Kenali Locus of Control : Jenis-Jenis dan Faktor yang Mempengaruhi

Locus of control merupakan kepercayaan seseorang mengenai siapa yang mengendalikan nasib atau apa yang mengakibatkan ia berada di posisi saat ini.

Sosial4832 Views

Logos Indonesia – Apakah kamu pernah mengalami kegagalan di kantor dan merasa semua itu adalah akibat dari temanmu yang tidak memberikan arahan jelas? Atau kamu pernah merasa berhasil mencapai target dan kamu merasa itu semua karena dorongan dan semangat yang diberikan rekan kerjamu? Jika demikian, kamu mungkin memiliki eksternal locus of control.

Sebagian orang percaya apa yang didapatkan saat ini merupakan hasil kerja keras yang telah ia lakukan sebelumnya. Namun tidak sedikit juga orang beranggapan bahwa campur tangan orang lain dan lingkungan yang membuat ia ada di titik ini.

Apa artikel ini kami akan membahas mengenai jenis-jenis dan apa yang mempengaruhi locus of control.

Apa Itu Locus of Control?

Apa Itu Locus of Control
Apa Itu Locus of Control

Locus of control merupakan kepercayaan seseorang mengenai siapa yang mengendalikan nasib atau apa yang mengakibatkan ia berada di posisi saat ini. Nasib dalam hal ini bisa jadi sebuah keberuntungan ataupun kegagalan yang diakibatkan oleh diri sendiri ataupun orang lain dan lingkungannya.

Jenis-Jenis Locus of Control

Jenis-Jenis Locus of Control
Jenis-Jenis Locus of Control

Pada tahun 1988 Reiss dan Mitra membagi locus of control berdasarkan siapa yang mempengaruhi nasib yang dirasakan seseorang ke dalam dua bagian, yaitu internal locus of control dan eksternal locus of control.

Internal locus of control

Internal locus of control merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya sendirilah yang menentukan nasib yang dialami. Orang-orang dengan internal locus of control akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengubah nasib agar menjadi lebih baik.

Seseorang dengan internal locus of control tidak percaya adanya takdir yang menentukan nasibnya, melainkan usahanyalah yang nantinya akan menjadi sebab keberhasilan dan kegagalan yang dialami.

Ciri-ciri orang dengan internal locus of control adalah suka bekerja keras karena dia percaya usahanya tidak akan menghianati hasil. Selain itu, ia juga selalu berusaha untuk memecahkan masalah, memiliki inisiatif yang tinggi, dan selalu berpikir efektif. Semua hal itu dilakukan untuk mencapai keberhasilan dan menjauhkan diri dari kegagalan.

Contoh internal locus of control adalah seorang karyawan yang mendapatkan promosi jabatan dan beranggapan bahwa promosi tersebut merupakan buah dari hasil kerja kerasnya selama ini.

Baca Artikel Kami Lainnya : Berinteraksi dengan Manipulator? Gunakan Metode Gray Rock!

Eksternal locus of control

Eksternal locus of control merupakan keyakinan bahwa segala pencapaian dan kegagalannya merupakan campur tangan orang lain dan lingkungannya. Jika mendapatkan masalah, seseorang dengan eksternal locus of control akan menyalahkan orang lain atau beranggapan bahwa itu adalah takdir. Hal ini juga berlaku untuk keberhasilan yang didapatkan.

Seseorang dengan eksternal locus of control lebih percaya kepada faktor-faktor luar sebagai penentu keberhasilan dan kegagalan yang dimiliki. Misalnya pada keberuntungan, takdir, dan juga kesempatan.

Ciri-ciri seseorang dengan eksternal locus of control adalah kurang inisiatif, hal ini karena ia menganggap usaha yang dilakukan tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap keberhasilannya. Selain itu, orang dengan eksternal locus of control juga mudah menyerah, kurang mencari informasi, mudah terpengaruh, dan anggapan bahwa usaha dan hasil hanya memberikan korelasi yang kecil.

Contoh eksternal locus of control adalah seorang karyawan yang mendapatkan SP (Surat Peringatan) beranggapan bahwa keberuntungan sedang tidak berpihak padanya. Contoh lainnya, seorang pengendara motor yang mengalami kecelakaan beranggapan bahwa sudah takdirnya ia mengalami kecelakaan.

Faktor yang Mempengaruhi Locus of Control

Faktor yang Mempengaruhi Locus of Control
Faktor yang Mempengaruhi Locus of Control

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi locus of control:

Usia

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Schultz pada tahun 2009, ditemukan bahwa seiring dengan bertambahnya usia seseorang makan akan cenderung memiliki internal locus of control dibanding mereka yang masih berusia anak-anak dan remaja.

Ras dan kondisi ekonomi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Schultz pada tahun 2009, ditemukan bahwa orang Afrika cenderung memiliki eksternal locus of control dibandingkan orang Afrika yang lahir di Amerika. Orang Asia lebih cenderung memiliki eksternal locus of control dibandingkan orang Amerika. Selain itu, remaja dengan ekonomi tinggi cenderung memiliki internal locus of control dibandingkan dengan remaja dengan ekonomi rendah.

Keluarga

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Schultz pada tahun 2009, ditemukan bahwa locus of control dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga di masa kanak-kanan dan berhubungan dengan pola asuh orang tua. Anak yang dibesarkan tanpa sosok pria dewasa atau banyaknya saudara cenderung memiliki eksternal locus of control. Selain itu, orang tua dengan internal locus of control cenderung lebih suportif, mau memberi pujian jika anak berprestasi, konsisten, dan tidak otoriter.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa locus of control terbagi atas dua bagian, yaitu internal dan eksternal. Internal locus of control percaya bahwa pencapaian dan kegagalan merupakan hasil dari usaha yang dilakukan, sedangkan eksternal locus of control percaya bahwa faktor luar seperti rekan, nasib, takdir, dan kesempatan yang menjadi penentu keberhasilan dan kegagalan.

Jika kamu membutuhkan bantuan penanganan masalah psikologis, jangan ragu untuk mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konseling Online. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Tipe Apology Language Untuk Hubungan yang Langgeng