Mengapa Beberapa Orang Menjadi Furry? Perspektif Psikologi

Jika kamu pernah melihat seseorang yang mengenakan kostum hewan. Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang membuat seseorang ingin menjadi furry.

Relationship, Sosial3058 Views

Logos Indonesia Jika kamu pernah melihat seseorang yang mengenakan kostum beruang besar atau karakter hewan lainnya yang tidak biasa. Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang membuat seseorang ingin menjadi furry. Menjadi furry bisa diartikan sebagai seseorang yang memiliki ketertarikan terhadap hewan dan/atau mengadopsi karakter hewan sebagai identitas diri mereka. Ternyata, ada beberapa alasan psikologis yang mendorong seseorang untuk menjadi furry. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjelaskan mengapa seseorang mungkin menjadi furry.

Identitas Diri

Identitas diri merupakan faktor penting yang memengaruhi seseorang untuk menjadi furry. Bagi sebagian orang, menjadi furry adalah cara untuk mengekspresikan bagian dari diri mereka yang mungkin tidak dapat diungkapkan dengan cara lain. Identitas furry dapat menjadi alat untuk merespons ketidaknyamanan terhadap identitas gender atau seksual, atau bahkan masalah sosial dan emosional lainnya. Dalam hal ini, menjadi furry dapat membantu seseorang merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri dan mengembangkan rasa percaya diri.

Peran Play dalam Pengembangan Pribadi

Peran play atau permainan peran juga dapat memengaruhi seseorang menjadi furry. Dalam psikologi, peran play dianggap sebagai bagian penting dari pengembangan pribadi. Ketika seseorang berperan sebagai karakter furry, mereka dapat mengekspresikan sisi kreativitas mereka dan mengembangkan keterampilan sosial seperti berbicara di depan umum atau berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Selain itu, menjadi furry juga dapat membantu seseorang mengeksplorasi peran sosial yang berbeda dan memperluas perspektif mereka tentang dunia di sekitar mereka.

Ketertarikan Terhadap Dunia Fantasi

Ketertarikan terhadap dunia fantasi juga dapat memengaruhi seseorang menjadi furry. Orang-orang yang menjadi furry cenderung memiliki ketertarikan yang tinggi pada dunia fantasi, di mana hewan-hewan memiliki karakteristik manusia seperti berbicara, berpakaian, dan memiliki pekerjaan. Dunia furry sendiri memiliki lore yang cukup kompleks, yang membuatnya menarik untuk dieksplorasi. Bagi beberapa orang, menjadi furry adalah cara untuk menyelami dunia fantasi tersebut dan mempertajam imajinasi mereka.

Ketidaknyamanan dengan Tubuh Manusia

Terkadang, seseorang menjadi furry karena ketidaknyamanan dengan tubuh manusia mereka sendiri. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan aspek fisik dari diri mereka seperti bentuk wajah, suara, atau ukuran tubuh mereka. Dalam hal ini, menjadi furry dapat menjadi cara untuk mengekspresikan diri mereka tanpa perlu merasa tidak nyaman dengan aspek fisik mereka. Kostum furry dapat membantu seseorang merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Ketertarikan pada Seni

Ketertarikan pada seni juga dapat menjadi faktor yang memengaruhi seseorang menjadi furry. Banyak furry memiliki kemampuan seni yang luar biasa, termasuk dalam bidang gambar, animasi, dan desain karakter. Oleh karena itu, menjadi furry dapat menjadi cara untuk mengapresiasi dan mengekspresikan seni mereka secara lebih bebas dan kreatif. Selain itu, dunia furry juga memiliki komunitas seni yang besar, yang memungkinkan furry untuk berkolaborasi dan saling belajar satu sama lain.

Mengatasi Kesepian atau Isolasi Sosial

Beberapa orang menjadi furry untuk mengatasi kesepian atau isolasi sosial yang mereka alami. Mereka mungkin merasa sulit untuk menemukan orang yang memiliki minat yang sama dengan mereka di sekitar mereka. Dalam komunitas furry, mereka dapat menemukan teman sejenis dan merasa lebih terhubung dengan orang lain. Sebagai komunitas yang terbuka dan inklusif, furry menawarkan lingkungan yang aman dan mendukung bagi orang-orang yang merasa terisolasi atau kesulitan menemukan kelompok sosial.

Ketertarikan pada Seksualitas

Sebagian kecil dari komunitas furry memiliki orientasi seksual yang terkait dengan karakter hewan atau binatang. Hal ini seringkali disebut sebagai zoophilia atau furry fetish. Meskipun orientasi seksual yang terkait dengan karakter hewan masih kontroversial dan konteksnya bisa sangat kompleks, hal ini tidak berarti bahwa semua orang yang menjadi furry memiliki preferensi seksual yang sama. Dalam banyak kasus, ketertarikan pada karakter furry bukanlah tentang seksualitas sama sekali.

Jadi, Berdasarkan Perspektif Psikologi Terdapat Beberapa Faktor

Berdasarkan perspektif psikologi, menjadi furry dapat dijelaskan oleh beberapa faktor seperti identitas diri, peran play, ketertarikan terhadap dunia fantasi, ketidaknyamanan dengan tubuh manusia, ketertarikan pada seni, dan mengatasi kesepian atau isolasi sosial. Untuk sebagian orang, menjadi furry adalah cara untuk mengekspresikan diri dan merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri. Bagi yang lain, menjadi furry adalah cara untuk mengeksplorasi dunia fantasi dan seni, atau merasa lebih terhubung dengan orang lain di lingkungan yang aman dan mendukung.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Kita Bisa Menghadapi Tahap Generativity vs. Stagnation dengan Sukses Menurut Erik Erikson?

Meskipun masih sering dikaitkan dengan stigma dan stereotip negatif, menjadi furry dapat menjadi bentuk pengembangan pribadi yang positif dan produktif bagi orang-orang yang tertarik dengan komunitas ini.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenapa Kita Menyukai Seseorang yang Memiliki Kesamaan dengan Kita?

Artikel oleh: Logos Indonesia.