Biografi Singkat Leon Festinger

Biografi Singkat Leon Festinger. Leon Festinger merupakan tokoh psikologi sosial di abad ke-20. Namun minatnya ke ilmu pasti.

Tokoh3172 Views

Logos Indonesia Leon Festinger merupakan tokoh psikologi sosial di abad ke-20. Awalnya, Leon Festinger tertarik pada psikologi yang menerapkan Ilmu statistik di dalamnya. Namun seiring dengan waktu, teorinya memberikan kontribusi terhadap psikologi sosial. Teori yang terkenalnya adalah disonansi kognitif dan perbandingan sosial. Dengan kedua teori tersebut, Leon Festinger menjadi tokoh psikologi kelima yang banyak dikutip di abad ke-20.

Pada Masa Kanak-kanak Leon Festinger

Leon Festinger.

Leon Festinger merupakan warga New York, Amerika Serikat yang lahir pada tanggal 8 Mei 1919. Keluarganya merupakan keturunan Yahudi asal Rusia. Ayahnya bernama Alex Festinger, dan ibunya bernama Sarah Solomon Festinger. Sebelum menetap di Amerika Serikat, kedua orang tuanya tinggal di Rusia. Namun pada tahun 1914, ketika pecahnya Perang Dunia I, mereka memilih pindah ke Amerika Serikat. Ayahnya dikenal sebagai seorang atheis dan radikal.

Masa Kuliah Leon Festinger

Pada tahun 1939, Leon Festinger berusia 20 tahun. Pada saat itu ia mendapatkan gelar sarjana psikologi dari City College of New York. Kemudian ia melanjutkan kuliahnya di Universitas Lowa di bawah bimbingan Kurt Lewin. Kemudian pada tahun 1942, dirinya mendapatkan gelar doktor untuk bidang psikologi anak.

Awalnya, Festinger tidak tertarik dengan psikologi sosial dan selama hidupnya tidak pernah mengikuti pelatihan apapun tentang psikologi sosial. Setelah membaca karya Kurt Lewin, Festinger sangat tertarik dengan karya-karyanya. Kemudian Festinger pergi ke Universitas lowa untuk bertemu dengan Kurt Lewin.

Selama perkuliahan di Universitas Lowa, Festinger menyadari bahwa pandangan Lewin berorientasi pada psikologi sosial. Menurut Festinger psikologi sosial merupakan ilmu psikologi yang menggunakan metode penelitian yang kabur. Sedangkan minatnya lebih kepada ilmu yang lebih konkrit seperti statistik. Walaupun begitu, Festinger tetap belajar di bawah bimbingan Lewin, tapi tidak meninggalkan minatnya pada statistik.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi David Paul Ausubel Dan Pembelajaran Bermakna.

Pada tahun 1941-1943, Festinger bekerja sebagai peneliti di Lowa. Kemudian pada tahun 1943-1945, dirinya bekerja sebagai ahli statistik di komite seleksi dan pelatihan pilot pesawat di Universitas Rochester.

Saat terjadinya Perang Dunia II menjadi masa-masa sulit bagi Festinger. Hal ini karena, tuntutan peneliti untuk mengetahui bakat para pejuang dan cara mengalahkan musuh secara psikologis.

Karir dan Kehidupan Pernikahan Leon Festinger

Pada tahun 1943, Leon Festinger dan Mary Oliver Ballou menikah. Mary merupakan seorang pianis. Kemudian, Festinger Memiliki tiga anak yang bernama, Catherine, Richard dan Kurt. Namun, pernikahan yang pertama ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1968, Festinger menikah lagi dengan Trudy Bradley, seorang profesor di Universitas New York.

Pada tahun 1945, Festinger bergabung dengan Kurt Lewin Group Dynamics Research Center di Massachusetts Institute of Technology (MIT) sebagai asisten profesor. Disinilah Festinger mulai meneliti tentang komunikasi sosial dan teman sebaya sebagai mulai minatnya dalam psikologi sosial.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Edward Titchener dan Aliran Pemikiran Strukturalis.

Pada tahun 1947, Lewin meninggal dunia. Pada tanggal 1948, Festinger bekerja di Universitas Michigan. Pada tahun 1951, Festinger pindah bekerja ke Universitas Minnesota, dan pada tahun 1955 pindah ke Universitas Stanford. Pada masa ini, Festinger menulis karyanya yaitu disonansi kognitif dan perbandingan sosial. Kedua teorinya memberikan kontribusi yang besar untuk psikologi sosial pada masa itu.

Kedua teorinya ini membawa dirinya ke puncak karirnya. Dirinya dianugerahi Penghargaan Kontribusi Ilmiah Terhormat dari American Psychological Association. Selain itu, Festinger dikenal sebagai ilmuwan yang paling relevan di Amerika Serikat.

Dibawah ketenarannya sebagai ilmuwan psikologi sosial, Festinger memilih beralih ke sistem visual dibandingkan memperdalam teori sebelumnya sebagai topik penelitiannya. Gerakan mata dan persepsi warna menjadi fokus utamanya. Sehingga pada tahun 1968, Festinger kembali ke Amerika Serikat dan melanjutkan penelitiannya tentang persepsi.

Masa Terakhir Festinger Sebelum Meninggal

Pada tahun 1979, Festinger menutup laboratoriumnya. Pada tahun 1983, Festinger mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap pencapaiannya. Dirinya sudah bekerja selama 40 tahun meneliti psikologi sosial. Namun menurutnya hanya sedikit yang telah dirinya capai.

Dirinya lebih tertarik dengan evolusi manusia. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari lebih banyak perilaku manusia di awal-awal munculnya kehidupan manusia. Melalui sisa-sisa kerangka dan alat-alat mereka, diharapkan mampu mengungkapkan perilaku mereka saat masih hidup. Penelitian ini menghasilkan buku berjudul “Human Legacy” (1983). Dalam buku tersebut dijelaskan, bagaimana manusia berevolusi dan berkembang menjadi masyarakat seperti sekarang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kamu Mencari Cara Belajar Yang Bermakna Untuk Anak? Disini Ada Langkah-Langkahnya.

Karya terakhir Festinger adalah memahami budaya yang ditolak atau menerima budaya baru tersebut. Karyanya ini dihubungkan dengan evolusi masyarakat. Festinger membandingkan bagaimana penerimaan atau penolakan ide baru dalam budaya menyebabkan perubahan mentalitas anggota masyarakatnya.

Selama penulisan karya terakhirnya ini, Festinger mengidap penyakit kanker yang menyebabkan tidak mampu menyelesaikan karya terakhirnya. Pada tanggal 11 Febuari 1989, Festinger meninggalkan dunia akibat kankernya yang semakin kronis.

Artikel oleh: Logos Indonesia.