Logos Indonesia – Kamu tidak bisa menggambar tapi diminta menggambar orang saat proses psikotes? Jangan takut, pada tes yang satu itu tidak akan dinilai seberapa bagus gambar mu, melainkan apa yang kamu proyeksikan ke dalam gambarmu itu.
Tidak jarang kita diminta untuk menggambar sesuatu dalam sebuah sesi psikotes, baik untuk keperluan rekrutmen karyawan, pendidikan, atau bahkan proses konseling dan psikoterapi. Tes gambar ini bisa jadi salah satu dari tes grafis.
Pada artikel ini kami akan membahas mengenai apa itu tes grafis dan macam-macam tes grafis seperti DAP, BAUM, dan HTP.
Apa Itu Tes Grafis?
Seperti yang tertulis pada artikel terbitan IPK Indonesia, Tes Grafis merupakan salah satu metode asesmen yang digunakan psikolog dalam menangani kasus psikologi baik pada anak maupun orang dewasa.
Dari tes grafis ini dapat diketahui mengenai pola kepribadian seseorang bahkan kemungkinan trauma, depresi yang dialami oleh klien. Selain itu, tes grafis juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi.
Tes grafis sendiri sudah mulai dikembangkan di awal abad ke-19. Namun pada akhir abad ke-19 barulah seorang psikiater di bidang gangguan mental bernama Fechne, wundt dan Ebbinghaus mencoba untuk melakukan asesmen klinis terhadap para pasiennya dengan menggunakan teknik ini.
Tes grafis yang umum digunakan adalah BAUM (Tree Drawing Test), DAP (Draw a Person), dan HTP (House Tree Person). Tidak jarang tes ini disajikan bersamaan.
Apa Itu Tes BAUM?
BAUM atau dikenal juga dengan istilah tree drawing test merupakan salah satu dari tes grafis yang diminta untuk menggambar pohon dalam instruksinya. Tes ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1959 dan dikembangkan oleh Karl Koch.
Manfaat tes BAUM
Tes baum digunakan untuk mengetahui karakter kepribadian seseorang dilihat berdasarkan isi dari apa yang digambar. Jucker mengatakan menggunakan pohon sebagai hal yang akan digambar karena pohon dianggap memiliki karakteristik yang hampir sama seperti manusia. Dimana pohon terus tumbuh dan berkembang, serta membutuhkan makanan sama halnya dengan manusia.
Kelebihan dan kekurangan tes BAUM
Tes ini cukup populer digunakan karena berbagai kelebihan, diantaranya dari segi waktu tes ini tidak membutuhkan waktu lama dalam penyajian tesnya karena subjek hanya diminta untuk menggambar pohon saja. Selain itu, dari gambar pohon yang sederhana dapat mengungkap banyak hal karena mencakup ruang lingkup yang luas. Kemampuan motorik seseorang juga dapat diungkap dari penggunaan tes ini.
Meskipun demikian, tes BAUM juga memiliki kekurangan diantaranya pemberian skor pada tes ini tidak bisa dilakukan secara objektif dan tidak bisa digunakan untuk klien dengan IQ yang rendah karena gambarnya akan cenderung kecil. Dengan begitu, penggunaan tes BAUM tentu harus disesuaikan lagi.
Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Tes Kepribadian SSCT
Apa Itu Tes DAP?
Tes DAP atau Draw a Person merupakan salah satu dari tes grafis yang diminta untuk menggambar orang dalam instruksinya. Tes ini pertama kali dirancang pada tahun 1926 oleh Florence Goodenough, dan dikembangkan kembali pada tahun 1949 oleh Karen Machover.
Manfaat tes DAP
Tes DAP digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik seseorang. Dari bentuk orang yang digambar, psikolog profesional dapat menilai pengalaman kreatif individu, kepribadian dengan cara meminta individu untuk menggambar orang.
Tes ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan yang dimiliki dengan apa yang digambar dan kepribadian yang dimiliki menyangkut pengalaman pribadi, menggambarkan kebutuhan tubuh dan konflik yang dialami, mengetahui emosionalitas, pshychosexual maturity, kecemasan, guilt, tingkat agresi individu, dan untuk menggambarkan bagaimana individu dalam lingkungan kelompok sosialnya.
Kelebihan dan kekurangan tes DAP
Tes DAP memiliki kelebihan yaitu tes ini merupakan culture fair atau dapat digunakan oleh budaya manapun. Tes ini juga dapat potensi kognitif seorang anak dan dapat mengukur g-factor seseorang. Dalam penyajian tes ini juga terbilang cukup mudah dan memerlukan waktu yang singkat.
Sedangkan kekurangan dari tes DAP sama dengan masalah tes proyektif lainnya yaitu dianggap kurang akurat dikarenakan terlalu banyak spekulasi psikoanalisis, kurang didasari penelitian scientific, dan tes ini lebih cocok untuk anak kecil.
Apa Itu Tes HTP?
Tes HTP atau House Tree Person merupakan salah satu dari tes grafis yang diminta untuk menggambar rumah pohon dan orang dalam instruksinya. Tes ini pertama kali disusun oleh John N. Buck dan WL Warren dari Western Psychological Service.
Manfaat tes HTP
Tes HTP umumnya digunakan untuk melihat hubungan dengan orang tua. Beberapa psikolog juga menggunakan tes HTP untuk mendapatkan data penting terkait diagnosis atau prognosis sehubungan dengan semua orang dari individu yang bersangkutan, dapat juga menemukan bagaimana interaksi pribadi dengan lingkungan baik yang umum atau yg tidak umum.
Kelebihan dan kekurangan tes HTP
Tes HTP memiliki kelebihan diantaranya adalah mampu untuk mencerminkan perasaan, emosi, dan kepribadian. Selain itu tes ini juga membutuhkan waktu singkat dalam penyajiannya. Tes HTP bisa digunakan untuk pasien dengan pendidikan dan kemampuan intelektual yang terbatas sehingga mampu menjangkau banyak subjek. Budaya juga tidak dapat mempengaruhi hasil interpretasi tes ini.
Namun, tes HTP memiliki kekurangan yang sama dengan tes proyektif lainnya, yaitu dianggap kurang akurat dikarenakan terlalu banyak spekulasi psikoanalisis, kurang didasari penelitian scientific, dan tes ini lebih cocok untuk anak kecil.
Jika kamu ingin mencoba tes grafis baik HTP, DAP, maupun BAUM, tidak ada salahnya untuk melakukan psikotes dengan biro layanan psikologi yang terpercaya. Semoga artikel ini dapat membantu.
Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Tes Kepribadian Rorschach
Comment