Bagaimana Sebaiknya Kamu Menanggapi FOMO dan FOBO Dalam Kehidupan Sehari-Harimu?

Bagaimana sebaiknya kamu menanggapi FOMO dan FOBO dalam kehidupan sehari-harimu? Kamu harus tanggapi dengan cara bijak.

Logos Indonesia Bagi kamu generasi milenial, pasti sering mendengar istilah FOMO dan FOBO kan? Kedua istilah lebih banyak dialami oleh generasi milenial saat ini.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Sebaiknya Kamu Menanggapi JOMO Dan YOLO Dalam Kehidupan Sehari-Harimu?

Terkadang kedua istilah tersebut disalah artikan oleh banyak orang. Sehingga cenderung berdampak negatif dalam menerapkan istilah tersebut. Padahal, jika dipandang secara positif dan dilakukan dengan baik, dapat memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan keseharianmu.

Jadi, perbedaan cara pandang untuk menerapkan istilah tersebut dapat membedakan dampak yang diberikan juga. Mari kita bahas dampak negatif dan positif dari keempat istilah tersebut. Setelah itu, mengetahui cara meminimalisir dampak negatif tersebut.

Apa Itu FOMO?

Stop Insecure! Ini Dia Tips Agar Kamu Lebih Percaya Diri

FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia. Maka artinya, perasaan takut tertinggal dari orang lain, seperti tidak ingin tertinggal tren saat ini, tidak ingin kalah sukses dari orang lain, pencapaian lainnya yang terlihat dari orang lain di mata kita.

Biasanya FOMO ini disebabkan oleh pikiran negatif dari sosial media. Terlalu sering melihat pencapaian orang lain di media sosial membuat dirimu merasa insecure dengan pencapaian yang kamu raih saat ini. Kamu menganggap dirimu ketinggalan dalam hal kesuksesan dari orang lain. Akhirnya perasaan cemas akan muncul akibat hal tersebut.

Kamu mulai membenci orang lain karena memposting pencapaiannya di media sosial. Rasa tidak terima bahwa orang lain sukses dan dirimu masih stack di kondisi yang sama. Membuat dirimu takut merasa gagal, insecure, cemas dengan pandangan orang lain terhadap kondisimu saat ini.

Bagaimana Sebaiknya Kamu Menanggapi FOMO Dalam Kehidupan Sehari-Harimu?

Merasa takut tertinggal dari kesuksesan orang lain adalah hal wajar dirasakan kebanyakan orang. Namun kamu bisa menanggapi perasaan tersebut sebagai rasa kompetitif yang tinggi. Prestasi orang lain di media sosial menjadi motivasi dirimu untuk mencapai lebih dari mereka. Buktikan bahwa dirimu bisa sukses seperti mereka.

Selain itu, jika emosi negatif dari FOMO muncul mintalah bantuan temanmu untuk mengingatkan pencapaian yang telah kamu miliki. Berteman dengan seseorang yang selalu berpikir positif merupakan hal yang bermanfaat di situasi semacam ini. Ketika menyadari bahwa kamu sudah mampu berjuang hingga saat ini. Maka kamu tidak akan merasakan cemas atau insecure ketika melihat prestasi orang lain di media sosial.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Gangguan Kepribadian Menghindar, Dependen dan Obsesif Kompulsif Termasuk Gangguan kepribadian Yang Cemas.

Cara lainnya adalah dengan membatasi diri berselancar di media sosial. Kamu bisa menggunakan waktumu lebih bermanfaat dari pada membuka media sosial yang membuat dirimu cemas. Melakukan kegiatan seperti berolahraga atau menghabiskan waktu dengan melakukan hobi yang kamu sukai.

Selain itu, kamu bisa menyaring konten yang ingin kamu lihat di media sosial. Jangan menyiksa diri sendiri dengan membenci orang lain tanpa alasan yang jelas. Fokuslah pada dirimu sendiri untuk mengembangkan keahlian yang kamu miliki.

Apa Itu FOBO?

Aspek yang Diukur Dari Tes Rorschach

FOBO singkatan dari Fear of Better Option yang artinya takut tidak bisa memilih keputusan yang terbaik. Mereka cenderung ragu mengambil keputusan dan lebih memilih untuk mencari banyak cara yang bisa dilakukan. Kemudian mereka akan membandingkan semua cara tersebut dan memilih option yang paling terbaik.

Mereka takut opsi yang mereka pilih bukanlah pilihan yang paling terbaik. Karena itu mereka banyak menghabiskan waktu untuk mencari dan mempertimbangkan berbagai cara yang bisa menyelesaikan hal tersebut. Mereka terlalu terobsesi pada sesuatu yang sempurna, karena takut menyesal di kemudian hari.

Terlalu berhati-hati dalam memilih dan terlalu lama untuk memutuskan, membuat pekerjaan sehari-hari mereka lebih lama terselesaikan. Dampak negatifnya adalah banyak waktu yang terbuang untuk memikirkan pilihan yang terbaik.

Bagaimana Sebaiknya Kamu Menanggapi FOBO Dalam Kehidupan Sehari-Harim

Sikap berhati-hati untuk memilih keputusan yang terbaik adalah hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Kamu bisa lakukan hal tersebut dengan mempertimbangkan banyak opsi yang ada. Namun jangan terlalu berfokus pada banyak pilihan yang ditawarkan. Tapi fokuslah pada satu dampak dari solusi yang dihasilkan.

Berusaha mendapatkan hasil yang terbaik, merupakan hal yang diinginkan ketika menemukan suatu permasalahan. Tapi jika terlalu lama membiarkan permasalahan akan membuat permasalahan itu semakin membesar. Jadi jangan terlalu berfokus pada banyaknya pilihan yang telah kamu cari. Tapi kamu juga harus memfokuskan diri pada waktu yang kamu gunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin cepat masalah itu terselesaikan. Maka semakin sedikit pula dampak negatif yang dihasilkan.

Jadi selain mempertimbangkan solusi yang terbaik, kamu juga harus mempertimbangkan waktu yang terbuang karena terlalu banyak memikirkan solusi itu sendiri. Ingatlah bahwa sesuatu yang terlalu berlebihan selalu akan berdampak negatif.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid, Skizoid Dan Skizotipal Dalam Kelompok Kepribadian Aneh.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment