Siapa Saja Yang Boleh Tau Kondisi Kesehatan Mental Kita?

Namun, penting bagi mereka untuk berhati-hati dalam memilih orang yang tepat untuk "dicurhati" mengenai kondisi mental kita.

Relationship, Sosial2494 Views

Logos Indonesia –Dalam era informasi digital saat ini, generasi Z cenderung mencari bantuan dan informasi terkait kesehatan mental mereka. Mereka cenderung lebih terbuka tentang masalah yang mereka hadapi. Karena mereka lebih aktif dalam mencari sumber-sumber yang dapat membantu. Namun, penting bagi mereka untuk berhati-hati dalam memilih orang yang tepat untuk “dicurhati”. Dalam artikel ini, kita akan mengetahui pentingnya memilih orang yang tepat untuk berbagi masalah kesehatan mental. Tujuannya untuk menghindari situasi yang dapat memicu kekambuhan.

Apa Itu Kondisi Kesehatan Mental?

Kondisi kesehatan mental merujuk pada kondisi yang mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, dan fungsi sehari-hari seseorang. Ini melibatkan gangguan dalam fungsi mental dan emosional yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang secara keseluruhan. Kondisi kesehatan mental dapat beragam. Mulai dari gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, gangguan makan, psikosis, dan banyak lagi.

Setiap kondisi kesehatan mental memiliki gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Beberapa gejala yang umun terjadi meliputi perasaan sedih yang berkepanjangan dan kecemasan yang berlebihan. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba. Penurunan energi dan motivasi. Kesulitan tidur dan perubahan berat badan yang signifikan. Pikiran dan perilaku yang tidak normal. Dan kesulitan dalam berinteraksi sosial.

Beberapa contoh kondisi kesehatan mental yang umum termasuk:

Gangguan kecemasan. Seperti gangguan panik, fobia, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). Orang yang mengalami gangguan kecemasan merasa cemas, gelisah, atau takut secara berlebihan.

Gangguan mood. Seperti depresi, bipolar, dan gangguan suasana hati. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan dan hilangnya minat dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga terdapat perubahan nafsu makan dan pola tidur. Gangguan bipolar melibatkan perubahan antara episode depresi dan mania yang ekstrem.

Gangguan makan. Seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan lainnya. Orang dengan gangguan makan mengalami perubahan perilaku makan yang tidak sehat. Seperti pola makan yang terlalu sedikit atau terlalu banyak. Karena mereka memiliki persepsi yang tidak realistis tentang tubuh mereka sendiri.

Gangguan perkembangan. Seperti autisme dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Gangguan perkembangan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berinteraksi sosial dan berkomunikasi. Bahkan memiliki perilaku impulsivitas yang tidak terkontrol.

Skizofrenia. Merupakan kondisi yang mempengaruhi pemikiran, persepsi, dan perilaku seseorang. Orang dengan skizofrenia mengalami gangguan pikiran yang tidak teratur, halusinasi, delusi, dan kesulitan dalam membedakan kenyataan.

Pentingnya Memilih Orang yang Tepat

Ketika menghadapi masalah kesehatan mental. Curhat kepada seseorang bisa menjadi langkah awal yang baik untuk mencari dukungan dan pemahaman. Namun, tidak semua orang memiliki pemahaman yang cukup tentang kesehatan mental. Hal ini mungkin tidak mampu memberikan respons yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk memilih orang yang tepat untuk berbagi masalah ini.

Teman yang Dipercaya

Menemukan teman yang dapat dipercaya adalah langkah penting dalam mencari dukungan. Teman dekat yang dapat mendengarkan dengan penuh empati. Sehingga tidak menyepelekan masalah kesehatan mental mu. Mereka dapat memberikan dukungan emosional yang sangat diperlukan dalam menghadapi masalah kesehatan mental.

Keluarga

Anggota keluarga yang dekat akan memahami dirimu dan menjadi sumber dukungan yang baik. Mereka memiliki pemahaman lebih dalam tentang latar belakang pribadi dirimu. Keluarga juga dapat membantumu dalam memberikan dukungan yang lebih tepat dan terarah.

Terapis atau Konselor

Mencari bantuan profesional dalam bentuk terapis atau konselor dapat memberikan manfaat yang signifikan. Mereka dilatih secara khusus dalam bidang kesehatan mental dan dapat memberikan pemahaman yang mendalam serta strategi untuk mengatasi masalah. Konseling online juga menjadi alternatif yang populer. Dimana memungkinkan akses mudah dan menjaga privasi.

Bahaya Kurangnya Pemahaman

Meskipun penting untuk berbagi masalah kesehatan mental. Tapi kurangnya pemahaman dari pihak yang mendengarkan dapat memiliki konsekuensi negatif. Beberapa hal yang perlu dihindari adalah:

Penyepelekan

Jika seseorang menyepelekan atau menganggap enteng masalah kesehatan mental yang kamu ungkapkan. Maka ini dapat membuat penderita merasa tidak dihargai. Hal ini dapat memicu kekambuhan dan membuat kamu enggan mencari bantuan di masa mendatang.

Penghakiman

Jika seseorang menghakimi atau menyalahkan penderita atas masalah yang mereka alami. Hal ini dapat memperburuk kondisi mentalmu. Sikap seperti ini dapat membuat penderita merasa malu atau bersalah. Sehingga membuat dirimu lebih sulit membuka diri di kemudian hari.

Sumber Informasi yang Tidak Terpercaya

Generasi Z cenderung mencari informasi melalui media digital. Namun, tidak semua sumber informasi kesehatan mental di media dapat diandalkan. Jadi kamu harus berhati-hati dalam memilih sumber-sumber yang dapat memberikan informasi yang akurat dan terpercaya.

Dalam mencari dukungan untuk masalah kesehatan mental, penting untuk memilih orang yang tepat untuk dicurhati. Teman yang dapat dipercaya, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental adalah pilihan yang baik.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apakah Benar Wanita Lebih Emosional daripada Pria?

Namun, penting juga untuk berhati-hati dalam memilih orang yang tepat. Dengan cara menghindari situasi di mana masalah mental penderita dapat disepelekan. Dengan mencari dukungan yang tepat, generasi Z dapat terus mengatasi masalah kesehatan mental mereka. Sehingga memperoleh bantuan yang diperlukan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Inilah Perbedaan Cara Membahas Masalah antara Laki-laki dan Perempuan.

Artikel oleh: Logos Indonesia.