7 Mitos Tentang Bunuh Diri

7 Mitos tentang bunuh diri, salah satu mitos tentang bunuh diri adalah bunuh diri hanya terjadi pada orang dari kelas tertentu saja.

Klinis, Sosial3432 Views

Logos Indonesia Bunuh diri menjadi fenomena yang sensitif di kalangan masyarakat. Bagi orang-orang Asia, khususnya di Indonesia banyak sekali mitos terkait dengan bunuh diri. Terlebih negara Indonesia sangat erat kaitannya dengan kentalnya sikap kolektif dan masih memegang prinsip nilai agamis.

Di beberapa negara Asia mereka meyakini semua hal ini dapat dijelaskan dengan keimanan seseorang, termasuk penjelasan dari seseorang melakukan tindakan bunuh diri, pelecehan seksual, pembunuhan, maupun tindakan kejahatan lainnya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Lakukan Ini Jika Orang Terdekat Mu Berniat Melakukan Bunuh Diri.

Pandangan tersebut merupakan hal wajar yang diyakini oleh masyarakat Asia khususnya masyarakat Indonesia. Sebagian besar orang akan beranggapan bahwa seseorang yang melakukan bunuh diri memiliki tingkat religius yang rendah. Mereka adalah orang yang jauh dari Tuhan mereka. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Karena perilaku bunuh diri merupakan tindakan yang didasarkan oleh kesehatan mental seseorang. Walaupun keyakinan beragama mampu mengatasi tindakan bunuh diri, tapi tidak sepenuhnya benar-benar mengatasi tindakan bunuh diri itu sendiri. Perlu penanganan yang khusus, lebih dari sekedar keyakinan beragama saja. Dukungan dari orang-orang sekitar dan menjalani terapi perlu dilakukan pada tingkatan yang sudah sangat berat.

Beberapa Mitos Tentang Bunuh Diri

Berikut ini terdapat beberapa mitos tentang bunuh diri. Pandangan yang salah mengenai tindakan bunuh diri ini terbentuk akibat rendahnya tingkat edukasi terhadap penyebab dan penanganan tentang bunuh diri di masyarakat. Sehingga miskonsepsi tentang bunuh diri di masyarakat secara umum terus berlangsung hingga kini. Sehingga kita perlu meluruskan mitos-mitos yang ada dengan fakta yang benar.

Orang-orang Yang Terus Berkata Ingin Melakukan Bunuh Diri, Tidak Akan Melakukan Tindakan Tersebut

Artinya mereka yang terus berkata akan melakukan bunuh diri, sebenarnya memberikan kode kepada orang sekitar dalam meminta pertolongan. Berdasarkan penelitian ditemukan sebanyak 3/4 seseorang yang terus mengatakan ingin bunuh diri, sebenarnya tidak benar-benar ingin melakukan meninggal akibat bunuh diri.

Seseorang Yang Benar-benar Ingin Bunuh Diri Tidak Memberikan Peringatan Apapun

Hal ini pernyataan yang salah. Pada kenyataannya, orang yang benar-benar ingin melakukan bunuh diri atau hanya mencoba melakukan bunuh diri memberikan banyak tanda kepada orang di sekitarnya. Walaupun mungkin saja, perkataan mereka tidak secara lantang ataupun secara langsung mengatakan dirinya ingin bunuh diri. Karena itu, perkataan seperti dunia akan lebih baik tanpa dirinya, tiba-tiba memberikan hadiah berupa barang yang paling berharga baginya, dan sikap tidak biasa lainnya.

Hanya Orang-orang Kelas Tertentu Yang Hanya Melakukan Bunuh Diri

Pernyataan ini salah. Bunuh diri tidak melihat orang tersebut miskin atau kaya. Perilaku bunuh diri berkaitan dengan kesehatan mental seseorang. Pemicu yang umum adalah rasa putus asa dan depresi.

Seseorang Yang Memiliki Tingkat Religius Yang Tinggi Tidak Akan Melakukan Bunuh Diri

Pernyataan ini dipahami secara keliru oleh Kebanyakan orang. Walaupun dalam setiap agama melarang keras tindakan bunuh diri. Tapi ketika seseorang sudah berkeinginan bunuh diri, sereligius apapun orang tersebut. Mereka akan tetap terdorong melakukan bunuh diri. Tingkat religius seseorang mungkin mampu menghambat atau memperlambat dorongan untuk melakukan bunuh diri, tapi tidak untuk menghentikannya.

Motif Dari Bunuh Diri Dapat Diketahui Dengan Mudah

Namun kenyataannya, motif dari tindakan bunuh diri ini bersifat kompleks, tidak hanya berdasarkan alasan sederhana saja. Terdapat faktor-faktor dan pengalaman-pengalaman sebelumnya Yang memicu terjadinya seseorang memilih untuk bunuh diri.

Seperti seseorang yang memiliki kondisi keuangan yang sangat miskin dan kemudian memilih untuk bunuh diri. Kita tidak tahu alasan sebenarnya orang tersebut melakukan bunuh diri. Mungkin saja kemiskinan yang dialaminya bukan menjadi faktor utama dari tindakan bunuh dirinya itu.

Tindakan Bunuh Diri Hanya Terjadi Pada Orang Yang Mengalami Depresi Saja

Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi tidak tepat juga mengatakan hal seperti itu. Berdasarkan penelitian dan riset memang menjelaskan bahwa tindakan bunuh diri sangat erat kaitannya dengan depresi. Namun faktanya, banyak juga kasus bunuh diri yang tidak dilandasi keadaan depresi. Mereka terlihat tenang dan orang di sekitarnya menganggap dirinya tidak memiliki masalah apa-apa.

Baca Artikel Kami Lainnya: 4 Cara Menemukan Makna Hidup.

Jadi, bunuh diri itu berkaitan erat dengan keadaan depresi seseorang. Tapi tidak menjadi syarat utama seseorang melakukan tindakan bunuh diri. Kembali lagi dengan konsep sebelumnya, bahwa tindakan bunuh diri tidak bisa dijelaskan secara sederhana dengan satu motif saja.

Seseorang Yang Mengalami Penyakit Fisik Yang Mematikan, Tidak Mungkin Melakukan Tindakan Bunuh Diri

Pemahaman ini keliru, bahwa mereka tidak perlu melakukan bunuh diri untuk bisa mencapai kematiannya. Sebagian besar orang yang menderita penyakit fisik akut seperti kanker, mungkin saja berpikir untuk melakukan bunuh diri. Tindakan ini dipilih mereka untuk mengakhiri kesakitan yang mereka alami karena penyakit tersebut dan tidak mau membebani orang yang ada di sekitarnya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Fakta Tentang Bunuh Diri.

Davison, G. C., Neale, J. M., Kring, A. M. (2017). Psikologi Abnormal Edisi Ke-7. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment