HRD Wajib Tahu : Ini Dia Jenis Psikotes yang Sering Digunakan Dalam Proses Rekrutmen

Psikotes merupakan tahap yang penting dalam proses rekrutmen. Jenis psikotes yang sering digunakan adalah tes intelegensi dan tes kepribadian.

PIO2750 Views

Logos Indonesia – HRD atau Human Resource Development merupakan divisi yang mengatur sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan. Salah satu tugas utama dari seorang HRD adalah menjalankan proses rekrutmen untuk mendapatkan karyawan yang cocok, dan kemudian ditempatkan pada posisi yang dibutuhkan.

Salah satu tahap dalam proses rekrutmen adalah psikotes. Walau tidak semua perusahaan menggunakan psikotes dalam proses rekrutmennya, namun tahap ini termasuk penting untuk mengenal seseorang dalam waktu yang relatif singkat.

Umumnya perusahaan menggunakan tahap wawancara untuk mengenal kepribadian kandidat, dan tes uji kompetensi untuk mengetahui kemampuan kandidat. Untuk memastikan kebenaran dari kedua proses tersebut, HRD bisa menggunakan psikotes atau tes psikologi.

Jika perusahaan Anda belum pernah dan ingin memasukkan tahap psikotes dalam proses rekrutmen Anda, ada baiknya Anda mengetahui jenis psikotes apa saja yang umum digunakan dalam proses rekrutmen karyawan.

Dalam artikel ini akan kami jelaskan mengenai apa saja jenis psikotes yang digunakan dalam proses rekrutmen karyawan.

Tes Intelegensi

Tes Intelegensi
Tes Intelegensi

Menurut Alfred Binet, intelegensi sendiri merupakan kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan. Selain itu, peneliti lain bernama Edward Thorndike juga mengemukakan pendapatnya mengenai intelegensi, yaitu kemampuan individu untuk merespon pada berbagai stimulasi yang diterima atau didapatkan.

Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa intelegensi merupakan kemampuan individu dalam menetapkan tujuan dan merespon stimulasi yang didapatkan. Dengan demikian, tes intelegensi merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui kemampuan individu dalam menetapkan tujuan dan merespon stimulasi.

Hasil dari tes intelegensi akan berupa IQ (Intelligence Quotient). Beberapa tes akan mengungkap IQ dalam bentuk angka, dan beberapa lainnya berupa tingkatan IQnya.

Manfaat tes intelegensi

Dalam proses rekrutmen karyawan, tes intelegensi bermanfaat untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bidang tertentu. Misalnya kemampuan berpikir logis dan analitis, problem solving, kemampuan dasar (verbal, numerik, dan figural) dan masih banyak lagi.

Kemampuan yang diukur biasanya akan disesuaikan dengan posisi yang akan diisi. Contohnya, untuk posisi finance dibutuhkan kemampuan numerik dan analisis, sedangkan untuk posisi public relation dibutuhkan kemampuan problem solving dan verbal.

Dari tes intelegensi juga dapat menjadi bukti apakah hasil uji kompetensi benar-benar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh kandidat.

Contoh tes intelegensi

IST (Intelligenz Struktur Test), merupakan salah satu tes intelegensi yang cukup sering digunakan dalam proses rekrutmen. Walau memiliki alur yang panjang dalam proses pengerjaan dan skoringnya, namun tes ini dapat mengukur 9 aspek yang cukup sering dibutuhkan dalam dunia kerja.

Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale), juga merupakan tes intelegensi yang cukup populer untuk proses rekrutmen karyawan. Tes intelegensi yang satu ini mampu mengukur kemampuan verbal dan performance. Dimana kemampuan verbal dibagi lagi ke dalam 6 kategori, dan kemampuan performance dibagi ke dalam 5 kategori. Kategori tersebut juga sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.

Selain kedua tes di atas, masih banyak lagi jenis tes intelegensi yang sangat populer untuk proses rekrutmen. Yang terpenting adalah bagaimana tes tersebut dalam mengungkap kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Baca Artikel Kami Lainnya : HRD Wajib Tahu : Ini Dia Dampak Calon Karyawan Menganggur Terlalu Lama

Tes Kepribadian

Tes Kepribadian
Tes Kepribadian

Selain tes intelegensi, tes kepribadian juga tidak kalah penting dalam proses rekrutmen karyawan. Seiring dengan perkembangan zaman, kepribadian yang baik dalam diri kandidat menjadi poin penting untuk penilaian dalam proses rekrutmen.

Kepribadian sendiri merupakan gambaran diri seseorang mengenai karakteristik, tingkah laku, serta cara berpikir seseorang. Dengan demikian, tes kepribadian dapat mengungkap bagaimana gambaran diri yang dimiliki oleh kandidat.

Manfaat tes kepribadian

Mengetahui kepribadian seseorang dalam proses rekrutmen sangat penting. Pasalnya, kepribadian yang baik akan membawa pengaruh baik juga untuk perusahaan, contohnya untuk menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.

Selain itu, kepribadian yang baik dari karyawan dapat membantu membangun image perusahaan ke arah yang lebih positif. Dengan demikian, melakukan tes kepribadian dalam proses rekrutmen merupakan langkah yang tepat.

Tes kepribadian juga dapat membuktikan apakah hasil wawancara sesuai dengan kepribadian yang dimiliki, atau hanya sekedar persona yang dimainkan oleh kandidat.

Contoh tes kepribadian

Tes MBTI (Myers Briggs Type Indicator), merupakan salah satu contoh tes kepribadian yang cukup populer di dunia rekrutmen karyawan. Pasalnya, tes ini mampu mengungkap 16 tipe kepribadian yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Tes DISC (Dominance, Influence, Steadiness, and Compliance), juga merupakan tes kepribadian yang umum digunakan dalam proses rekrutmen. Seperti pada namanya, tes DISC ini dapat mengungkap kepribadian dominance, influence, steadiness, dan compliance.

Tes Papi Kostick, merupakan tes kepribadian yang mampu mengungkap 20 aspek kepribadian yang dikategorikan ke dalam 7 bidang, yaitu leadership, work direction, work activity, social nature, work style, temperament, dan followership. Tes ini merupakan tes kepribadian yang sangat sering digunakan dalam proses rekrutmen. Selain karena pengerjaan yang cukup mudah, tes ini tidak membutuhkan waktu lama dalam proses skoringnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa psikotes merupakan tahap yang penting dalam proses rekrutmen. Jenis psikotes yang sering digunakan adalah tes intelegensi dan tes kepribadian. Untuk tes apa yang digunakan, bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. semoga artikel ini dapat membantu.

Baca Artikel Kami Lainnya : HRD Wajib Tahu : Cara Memaksimalkan Potensi Karyawan