Kenali Coping Mechanism Untuk Mengatasi Stress Kerja

Coping mechanism merupakan strategi untuk menangani stress. Stress di tempat kerja bisa diatasi dengan menerapkan coping mechanism. Simak penjelasannya pada artikel ini.

Logos Indonesia – Pekerjaan kerap kali membuat kita merasa stress. Tuntutan dari atasan hingga rekan kerja yang tidak kooperatif bisa menjadi penyebab stress. Stress sendiri merupakan reaksi fisik maupun emosional seseorang terhadap perubahan lingkungan. Stress Kerja merupakan stress yang terjadi di tempat kerja atau diakibatkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

Meskipun stress sudah cukup umum dialami oleh setiap karyawan, bukan berarti kita menganggap stress sebagai suatu yang wajar. Stress perlu mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Stress yang dibiarkan bisa mendatangkan berbagai penyakit baik fisik maupun mental. Selain itu, kinerja kerja juga bisa terganggu akibat stress yang dialami oleh karyawan.

Dalam menghadapi stress, kita bisa menggunakan strategi yang biasa dikenal dengan istilah coping mechanism atau mekanisme koping. Coping mechanism ini dapat membantu seseorang dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan dan menjaga kesehatan emosional.

Jenis-Jenis Coping Mechanism

Jenis-Jenis Coping Mechanism
Jenis-Jenis Coping Mechanism

Secara luas coping mechanism sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:

Active coping

Active coping merupakan strategi menghadapi stress dengan berfokus kepada cara mengatasi penyebab stress (stressor) secara langsung.

Avoidant coping

Avoidant coping merupakan strategi yang cukup bertolak belakang dengan active coping, yaitu menghadapi stress dengan menghindari situasi yang menyebabkan stress dengan mengabaikan perasaan tersebut sepenuhnya.

Strategi Coping Mechanism

Strategi Coping Mechanism
Strategi Coping Mechanism

Dalam menghadapi stress, umumnya dikenal dua jenis strategi coping mechanism, yaitu:

Strategi yang fokus pada masalah (problem focused coping)

Pada problem focused coping, penyelesaian masalah akan berfokus kepada masalah yang dihadapi hingga ke akar permasalahannya. Umumnya strategi yang satu ini akan membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. Selain itu, tidak jarang kita membutuhkan bantuan dari orang lain. Meski demikian, strategi ini cukup efektif karena fokus terhadap penyelesaian permasalahan yang ada.

Contoh problem focused coping adalah, saat kamu memiliki masalah dengan bawahan yang tidak bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, kamu akan menghampiri bawahan tersebut dan menanyakan apa yang menjadi kendalanya dan bagaimana cara mengatasinya.

Strategi yang fokus pada emosi (emotion focused coping)

Berbeda dengan problem focused coping, pada emotion focused coping kamu justru memilih untuk mengabaikan masalah yang ada dan mencoba untuk mengendalikan suasana hatimu. Cara ini cukup baik untuk menghalau pikiran-pikiran negatif masuk kedalam otak kita. Namun sayangnya, strategi yang satu ini cenderung membiarkan masalah berlangsung berlarut-larut. Walaupun sekilas stress bisa terhindar dengan mengendalikan suasana hati, namun stress tersebut bisa muncul sewaktu-waktu.

Contoh emotion focused coping adalah, kamu yang merasa stress terhadap pekerjaan yang menumpuk dari atasan dan memilih untuk berdoa dan merenungkan agar tugas itu bisa selesai. Kamu juga bisa meminta semangat dari orang lain untuk meningkatkan suasana hatimu.

Baca Artikel Kami Lainnya : Cara Mengatasi Overthinking untuk Meningkatkan Kinerja Kerja

Cara Melakukan Coping Mechanism

Cara Melakukan Coping Mechanism
Cara Melakukan Coping Mechanism

Berikut beberapa cara melakukan coping mechanism untuk membantumu mengatasi stress, khususnya pada stress kerja:

Mencari support system

Support system bisa siapa saja, rekan kerja, atasan, bahkan pasangan. Satu hal yang penting dalam mencari support system adalah carilah orang yang bisa menjadi pendengar dan bersedia untuk memberikan dukungan kepadamu.

Dengan memiliki support system, kamu akan memiliki tempat untuk berkeluh kesa dan melampiaskan segalah hal yang membuat mu stress. Dengan demikian, beban yang kamu tanggung akan sedikit berkurang.

Berolahraga

Olahraga akan membuatmu menjadi lebih bugar dan sehat. Dengan demikian, kamu akan dihampiri dengan pikiran-pikiran positif. Olahraga juga bisa menjadi media mengalihkan emosi yang cukup efektif dengan menikmati setiap gerakan dan situasi di sekitar. Terutama saat kamu melakukan olahraga di tempat terbuka dengan pemandangan yang indah. Namun, olahraga ringan di rumah seperti yoga juga mampu membuat mu menjadi lebih rileks.

Relaksasi

Relaksasi seperti mendengarkan musik atau duduk santai menikmati alam akan membuat mu merasa rileks dan dapat membantu mu untuk menghilangkan stress.

Menonton acara komedi

Menonton acara komedi akan membuat mu tertawa. Tawa yang kamu lepaskan akan membuat mu terlepas dari stress yang kamu alami. Selain itu, kamu juga bisa bercerita dengan teman mengenai hal-hal lucu atau membangun humor dengan caramu sendiri. Mencegah stress dengan humor akan menangkal emosi-emosi negatif yang ada, dan akhirnya akan mengurangi stress itu sendiri.

Menyelesaikan penyebab stress

Cara yang satu ini berhubungan dengan problem focused coping, dimana kamu mengatasi stress dengan menghadapi penyebab stress. Meskipun tidak mudah, cara ini justru akan membuat mu terlepas  dari stress yang ada dan kemungkinan stress itu timbul kembali menjadi lebih kecil karena masalahnya sudah terselesaikan.

Journaling

Beberapa orang mengatasi stress dengan menuliskan hal-hal yang membuatnya stress dan hal-hal yang membuatnya bersyukur. Hal ini cukup baik untuk bisa melihat sesuatu tidak hanya dari satu sisi. Journaling juga bisa menjadi media relaksasi dan membantumu untuk memusatkan pikiran.

Coping mechanism akan baik jika dilakukan dengan cara yang baik. Stress memang bukanlah sesuatu yang harus dipertahankan dalam diri. Sudah sepantasnya stress ditangani dengan tepat agar tidak mendatangkan masalah baru untuk diri sendiri. Namun jika ternyata beberapa cara di atas tidak bisa untuk menangani stress yang kamu rasakan, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan profesional. Kamu bisa mengunjungi klinik konsultasi psikologi atau melakukan konseling online. Semoga artikel ini dapat membantu.

Baca Artikel Kami Lainnya : Dampak Overthinking Terhadap Kinerja Karyawan