Dampak Negatif Permainan Roleplay di TikTok pada Anak

Dampak negatif permainan roleplay di TikTok pada anak, salah satunya adalah tidak dapat membedakan dunia nyata dengan dunia virtual.

Logos Indonesia –Kamu pasti sudah tak asing lagi dengan istilah “roleplay” yang sedang tren di TikTok. Dalam game roleplay, pengguna platform tersebut berperan sebagai karakter lain, menirukan idola mereka, dan memainkan situasi tertentu. Meskipun permainan ini terlihat seru. Namun sebenarnya ada beberapa dampak negatif yang perlu kita ketahui. Mari kita mengetahui beberapa risiko yang mungkin muncul dari permainan roleplay di TikTok pada anak.

Terdistraksinya Karakter Asli. Terciptanya Persona Baru

Salah satu dampak negatif permainan roleplay di TikTok pada anak adalah terdistraksinya karakter asli mereka. Dalam permainan ini, anak-anak diharuskan mengadopsi persona baru dari karakter yang mereka perankan. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa tidak puas dengan kehidupan nyata mereka. Sehingga lebih tertarik pada karakter-karakter yang mereka perankan di dalam permainan. Mereka mungkin merasa bahwa karakter yang mereka ciptakan lebih menarik daripada diri mereka sendiri. Akibatnya, anak-anak dapat menjadi terlalu terikat pada permainan roleplay. Kemudian mengabaikan kehidupan nyata yang sebenarnya.

Ketika anak-anak terlalu terfokus pada peran yang mereka mainkan di TikTok. Mereka mungkin mulai kehilangan identitas asli mereka. Mereka bisa terjebak dalam kepribadian palsu yang mereka ciptakan dalam permainan. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengabaikan diri mereka di dunia nyata. Sehingga anak-anak perlu diingatkan bahwa permainan roleplay hanyalah bentuk hiburan virtual dan bukan representasi dari diri mereka. Penting bagi mereka untuk tetap menjaga dan mengembangkan identitas asli mereka di luar permainan roleplay. Sehingga mereka menyadari perbedaan dunia virtual dan dunia nyata.

Gangguan dalam Relasi di Dunia Nyata

Dalam konteks anak-anak, permainan roleplay di TikTok juga dapat memiliki dampak negatif yang besar. Terutama dalam hal hubungan relasi di dunia nyata. Ketika anak-anak terlalu terikat dengan karakter yang mereka perankan di TikTok. Maka mereka akan kesulitan membedakan antara dunia virtual dan dunia nyata. Hal ini dapat mengakibatkan ketidaksepahaman dengan teman dan keluarga mereka di kehidupan sehari-hari. Anak-anak yang terlalu terlibat dalam permainan roleplay mungkin tidak dapat sepenuhnya memahami pentingnya interaksi sosial yang sebenarnya. Akibatnya mereka kurang dalam kemampuan berinteraksi sosial di dunia nyata.

Dilansir dari CNN, Studi yang dilakukan oleh Brigham Young University menunjukkan bahwa permainan roleplay dapat mengganggu keterampilan interpersonal anak-anak. Ketika mereka lebih fokus pada peran dan karakter yang mereka perankan di TikTok. Maka anak-anak dapat mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang kuat dengan orang sekitarnya. Mereka juga tidak memahami pentingnya empati terhadap orang lain. Hal ini dapat menghambat perkembangan kemampuan sosial dan interpersonal mereka. Yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada hubungan mereka dengan orang-orang di sekitar mereka.

Potensi Gangguan Kepribadian

Anak-anak yang terlibat dalam permainan roleplay di TikTok berisiko mengalami gangguan kepribadian. Dilansir dari CNN, Psikiater Lahargo Kembaren mengungkapkan bahwa ketika anak terlalu terikat pada karakter yang mereka perankan. Mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam membedakan identitas asli mereka. Ini dapat menghambat perkembangan kepribadian mereka. Akibatnya menciptakan konflik emosional dan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.

Ketika anak terlalu terlibat dalam permainan roleplay di TikTok. Mereka mulai mengidentifikasi diri mereka dengan karakter yang mereka perankan, daripada menerima identitas asli mereka. Mereka dapat kehilangan pemahaman tentang siapa mereka sebenarnya. Kemudian, bagaimana menghadapi dunia nyata di luar permainan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara kepribadian virtual yang mereka ciptakan dan kepribadian mereka.

Gangguan kepribadian yang muncul akibat permainan roleplay ini dapat mencakup perubahan suasana hati yang ekstrem. Selain itu, konflik dalam hubungan interpersonal, kebingungan mengenai tujuan dan nilai-nilai hidup. Akibatnya kesulitan dalam mengenali emosi dan mengelolanya.

Kesulitan Membedakan Realitas dan Imajinasi

Salah satu dampak negatif permainan roleplay di TikTok pada anak adalah kesulitan membedakan realitas dan imajinasi. Ketika anak terlalu terlibat dalam karakter yang mereka perankan. Mereka kehilangan interaksi yang nyata. Yang ada hanyalah imajinasi yang tidak nyata. Hal ini dapat menyebabkan anak sulit membedakan antara dunia virtual di TikTok dengan kehidupan nyata mereka. Mereka mungkin mulai mempercayai bahwa karakter yang mereka perankan adalah bagian dari identitas mereka. Hal ini bisa menjadi masalah serius.

Baca Artikel Kami Lainnya: Jaga Privasimu! Hal-Hal yang Sebaiknya Tidak Dibagikan dengan Rekan Kerja.

Pada tingkat yang lebih ekstrem, kondisi ini dapat mengarah pada gangguan psikotik. Anak yang terlalu terikat dengan permainan roleplay di TikTok dapat kehilangan kontak dengan realitas. Sehingga mulai mengalami gejala psikotik, seperti halusinasi atau waham. Mereka mulai melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Atau memiliki kepercayaan yang tidak masuk akal. Gangguan psikotik ini bisa sangat mengganggu perkembangan kognitif dan emosional anak. Yang kemudian menghambat interaksi sosial dalam sehari-hari.

Oleh karena itu, orang tua perlu mengambil langkah-langkah untuk membatasi waktu dalam bermain roleplay di TikTok.

Baca Artikel Kami Lainnya: Menemukan Potensi Anak Melalui Metode Pendidikan Montessori.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment