Apakah Orang Dewasa Bisa Tantrum Juga? Terdapat 3 Jenis Tantrum Pada Orang Dewasa

Apakah orang dewasa bisa tantrum juga? Terdapat tiga jenis tantrum pada orang dewasa yaitu sikap diam, merengek, mengomel.

Kerpibadian, Klinis3121 Views

Logos Indonesia – Istilah tantrum lebih dikenal untuk menjelaskan kondisi anak yang sedang mengamuk. Namun ternyata, orang dewasa juga bisa mengalami tantrum untuk beberapa alasan di suatu kondisi.

Munculnya tantrum pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh banyaknya faktor, salah satunya adalah saat masih kanak-kanak diterapkan pola asuh yang salah dari orang tuanya. Sehingga, dirinya tidak terbiasa untuk mengontrol emosinya sedari kecil hingga dewasa.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Saja Alasan Orang Dewasa Tantrum Atau Menguapkan Amarah Yang Menggebu-Gebu.

Selain itu seseorang yang pernah mengalami pengalaman traumatik di masa kanak-kanaknya memiliki kemungkinan sulit mengontrol emosinya jika berkaitan dengan pengalaman traumatik di masa lalunya itu.

Seseorang yang memiliki kecenderungan memiliki gangguan bipolar, depresi, borderline personality disorder, autisme, PTSD, ADHD dan individu yang terindikasi menggunakan narkotika.

Apakah Normal Bagi Orang Dewasa Mengalami Tantrum?

Jika frekuensi tantrum pada orang dewasa melebihi batas kewajaran atau mengalami tantrum terlalu sering. Maka mungkin saja orang tersebut terindikasi memiliki masalah emosional yang tidak bisa dikontrol oleh dirinya sendiri. Ketidakmampuan mengontrol emosi ini mungkin saja berkaitan dengan adanya gangguan mental tertentu.

Tantrum merupakan bagian dari mengekspresikan emosi yang meluap-luap. Untuk sesekali dengan kondisi tertentu normal bagi seseorang mengalami tantrum. Hal ini berkaitan dengan kondisi psikis individu saat itu yang sedang terguncang ataupun tidak terima dengan kenyataan yang ada.

Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Menangani Orang Dewasa Yang Tantrum. Cobalah Belajar Mengontrol Emosimu.

Bagi orang dewasa yang normal, kondisi tersebut hanya terjadi sesekali dan sesaat saja. Tapi bagi orang dewasa yang terindikasi mengalami gangguan mental, cenderung menunjukkan gejala tantrum yang lebih sering dan di segala kondisi.

Bagaimana Cara Mengetahui Orang Tersebut Sedang Tantrum?

Dilansir dari Alodokter, istilah tantrum adalah suatu kondisi seseorang berupa ledakan emosi yang muncul karena adanya keinginan yang tidak terpenuhi. Orang dewasa yang mengalami tantrum sangat mudah dikenali dengan melihat raut wajah dan perilakunya. Seperti, raut wajah tegang, bicara dengan nada yang tinggi ataupun keras, berperilaku seperti orang yang gelisah, frustrasi, terdapat rasa marah dan sering menggerakkan tangan dengan cepat.

Gejala tantrum pada orang dewasa terkadang juga melibatkan perilaku agresif. Orang dewasa yang emosinya yang tidak terkontrol akan meluapkan amarahnya dengan merusak barang di sekitarnya atau mampu melukai orang lain.

Jenis-jenis Tantrum Pada Orang Dewasa

Pikiran Negatif

Dilansir dari Fimela, terdapat jenis-jenis tantrum pada orang dewasa yang yang umum ditemui. Terdapat tiga jenis kantung yang sering dialami oleh orang dewasa yaitu sikap diam, merengek, mengomel.

Bagi orang dewasa yang normal, faktor kelelahan akibat pekerjaan, merasa bingung dengan perasaan diri sendiri ataupun sedang dalam suasana hati yang sensitif mampu berdampak pada mudah terpancingnya emosi hingga menimbulkan tantrum.

The Silent Fit (Diam)

Orang yang sering menggunakan jenis pantun ini akan lebih memilih untuk menjauh sementara dari orang-orang di sekitarnya. Dirinya lebih memilih untuk melampiaskan emosinya dengan menyendiri sampai suasana hatinya tenang. Individu ini akan menolak untuk diajak bicara ataupun mendengarkan omongan orang lain.

Walaupun terdengar tidak berbahaya. Tapi, jika merasa dirinya diusik oleh orang lain saat menyendiri. Maka individu ini bisa saja bertindak sangat agresif. Jadi jika terdapat seseorang yang kamu kenal menggunakan jenis tantrum ini untuk menunjukkan rasa marahnya. Maka sebaiknya jangan pernah kamu ganggu hingga kondisi emosionalnya lebih tenang.

The Tirade (Mengomel)

Orang dewasa yang sering menggunakan jenis tantrum ini akan langsung mengekspresikan rasa marahnya kepada orang lain. Berbeda dengan jenis tantrum sebelumnya yang hanya berdiam diri. Orang dewasa dengan tantrum jenis ini tidak berpikir panjang untuk berteriak dan menghina orang lain.

Mereka juga sering mengucapkan kata-kata kasar yang menyinggung orang lain dan mungkin saja melibatkan kekerasan fisik. Individu ini terkenal dengan perilaku kompulsifnya dan bertindak tanpa berpikir ketika sedang marah. Individu ini mungkin akan membantu pintu, melempar barang-barang di sekitarnya hingga rusak.

The Whine and Moan (Merengek)

Jenis tantrum ini lebih melibatkan emosi tangisan marah. Orang dewasa yang menggunakan jenis tantrum ini akan merengek dan mengamuk sambil menangis. Individu ini cenderung mengekspresikan rasa marahnya dengan berteriak sambil menangis. Kemudian akan terengah-engah dan dilanjutkan dengan menghina atau mengumpat orang lain.

Berdasarkan dari tiga jenis tantrum yang telah dijelaskan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa tantrum sebenarnya hal yang normal bagi sebagian besar untuk menunjukkan rasa marah atau kekecewaannya terhadap orang lain. Terdapat beberapa kondisi atau peristiwa yang mampu mengguncang secara psikis seseorang hingga tanpa sadar melampiaskan emosinya dengan menggebu-gebu.

Namun terdapat perbedaan frekuensi tantrum pada orang dewasa yang normal dengan orang dewasa yang memiliki kecenderungan gangguan mental. Jika orang dewasa yang normal hanya terjadi sesekali dan berlangsung tidak lama. Sedangkan orang dewasa yang terindikasi memiliki kecenderungan gangguan mental memiliki frekuensi tantrum yang lebih tinggi dengan alasan yang remeh.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenapa Usia Balita Sering Tantrum? Kenali Ciri-Cirinya Disini.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment