Logos Indonesia – Pernah dengar istilah Agorafobia atau Fobia Sosial? Atau, mungkin kamu sendiri pernah merasakan ketakutan yang luar biasa untuk berada di tempat umum atau kondisi sosial tertentu? Nah, itulah yang kita sebut Agorafobia dan Fobia sosial. Kenali lebih jauh yuk, tentang kedua jenis rasa takut ini, apa saja gejalanya, dan bagaimana cara kita mengatasinya.
Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Perbedaan Orang Yang Fobia Dan Rasa Takut Biasa
Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai teknik dan metode terapeutik yang bisa membantu kamu untuk mengelola dan mengatasi Agorafobia dan Fobia Sosial. Sehingga, rasa takut yang kamu alami bisa jadi lebih terkontrol dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari kamu.
Agorafobia
A. Definisi dan Karakteristik Agorafobia
Agorafobia adalah bentuk fobia di mana kamu akan merasa takut yang luar biasa saat berada di tempat-tempat umum. Kamu jadi merasa cemas, bahkan panik jika berada di tempat yang ramai atau sulit keluar dari situasi tersebut. Jadi, bukan hantu atau monster yang jadi hantunya. Melainkan, ketakutan akan situasi yang bisa memicu panik dan kemungkinan tidak bisa kabur atau mendapat pertolongan.
B. Gejala-gejala Agorafobia
Mulai merasa tidak nyaman dengan keramaian? Waspada yuk, bisa saja itu gejala Agorafobia. Kamu mungkin akan merasa khawatir, berdebar-debar, berkeringat, sulit bernafas, dan bisa digambarkan seperti sedang merasa terancam. Perlu dibedakan nih, dengan perasaan malas atau tidak suka keramaian ya. Agorafobia ini lebih pada rasa takut yang menguasai dan membatasi harian kita loh.
C. Penyebab dan Faktor Risiko Agorafobia
Kenapa sih, kita bisa mengalami Agorafobia? Sebenarnya, penyebab pasti Agorafobia belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi. Seperti pengalaman-pengalaman traumatik di masa lalu, genetika, atau gangguan kesehatan mental lain seperti gangguan kecemasan. Jadi, bukan karena kamu lemah atau takut-takutan ya! Intinya, penting buat kita kenal dan akui apa yang kita rasakan ini. Lalu, cari bantuan yang tepat untuk atasi rasa takut tersebut. Semangat ya!
Fobia Sosial
A. Definisi dan Karakteristik Fobia Sosial
Nah, Agorafobia udah kita bahas ya, sekarang giliran Fobia Sosial. Jadi, Fobia Sosial ini bukanlah tentang malu-malu atau hanya pendiam. Fobia Sosial adalah rasa takut yang berlebihan dan terus-menerus terhadap situasi di mana kamu harus berinteraksi dengan orang lain. Di sini, kamu tak hanya merasa canggung, tapi juga takut diejek, dikritik, atau malah diperhatikan terlalu banyak oleh orang lain.
B. Gejala-gejala Fobia Sosial
Gejala Fobia Sosial ini bisa beragam, mulai dari merasa gelisah, jantung berdebar, berkeringat, hingga stomachaches menjelang situasi sosial. Nah, jika kamu merasakan gejala-gejala ini, jangan buru-buru mengabaikannya ya. Coba perhatikan apakah rasa takut ini mengganggu kehidupan sosial kamu? Jika iya, mungkin waktunya mencari bantuan.
C. Penyebab dan Faktor Risiko Fobia Sosial
Tentang penyebab Fobia Sosial, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi. Salah satunya adalah pengalaman traumatis atau kejadian yang memalukan di masa lalu. Faktor lain yang bisa berpengaruh adalah genetika, kondisi kesehatan mental yang ada. Atau kecenderungan untuk menjadi sangat sensitif terhadap penilaian orang. Ingat, kamu bukanlah satu-satunya yang merasakan hal ini, jadi jangan ragu untuk mencari dukungan dan bantuan.
Terapi Psikologis untuk Agorafobia dan Fobia Sosial
A. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT)
CBT atau terapi perilaku kognitif bukanlah acara TV, loh! Ini adalah salah satu jenis terapi yang banyak digunakan untuk membantu orang-orang dengan Agorafobia atau Fobia Sosial. Di sini, kita akan belajar cara mengenal dan mengubah pola pikir kita yang mungkin memperparah rasa takut. Jadi, bukan cuma soal mengatasi rasa takut, tapi juga belajar cara berpikir lebih positif dan sehat.
B. Terapi tindakan langsung (Exposure Therapy)
Kedengarannya mengerikan? Jangan khawatir! Di terapi tindakan langsung, kita akan belajar bagaimana caranya menghadapi rasa takut secara perlahan. Jadi bisa dibilang ini seperti “bertemu” dengan rasa takut dalam keadaan yang terkontrol. Tujuannya adalah mengurangi rasa takut dan kepanikan saat kita berada di situasi yang sama di masa depan.
C. Terapi Dukungan Kelompok (Group Therapy)
Terapi kelompok ini bagus loh untuk kamu yang merasa sendirian. Di sini, kamu dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki pengalaman sama. Kita bisa saling berbagi cerita, mendukung, dan belajar satu sama lain. Pokoknya, bertemu dengan mereka yang ‘sejenis’ bisa banget membantu kita merasa lebih diterima dan mengurangi rasa takut.
D. Rileksasi dan Teknik Mengatasi Stres
Nah untuk teknik mengatasi stres dan relaksasi, banyak banget caranya! Mulai dari pernapasan dalam, yoga, hingga teknik-teknik meditasi bisa kita coba. Tujuannya tentu saja untuk membuat kita merasa lebih tenang dan mampu mengendalikan rasa cemas atau panik kita.
E. Mindfulness dan Meditasi
Meditasi dan Mindfulness ini nggak cuma heboh di Instagram aja. Keduanya bisa banget membantu kita untuk lebih fokus pada saat ini dan bukan pada rasa takut atau kekhawatiran kita. Jadi, ini tentang belajar untuk tinggal di momen sekarang dan membiarkan pikiran kita melepaskan rasa takut dan kecemasan.
Baca Artikel Kami Lainnya: Aphantasia: Apa yang Terjadi Ketika Otak Tidak Bisa Berimajinasi
Artikel oleh: Logos Indonesia.