selalu merasa curiga kepada orang lain atau pikiran paranoid.
- Mereka menunjukkan Respon emosi yang tidak sesuai dengan situasi atau efek yang tidak sesuai.
- Mereka memiliki kesulitan dalam berhubungan interpersonal. Terdapat kecemasan sosial yang berlebihan, bahkan setelah mereka sudah terbiasa mengenal orang di sekitarnya.
- Mereka yang mengalami gangguan kepribadian skizotipal memiliki kepercayaan yang aneh. Seperti mereka mempercayai bahwa mereka memiliki kemampuan paranormal dan telepati.
- Terdapat ilusi yang berulang seperti mereka mampu merasakan kehadiran seseorang yang tidak ada atau mampu merasakan kekuatan yang tidak ada.
- Gaya bicara mereka juga terdengar aneh. Mereka sering menggunakan kata-kata yang tidak umum atau tidak jelas. Sehingga orang yang mendengarnya tidak mengerti apa yang mereka katakan.
- Dalam hal penampilan mereka juga terkenal dengan eksentrik. Mereka cenderung berbicara sendiri dan memakai pakaian yang kotor.
Baca Artikel Kami Lainnya: Philip Zimbardo dan Eksperimen Penjara Zimbardo.
Davison, G. C., Neale, J. M., Kring, A. M. (2017). Psikologi Abnormal Edisi Ke-7. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Comment