Mengenal Tes Intelegensi

Pernah mengikuti tes intelegensi? Atau Anda justru sudah mengetahui nilai IQ Anda? Yuk simak penjelasan lebih lengkap mengenai tes intelegensi.

Anak dan Remaja2425 Views

Logos Indonesia – Tes intelegensi merupakan tes yang dapat mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Hasil dari tes intelegensi sendiri berupa IQ (intelligence quotient). IQ sendiri pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli psikologi berkebangsaan Jerman bernama William Stern pada tahun 1912. Istila IQ sendiri secara resmi digunakan pertama kali pada hasil tes intelegensi Stanford Binet Intelligence Scale di tahun 1916.

Intelegensi sendiri memiliki pengertian yang berbeda-beda di kalangan ilmuwan psikologi. Wechsler mengatakan bahwa intelegensi merupakan kemampuan seseorang dalam bertindak, berpikir rasional, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sedangkan Vermon beranggapan bahwa intelegensi merupakan bagian dari genetik,  lingkungan dan umur mental atau hasil dari tes intelegensi. Vernon menyebut ketiga bagaian ini sebagai intelegensi A, B, dan C.

Intelegensi A dan B pertama kali diformulasikan oleh Donald Holding. Intelegensi A berhubungan dengan faktor genotype yaitu faktor bawaan genetik dari orang tua. Sedangkan intelegensi B berhubungan dengan faktor phenotype yaitu interaksi gen terhadap lingkungan, seperti bagaimana seseorang berbicara, bertindak dan berpikir. Untuk intelegensi B bersifat tidak statis, namun bisa berubah sesuai pendidikan yang ditempuh dan pengalaman hidup yang didapatkan individu tersebut.

Sedangkan intelegensi C sendiri merupakan hasil pengukuran terhadap intelegensi B dikarenakan intelegensi A hampir tidak dapat diukur sama sekali.

Macam-Macam Tes Intelegensi

Cukup banyak jenis tes intelegensi yang beredar di masyarakat. Bahkan sudah banyak media-media yang menyediakan psikotes online atau tes intelegensi secara online. Namun, untuk memilih tes mana yang cocok untuk digunakan, tentunya harus disesuaikan dengan usia dan kecatatan khusus yang mungkin dimiliki.

Berikut beberapa contoh tes intelegensi yang sering digunakan:

Baca Artikel Kami Lainnya : Cara Agar Kamu Tidak Diremehkan Oleh Orang Lain

Tes intelegensi untuk anak-anak

Tes Intelegensi Anak
Tes Intelegensi Anak

Tes binet merupakan salah satu contoh tes intelegensi yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkatan IQ pada anak-anak. Alat tes binet yang digunakan di Indonesia umumnya adalah Stanford Binet Intelligence Scale. Stanford Binet Intelligence Scale ini berupa sebuah kotak yang berisikan serangkaian mainan, dua buah buku kecil, sebuah buku catatan, dan sebuah petunjuk pelaksanaan dalam penyajian tes.

Tes WISC (wechsler intelligence scale for children) adalah alat tes intelegensi untuk anak. Tes WISC sendiri dikembangkan oleh David Wechsler dan diproduksi pada tahun 1939. Tes WISC merupakan tes intelegensi yang dapat digunakan untuk anak usia 8 sampai 15 tahun. Tes ini cukup populer di Indonesia. Terdapat beberapa aspek intelegensi yang dapat diungkap dalam tes ini.

WPPSI (wechsler preschool and primary scale of intelligence) adalah alat tes intelegensi yang dikembangkan untuk anak sebelum tingkat sekolah dan anak pada tingkatan taman kanak-kanak, yaitu usia 2 hingga 6 tahun. Alat tes ini hampir sama dengan tes lainnya yaitu bertujuan untuk mengidentifikasi kecerdasan anak. Dilain itu, tes ini juga mampu mengidentifikasi adanya keterlambatan karakteristik atau hambatan yang dirasakan anak.

Tes intelegensi  untuk remaja dan dewasa

TIKI (tes intelegensi kolektif indonesia) merupakan tes intelegensi yang disusun di Indonesia atas Kerjasama ahli psikologi Indonesia dan Belanda. Tes TIKI sendiri terdiri atas tiga kelompok, yaitu TIKI dasar, TIKI menengah, dan TIKI tinggi. Untuk remaja menggunakan TIKI menengah, dan dewasa menggunakan TIKI tinggi. Karena disusun di Indonesia, maka tes ini mampu mengungkap intelegensi seseorang dengan standar Indonesia.

Tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) merupakan alat tes intelegensi untuk usia 16 hingga 75 tahun. Tes WAIS ini juga dikembangkan oleh David Wechsler yang merupakan respon akan ketidak puasan terhadap tes binet. Tes ini terbagi dalam beberapa subtes untuk mengetes kemampuan intelegensi dalam bentuk verbal dan performance.

Tes APM (advanced progressive matrices) adalah alat tes intelegensi yang dikembangkan oleh Raven untuk mengukur kinerja intelektual dari mereka yang memiliki tingkat intelegensi di atas rata-rata. Hal tersebutlah yang menjadi alat tes ini kurang populer di masyarakat. Tes APM memiliki 2 tes dalam pengerjaannya. Set 1 terdapat 12 soal dengan waktu pengerjaan 15 menit, dan set 2 dengan 36 soal dengan waktu pengerjaan 40 menit.

CFIT (culture fair intelligence test) adalah tes intelegensi yang cukup banyak digunakan di Indonesia. CFIT sendiri terbagi atas 3 jenis skala, yaitu skala 1 untuk usia 4-8 tahun, skala 2 untuk usia 8-13 tahun, dan skala 3 untuk individu dengan kecerdasan rata-rata. Remaja dan dewasa menggunakan CFIT skala 3.

Tes intelegensi untuk tuna rungu

Tes SON (snijders oomen non-verbal scale) merupakan alat tes intelegensi yang dapat digunakan oleh anak-anak hingga dewasa dengan keterbatasan kemampuan pendengaran. Tes ini mencangkup norma-norma anak-anak tuna rungu dan pendengaran. Tes ini juga disebut dengan istila tes non-verbal karena dalam pengerjaannya tidak perlu menggunakan tulisan maupun lisan.

Berdasarkan keterangan di atas, jika Anda ingin mengetahui tingkat IQ silahkan memilih jenis tes intelegensi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Saat ini sudah cukup banyak biro psikologi yang menyediakan psikotes online dengan psikolog yang berpengalaman. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Sejarah Perkembangan Stanford-Binet Intelegence Test dan Pandangan Alfred Binet Mengenai Trobosannya

Comment