Tips Agar Bisa Memaafkan Seseorang Yang Mengkhianatimu

Memang sulit untuk bisa memaafkan seseorang. Namun, jika tidak bisa memaafkannya berdampak buruk pada kehidupanmu.

Logos Indonesia Tidak bisa dipungkiri bahwa tiap orang pasti pernah melakukan kesalahan terhadap orang lain. Sehingga menimbulkan perasaan kecewa, sedih atau marah saat orang itu membohongi, mengkhianati, atau menyakiti kita. Orang yang membuat kita marah, sedih atau kecewa mungkin saja melakukannya tanpa sadar. Tapi kita yang merasakannya, merasa tersiksa dengan perasaan itu. Karena itu, dalam artikel ini akan dibahas tips agar bisa memaafkan seseorang yang mengkhianati kita.

Namun sebelum masuk ke tips tersebut, ada baiknya memahami arti dari memaafkan atau forgiveness itu sendiri. Menurut McCullough, Fincham dan Tsang (2003), forgiveness adalah usaha seseorang untuk mengatasi dampak dari sikap atau perilaku seseorang yang telah menyakiti kita. Dan menghilangkan perasaan untuk melakukan balas dendam kepadanya. Dengan cara tidak menghindari orang tersebut untuk mengurangi rasa sakit itu, tapi dengan menunjukkan rasa kasihan, perdamaian dan dengan menghadapinya dan membalas perbuatannya dengan rasa cinta dan kasih sayang.

Dampak Dari Tidak Bisa Memafkan Orang Lain

Ketika merasa diperlakukan tidak adil oleh seseorang, rasa marah, kecewa atau sedih akan muncul selama terus mengingat rasa sakitnya kejadian tersebut. Jika semua perasaan negatif itu terus bertahan di diri kita dalam jangka waktu lama, itu akan merusak kehidupan kita. Memendam perasaan negatif akan menghilangkan sesuatu yang seharusnya kamu dapatkan.

Bayangkan saja, ketika dalam reuni sekolah. Ada satu orang yang tidak bisa kamu maafkan sampai saat ini. Sedangkan orang yang telah menyakiti kita, sudah melupakan kejadian tersebut. Ketika kita berhadapan kembali dengannya, suasana yang kamu dapatkan hanyalah ketidaknyaman. Sedangkan orang yang menyakitimu tidak merasakan hal itu.

Lain halnya jika kamu sudah memafkannya. Situasinya akan lebih menyenangkan. Namun, bukan berarti kamu melupakan kejadian itu ya. Ketika   berhadapan dengan orang yang telah menyakiti kita, perlakuanlah dengan baik. Kemudian, kamu bisa membahasnya lagi kejadian tersebut. Besar kemungkinan dia akan meminta maaf kepada kamu. Berikut Tips agar bisa memaafkan seseorang yang mengkhianati kita:

Kenali Apa Emosi Yang Kamu Rasakan

Ketika menerima perlakuan yang tidak menyakitikan, cobalah untuk mencari tahu emosi apa yang sebenarnya kamu rasakan. Apakah perasaan kecewa? Marah? Sedih? Atau lainnya. Dengan begitu, kamu akan lebih paham tentang diri sendiri. Bahwa, perlakuan orang itu membuat aku merasakan emosi ini.

Tenangkan Diri Sendiri

Saat sedang merasakan emosi negatif yang mengebuh-ngebuh, sebaiknya menjauh dari situasi itu sebentar. Tenangkan diri dahulu, hingga bisa berpikir lebih jernih terkait situasi tertentu. Karena seseorang yang di kontrol oleh emosinya, tidak akan bisa berpikir logis.

Jangan Lakukan Balas Dendam

Jangan pernah lakukan balas dendam atas perlakuan orang yang telah menyakiti kita. Itu sama saja membuat siklus negatif yang tidak berujung. Bayangkan jika kamu berhasil melakukan balas dendam dengan orang yang telah menyakitimu. Kemudian, dia ingin membalas dendam atas perbuatanmu tadi. Setelah dia berhasil melakukannya, kamupun melakukan balas dendan kembali. Itu tidak akan ada ujungnya.

Bayangkan Jika Kamu Berada Di Posisi Tersebut

Cara pertama untuk memaafkan seseorang adalah membayangkan jika kamu berada di posisi orang yang menyakitimu. Coba pahami alasan dia melakukan hal itu. Apakah kamu akan melakukan hal itu juga? Atau kamu akan melakukan hal lain?

Namun, yang lebih penting adalah mencoba memahami penyebab dia memilih melakukan itu. Karena kehidupan tiap orang berbeda-beda.

Memaafkan Butuh Proses

Tidak apa-apa, jika kamu tidak bisa memaafkan seseorang yang menyakitimu saat itu juga. Memaafkan seseorang itu butuh proses yang panjang. Tapi kamu bisa perlahan-lahan mencoba menguranginya sedikit demi sedikit.

Dalam artikel penelitian yang dilakukan oleh Trianggono & Danny (2020) mengenai proses memaafkan menurut Orcutt, Pickett dan Pope (2005). Disebutkan ada 4 fase untuk bisa memaafkan seseorang secara utuh.

Pertama, fase uncovering. Merupakan penyaluran emosi negatif yang diterimanya. Emosi negatif ini perlu di keluarkan.

Kedua, fase decision. Merupakan fase ketika menyadari jika terus memendam emosi negatif ini terus, yang ia dapatkan hanyalah penderitaan. Akhirnya ia memutuskan untuk memaafkannya.

Ketiga, fase work. Fase ini sudah mulai mengubah pandangan terhadap orang yang telah menyakiti kita. Dari yang menggap buruk menjadi baik.

Keempat, fase deepening menjadi tujuan utama proses memaafkan. Ia akan menyadari manfaat dari memaafkan seseorang dan memaknai hidup lebih baik.

Pahamilah Kamu Tidak Bisa Mengatur Semua Hal

Pahamilah, bahwa tidah semua hal bisa kamu atur sesuai dengan keinginanmu. Ada kalanya, kita menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan rencanamu dan itu bisa menyakitimu.

Pahamilah, yang bisa kamu kendalikan adalah diri kamu sendiri. Perilaku dan sikap orang lain, di luar kendalimu. Sama halnya dengan cuaca hari ini. Misalkan, menurut berita, cuaca hari ini cerah. Tapi, kenyataannya hujan lebat. Kamu memiliki kebiasaan untuk membawa payung setiap hari. Sehingga kamu tidak perlu khawatir kehujanan.

Artikel oleh: Logos Indonesia .