Logos Indonesia – William H Sheldon merupakan tokoh psikologi yang berpusat pada faktor biologis. Dalam penelitiannya, ia menggunakan bentuk dan ukuran tubuh manusia sebagai objek yang diamatinya. Penelitian ini disebut sebagai psikologi statis atau morfologi yaitu keseimbangan antara komponen bentuk dan struktur manusia. Menurut William H Sheldon struktur dan bentuk tubuh manusia dapat digunakan untuk memahami bagaimana proses berpikir, merasa dan bertingkah laku.
Dalam pandangan William H Sheldon, faktor genotip dan fenotip menjadi unsur utamanya. Walaupun faktor genotip tidak dapat diamati secara langsung. Tapi bisa diamati melalui fenotip yang terlihat. Genotip adalah gen yang ada di dalam tubuh manusia yang ditentukan oleh garis keturunan. Sehingga genotip sudah terbentuk dari dalam kandungan. Ketika faktor genotip berinteraksi dengan lingkungan, maka akan terbentuk struktur susunan tubuh yang dapat diamati. Hal inilah yang disebut dengan fenotip.
Baca Artikel Kami Lainnya: Dasar Teori Dari Psikologi Konstitusi Milik William H. Sheldon.
Menurut Sheldon, morfologi dan genotip sangat berperan erat dengan pandangan dari teorinya. Morfogenotip menjadi penentu perkembangan fisik dan tingkah laku seseorang. Karena morfogenotip ini tidak dapat diamati secara langsung, maka dirumuskanlah somatotype untuk mengukur dan memahami morfogenotip. Hasilnya adalah penyimpulan nilai-nilai umum dari sifat fisik pengukuran somatotype.
Somatotype
Dalam proses penelitiannya, Sheldon mengukur tubuh responden secara langsung. Awalnya Ia sangat kesulitan untuk menemukan hasil yang konsisten. Sehingga ia beralih menggunakan teknik foto standar dalam penelitiannya. Karena itu semua responden akan difoto di depan layar dari jarak yang sama dan memakai lensa diafragma yang sama. Dalam proses melakukan foto tersebut, subjek diminta untuk bertelanjang dalam posisi berdiri untuk difoto dari sisi depan, samping, dan belakang (wajah dan alat kelaminnya ditutup). Cara ini disebut somatotype performance test. Berdasarkan 400 responden yang ikut Dalam penelitian ini, didapatkan hasil tiga kriteria, yaitu sebagai berikut:
- Hasil dapat dipakai untuk merangking semua subjek penelitian.
- Memberikan penilaian yang berbeda dan bekerja sendiri-sendiri dalam memaknai penilaian ini membuat relatif seragam.
- Memiliki ciri khas. Sehingga tidak dapat diukur dan dikombinasikan dari variabel lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Sheldon menemukan 17 ukuran Fisik yang membedakan tiap manusia. Kemudian penemuan tersebut ditambah dengan ukuran tinggi dan berat badan seseorang, maka akan dihasilkan korelasi yang tinggi dengan penilaian somatotype.
Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Dan Trik Untuk Menghadapi Kesedihan Ketika Ditinggal Oleh Orang Yang Tersayang.
Sheldon dan kawan-kawannya membuat mesin somatotype dan terus mengembangkannya. Menurut Sheldon, terdapat tiga cara pengukuran yang paling efektif untuk memperoleh somatotype, yaitu pondel index (berdasarkan tinggi badan dan berat badan), tinggi badan maksimum dan trunk index (berdasarkan lingkar dada dan lingkar perut).
Somatotipe adalah pernyataan kuantitatif untuk mengukur ketiga komponen somatotype. Terdapat tiga angka dalam satu deret. Angka pertama adalah ukuran derajat endomorfi, kedua adalah mesomorfi, dan ketiga adalah derajat eksomorfi.
Sebagai contoh somatotipe seseorang adalah 7-1-1. Maka derajat endomorfinya sebanyak 7 derajat, meso morfinya sebanyak 1 derajat, dan eksomorfinya sebanyak 1 derajat juga. Sehingga, orang tersebut memiliki endomorfi yang lebih tinggi dari pada mesomorfi dan eksomorfi.
Menurut Sheldon terdapat tiga komponen somatotype dalam kepribadian statis, yaitu endomorfi, mesomorfi dan ektomorfi. Berikut ini adalah penjelasan lengkap dari ketiga komponen.
Endomorfi
Endomorfi sangat berkaitan dengan bagian tubuh yang terkait pencernaan makanan. Tubuh endomorfi cenderung untuk menjadi gemuk. Sehingga ciri utama dari tubuh endomorfi adalah halus dan bulat, tulang dan otot kurang berkembang. Karena itu, tubuh jenis ini tidak cocok dengan kegiatan fisik yang berat. Asal dari kata endomorphy berasal dari endoderm, yang artinya lapisan terdalam dari embrio akan menjadi sistem pencernaan.
Mesomorfi
Mesomorfi memiliki tubuh yang dominan oleh tulang, otot, dan jaringan penghubung. Tubuh mesomorfi cenderung memiliki tubuh yang keras, kokoh, dan tahan sakit. Sehingga orang yang memiliki jenis tubuh ini sangat cocok untuk kegiatan yang mengandalkan kekuatan fisik, seperti pada atletik dan orang yang suka berpetualang. Asal dari kata mesomorfi berasal dari kata mesoderm, artinya lapisan Tengah dari embrio yang berkembang menjadi otot.
Ektomorfi
Komponen yang terakhir adalah ektomorfi. Tubuh dari eksomorfi ini cenderung didominasi oleh kulit dan sistem saraf. Sehingga, seseorang yang memiliki tubuh jenis ini cenderung memiliki bentuk tubuh yang tipis, tinggi dan memiliki otot yang lemah. Selain itu, orang yang memiliki tubuh eksomorfi mempunyai otak dan sistem saraf yang paling besar dari kedua komponen somatotype lainnya. Asal dari kata ektomorfi adalah eksoderm, yang memiliki arti lapisan terluar dari embrio yang berkembang menjadi kulit dan sistem saraf.
Baca Artikel Kami Lainnya: 5 Tahapan Kesedihan Ketika Menghadapi Kematian Seseorang Yang Dicintainya.
Alwisol. (2009). Edisi Revisi: Psikologi Kepribadian. UMM Press
Artikel oleh: Logos Indonesia.