Menyeimbangkan “Emosional Sponge” Menjadi Lebih Stabil

Bayangkan spons yang menyerap air. Nah, "emosional sponge" berfungsi serupa dengan spons tersebut. Tetapi, yang diserap emosi orang lain.

Logos Indonesia – Siapa di antara kita yang tidak ingin menjaga keseimbangan emosional yang lebih stabil? Terlebih bagi kamu yang merasa sebagai “emosional sponge”. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa itu “emosional sponge”. Kemudian, bagaimana cara kita menyeimbangkan “emosional sponge” menjadi lebih stabil.

Bayangkan spons yang menyerap air. Nah, “emosional sponge” berfungsi serupa dengan spons tersebut. Tetapi, yang diserap bukanlah air, melainkan emosi orang lain. Kamu mungkin sering merasakan perubahan suasana hati yang drastis setelah berinteraksi dengan orang lain. Ini bisa menjadi tantangan, khususnya jika kamu berurusan dengan banyak stres atau emosi negatif.

“Emosional sponge” biasanya adalah orang yang sangat empatik. Yang merasakan emosi orang lain seolah-olah emosi tersebut adalah milik mereka sendiri. Sifat ini bisa menjadi berkah atau kutukan, tergantung bagaimana kita mengelolanya. Dengan pemahaman dan praktek yang tepat, “emosional sponge” bisa menyeimbangkan dirinya dan menjalani hidup dengan lebih tenang dan stabil.

Menyeimbangkan Emosi “Emosional Sponge” Dengan Cara yang Lebih Sehat

Menurut penelitian yang dilakukan Dr. Judith Orloff, seorang psikiater dan penulis buku “The Empath’s Survival Guide”. Beberapa orang memiliki karakteristik yang biasa disebut sebagai “emosional sponge”. Mereka cenderung menyerap dan merasakan emosi orang lain secara intens. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyeimbangkan emosi bagi kamu yang merasa sebagai “emosional sponge”.

Kenali Emosi Kamu

Salah satu kunci penting dalam menjaga keseimbangan emosional. Terutama bagi kamu yang memiliki karakteristik “emosional sponge”, adalah mengenali dan membedakan emosi kita sendiri dan emosi orang lain. Hal ini sangat penting bagi kamu yang memiliki karakteristik seperti emosioanal sponge.

Walaupun saran ini lebih di khususkan kepada mereka yang memiliki emosional sponge. Tapi, kamu yang tidak termasuk karakterikstik ini juga perlu menerapkannya. Mengapa begitu penting? Seperti yang dicontohkan Dr. Orloff, mengidentifikasi emosi yang sedang kita alami sangat penting. Terutama ketika kita merasa emosional. Kita perlu belajar untuk menanyakan pada diri sendiri: “Emosi ini milik siapa?” Hal ini akan membantu kita membedakan asal emosi yang kita rasakan. Apakah perasaan yang kita alami berasal dari diri kita sendiri atau disebabkan oleh emosi orang lain. Dengan mengenali emosi kita, kita dapat lebih mudah mengendalikannya dan menjaga keseimbangan emosional kita dalam situasi yang berbeda.

Luangkan Waktu untuk Dirimu Sendiri

Seseorang yang menjadi ’emosional sponge’ dapat merasakan emosi orang lain secara lebih dalam. Dan kadang-kadang bahkan dapat merasakan emosi tersebut seolah-olah emosi tersebut adalah milik mereka sendiri. Hal ini dapat melelahkan dan mengecualikan mereka dari rasa dan persepsi pada emosi mereka sendiri. Oleh karena itu, ‘me time’ atau waktu untuk diri sendiri menjadi sangat penting bagi ’emosional sponge.’

Memberikan waktu untuk diri sendiri dalam rutinitas padat, dapat membantu kamu memproses dan menyalurkan emosi yang telah kamu serap. Selain itu, dapat membantu kamu merasa lebih tenang, terkendali, dan terhubung dengan diri sendiri. Ketika kamu melakukan aktivitas yang kamu sukai dan merasa rileks. Maka kamu memberi dirimu kesempatan untuk ‘mengisi ulang’ dan meredakan stres.

Contoh ‘me time’ bisa berupa hobi, olahraga, meditasi, atau hanya berbaring di sofa sambil menonton film favoritmu. Tak peduli apa yang kamu lakukan, yang terpenting adalah kamu melakukan hal tersebut bukan karena kewajiban, tapi karena kamu inginkan.

Batasi Waktu dengan Energi Negatif

Berdasarkan artikel dari Psychology Today, perlu dilakukan pembatasan waktu dengan orang atau lingkungan yang sering memberikan energi negatif. Jangan ragu untuk menghindar sejenak bila merasa kewalahan.

Mengapa penting untuk membatasi waktu dengan energi negatif? Energi negatif bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk stres, ketegangan, kemarahan, atau kekhawatiran. Orang yang lebih peka terhadap emosi, seperti emosional sponge, akan lebih mudah dipengaruhi oleh energi negatif ini.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tanda-Tanda dan Siklus Intergenerational Trauma.

Berinteraksi dengan energi negatif sepanjang waktu bisa mempengaruhi keseimbangan psikologis dan emosional kita. Oleh karena itu, membatasi waktu dengan energi negatif penting. Cara untuk melakukannya bervariasi, tergantung pada situasi dan orangnya. Beberapa strategi umum meliputi:

  • Belajar mengenali dan mengelola emosi sendiri.
  • Menghindari orang atau situasi yang membuat kamu merasa tidak nyaman atau stress.
  • Mengembangkan alat dan teknik untuk melindungi diri kamu dari energi negative.
  • Mengadopsi kebiasaan sehat seperti meditasi, olahraga, dan diet seimbang.

Menjadi “emosional sponge” bukan berarti kita tak memiliki kontrol atas hidup kita sendiri. Dengan pemahaman dan latihan, kita dapat belajar bagaimana menyeimbangkan emosi kita dan menjaga kesehatan emosional kita.

Ingat, selalu ada keuntungan dan kerugian dalam setiap karakteristik kita, termasuk menjadi seseorang yang “emosional sponge”. Akan tetapi, kita bisa memanfaatkannya sebagai kekuatan kita. Di sisi lain, jangan lupa untuk selalu menjaga pola makan yang sehat dan bergizi untuk menunjang aktivitasmu.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perbedaan Antara Trauma Dan Intergenerational Trauma.

Comment