Cara Mencegah Anak Kembali Tantrum. Lakukanlah Beberapa Tahapan Ini

Cara mencegah anak kembali tantrum. Lakukanlah beberapa tahapan ini. Pahamilah tidak ada cara yang mudah untuk mencegah tantrum pada anak.

Logos Indonesia – Tantrum sering diasosiasikan dengan anak balita yang belum mampu mengekspresikan emosionalnya maupun tidak mampu mengungkapkan keinginannya kepada orang lain. Tantrun adalah kondisi individu yang sering dikaitkan dengan ledakan emosi seperti emosi marah dan amukan terhadap lingkungan sekitar.

Banyak orang tua yang menanggapi gejala tantrum pada anak dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang menanggapinya dengan memarahinya kembali. Ada juga yang mendekatinya dengan mendiamkan anak hingga tenang. Ada juga yang langsung memberikan keinginan anak saat mengalami tantrum.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perbedaan Utama Antara Autis Dan Down Syndrome.

Dari ketiga cara menanggapi anak yang tantrum, ternyata cara kedua lebih efektif untuk mengontrol emosi anak yang meledak-ledak di suatu waktu. Sedangkan cara pertama hanya akan memperburuk keadaan. Anak mungkin menunjukkan emosi yang lebih meledak-ledak dari sebelumnya. Sedangkan cara ketiga hanya menjadi pembelajaran negatif. Anak mempelajari bahwa perilaku buruknya ini menjadi cara yang ampuh untuk mendapatkan segala keinginannya.

Karena itu dalam menanggapi dan mencegah kembali anak bersikap tantrum kembali, diperlukan beberapa penanganan yang tepat. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai cara pencegahan agar anak tidak kembali tantrum. Setidaknya dalam jangka waktu tertentu.

Cara Menanggapi Anak Yang Sedang Tantrum

Sejauh ini cara yang paling efektif untuk menanggapi anak yang mengalami tantrum adalah dengan mengabaikan anak tersebut hingga anak kembali tenang. Beberapa alasan anak bersikap buruk mungkin saja untuk mendapatkan perhatian dari orang tua maupun untuk mengabulkan keinginannya.

Ketika kamu terus menanggapi gejala tantrum pada anak secara konsisten untuk mengabaikan perilaku tersebut. Maka anak akan menghindari bahwa perilaku buruknya ini tidak akan membawa kepada keinginannya. Anak belajar bahwa cara merengek dan mengamuk kepada orang tua tidak akan menghasilkan apa-apa selain membuat dirinya merasa tidak nyaman.

Baca Artikel Kami Lainnya: Anak Sering Mengamuk Dan Marah. Cobalah Cara Ini Untuk Mengatasi Anak Yang Sedang Tantrum.

Namun jika kamu menanggapi anak yang sedang tantrum dengan langsung memberikan keinginannya. Makanan belajar bahwa dengan perilaku tantrumnya ini mampu memberikan keinginannya. Anak berpikir bahwa jika anak mengamuk dan menangis ataupun merengek kepada orang tua, pasti akan diberikan keinginannya.

Cara menanggapi anak yang sedang tantrum dengan terus memberikan keinginan yang ini hanya akan memberikan dampak buruk bagi anak ke depannya. Anak tidak mampu mengatasi diri ketika tidak dapat keinginannya. Bahkan mungkin saja tidak mampu mengontrol emosinya.

Cara Pencegahan Tantrum Pada Anak

Dilansir dari halodoc, terdapat beberapa cara untuk mencegah timbul kembali gejala tantrum pada anak. Pahamilah bahwa tidak ada cara yang mudah untuk mencegah tantrum pada anak. Tapi kamu bisa berusaha dan mengajari anak untuk tidak melakukan lagi.

Lakukanlah Secara Konsisten

Kamu bisa menetapkan rutinitas harian untuk anak lakukan. Dengan menerapkan rutinitas ini, anak akan memahami kebutuhan hariannya dan apa yang harus ia lakukan. Beberapa data membuktikan bahwa gejala tantrum mungkin disebabkan oleh kurangnya istirahat pada anak di malam hari.

Buatlah Anak Untuk Memilih Dari Pilihan Yang Diberikan Oleh Orang Tua

Daripada kamu mengatakan “tidak” pada anak, akan lebih baik jika kamu memberikan pilihan kepada anak. Dengan memberikan beberapa pilihan atas konsekuensi dan keinginan yang mereka mau. Maka akan mengajarkan mereka untuk bersikap bertanggung jawab, mandiri dan mampu mengontrol emosi mereka.

Sebagai contoh, “Mau pakai baju merah atau baju biru?” “Apakah kamu ingin makan apel atau melon?” “Apakah kamu  mau membaca buku atau bermain lego?”

Jika anak sedang tantrum, tunggulah hingga anak tenang. Lalu berikanlah pilihan kepada anak untuk mereka putuskan.

Puji Anak Saat Berperilaku Baik

Cara lainnya adalah dengan memberi ujian kepada anak saat berperilaku baik. Seperti berikan pelukan, memberikan perkataan positif, memuji dirinya telah bisa mengikuti arahan yang diberikan oleh ayah dan ibunya.

Hindari Situasi yang Memicu Tantrum

Cara yang cukup efektif untuk mencegah anak kembali tantrum adalah menghindari tempat-tempat atau situasi yang akan memicu terjadinya gejala tantrum. Seperti, anak yang biasa akan merengek untuk dibelikan mainan atau camilan saat berbelanja. Maka kamu harus menjauhi tempat-tempat tersebut. Kamu juga bisa pilih tempat yang menawarkan layanan cepat agar anak tidak bosan terlalu lama menunggu.

Tidak Memberikan Hukuman

Jangan pernah memberikan hukuman pada anak yang sedang tantrum. Hal tersebut hanya akan memperparah reaksi tantrum atau ledakan emosi anak. Teriakan anak akan semakin kencang ketika kamu cubit tangannya.

Selain itu, memberikan hukuman hanya akan memberikan dampak buruk bagi anak ke depannya. Anak mungkin akan mengalami trauma ataupun menganggap bahwa orang tuanya tidak menyayanginya.

Jadi dari pada menghukum anak atas perilaku buruk yang dibuatnya. Akan lebih baik untuk memberikan penjelasan dan menekankan pada pembentukan perilaku positif.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenapa Usia Balita Sering Tantrum? Kenali Ciri-Cirinya Disini.

Bersikap tegas sekali kepada anak merupakan hal yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan perilaku buruk. Tapi kamu juga perlu menggabungkan sikap tegas dengan rasa kasih sayang untuk menghindari dampak buruk ke depannya.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment