Pahami Self Awareness pada Diri Sendiri dan Terapkanlah

Pahami self awareness pada diri sendiri dan terapkanlah. Self-awareness membantu kita mengenali potensi, kelebihan, dan juga kelemahan kita.

Logos Indonesia – Apakah kamu pernah merasa seperti hidup tanpa arah yang jelas, atau terjebak dalam siklus yang sama tanpa kemajuan? Jika iya, mungkin kamu perlu memahami konsep “self awareness” atau kesadaran diri. Self awareness juga berguna untuk mencapai potensi terbaikmu. Karena jika kamu mgetahui, paham dan sadar akan dirimu sendiri, maka akan lebih mudah untuk menemukan tujuan hidup. Dimana tujuan ini yang harus kamu rencakan pada jangka panjang maupun untuk saat ini.

Salah satu kunci utama untuk mencapai hal tersebut adalah self-awareness atau kesadaran diri. Kamu mungkin pernah mendengar istilah ini sebelumnya, tapi tidak paham betul apa sebenarnya self awareness. Kamu tidak perlu khawatir, karena dalam artikel ini akan di bahas self awareness mulai dari pengertian hingga cara meningkatkannya. Artikel ini akan membawa kamu memahami dengan mudah apa itu self-awareness, contoh dari self-awareness yang tinggi, serta tanda-tanda seseorang memiliki self-awareness yang tinggi dan rendah.

Pengertian Self Awareness

Self-awareness adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami diri sendiri dengan jelas. Ini bukan hanya tentang tahu siapa diri kita. Namun tentang memahami bagaimana perasaan, pikiran, dan tindakan kita berpengaruh terhadap diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita. Self-awareness membantu kita mengenali potensi, kelebihan, dan juga kelemahan kita. Dengan mengembangkan self-awareness, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita dan mencapai tujuan dengan lebih efektif. Karena tanpa memahami diri kita dengan baik, sulit bagi kita untuk mencapai tujuan hidup yang kita inginkan. Sehingga self awareness melibatkan pemahaman yang mendalam tentang siapa kita, kelebihan dan kelemahan kita, serta nilai-nilai dan tujuan hidup kita.

Orang dengan self-awareness yang tinggi seringkali tampak lebih tenang. Mereka lebih memahami diri mereka sendiri. Mereka cenderung mampu mengatasi konflik internal dengan lebih baik. Sehingga emosi mereka lebih terkendali. Misalnya, ketika dihadapkan pada situasi sulit, mereka dapat dengan bijaksana mengendalikan amarah atau kekecewaan. Pada situasi tersebut juga mereka bisa berpikir jernih untuk menemukan solusi yang tepat.

Selain itu, orang yang memiliki self-awareness yang tinggi cenderung lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Mereka adalah pendengar yang baik dan mampu memberikan dukungan emosional yang tepat pada saat yang tepat. Mereka juga tidak takut untuk mengakui kesalahan mereka dan terbuka terhadap kritik yang membangun.

Tanda Seseorang Memiliki Self-Awareness yang Tinggi

Bagaimana kita bisa tahu apakah seseorang memiliki self-awareness yang tinggi? Berikut adalah beberapa tanda yang dapat dikenali.

  1. Refleksi Diri yang Aktif. Orang dengan self-awareness yang tinggi sering merenung tentang pengalaman dan tindakan mereka. Mereka bertanya pada diri sendiri mengapa mereka merasa atau bertindak seperti itu, dan berusaha untuk belajar dari pengalaman tersebut.
  2. Menerima Kritik dengan Baik. Menerima kritik memang tidak mudah, tetapi orang dengan self-awareness yang tinggi cenderung membuka diri terhadap masukan dari orang lain. Mereka tidak merasa terancam atau marah ketika dikritik, melainkan melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
  3. Empati yang Tinggi. Mereka peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Mereka dapat membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh dengan baik. Sehingga dapat memberikan respons yang sesuai.
  4. Mengenali Potensi dan Kelemahan. Mereka tidak hanya fokus pada kelebihan, tetapi juga mengenali kelemahan mereka. Mereka berusaha untuk mengatasi kelemahan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Tanda Seseorang Memiliki Self-Awareness yang Rendah

Tentu saja, tidak semua orang memiliki self-awareness yang tinggi. Beberapa tanda seseorang memiliki self-awareness yang rendah antara lain.

  1. Menyalahkan Orang Lain. Mereka cenderung menyalahkan orang lain atau situasi eksternal atas kegagalan atau masalah yang mereka hadapi. Mereka jarang melihat ke dalam diri untuk mencari akar permasalahan.
  2. Tidak Menerima Kritik. Orang dengan self-awareness yang rendah sering merasa tersinggung atau marah ketika dikritik. Mereka tidak mampu memisahkan diri mereka dari tindakan yang dikritik dan merasa seperti dikritik secara pribadi.
  3. Tidak Peduli pada Perasaan Orang Lain. Mereka cenderung kurang peka terhadap perasaan orang lain dan lebih fokus pada diri mereka sendiri.
  4. Tidak Mau Merenung. Orang dengan self-awareness yang rendah cenderung menghindari refleksi diri dan mengabaikan peluang untuk belajar dari pengalaman.

Mengembangkan Self-Awareness

Jika kamu merasa bahwa self-awarenessmu perlu ditingkatkan, jangan khawatir. Self-awareness adalah keterampilan yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan seiring waktu. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kamu mengembangkan self-awareness.

  1. Jujurlah pada Diri Sendiri. Jujurlah tentang perasaan dan kelemahanmu. Tidak ada yang sempurna. Dengan mengakui kekurangan, kamu dapat bekerja untuk mengatasi atau menerimanya.
  2. Berlatih Refleksi Diri. Set waktu secara rutin untuk merenung tentang pengalamanmu, tindakanmu, dan bagaimana perasaanmu. Bertanyalah pada dirimu sendiri mengapa kamu merasa atau bertindak seperti itu. Apa yang dapat kamu pelajari dari pengalaman tersebut.
  3. Terbuka terhadap Masukan. Dengarkan kritik dengan hati terbuka. Jangan merasa terancam saat di kritik. Tapi lihatlah kritik sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
  4. Berempati dengan Orang Lain. Berusaha untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain. Bertanya tentang bagaimana mereka merasa dan dengarkan dengan seksama.
Baca Artikel Kami Lainnya:  Bagaimana Kita Bisa Merangkul Kegagalan Dan Tetap Maju

Jadi, mari mulai hari ini dengan merenung tentang diri kita. Cobalah mengenali potensi dan kelemahan kita, serta terbuka terhadap masukan dari orang lain. Dengan begitu, kita akan semakin dekat dengan diri kita yang sebenarnya. Dan mencapai tujuan hidup dengan lebih bermakna.

Baca Artikel Kami Lainnya:  Mengenal “Monkey Mind” dan Kaitannya dengan Teori Zeigarnik Effect

Artikel oleh: Logos Indonesia.