Refleksi Teori Fritz Perls: Inilah Tanda Dirimu Hanya Merencanakan Masa Depan Tanpa Melihat Momen Saat Ini

Refleksi Teori Fritz Perls: Inilah tanda dirimu hanya merencanakan masa depan tanpa melihat momen saat ini. Harapan yang tidak realistis

Kerpibadian, Tokoh1620 Views

Logos Indonesia – Hidup adalah perjalanan yang menarik. Apalagi ketika kita berada di usia remaja. Masa depan terasa begitu menjanjikan. Impian, harapan, dan rencana menghiasi pikiran kita. Namun, perlu diingat bahwa mengejar masa depan tidak boleh membuat kita mengabaikan momen saat ini.

Teori Fritz Perls menyatakan bahwa orang yang sehat adalah orang yang hidup dalam masa kini, bukan terlalu fokus pada masa depan yang belum pasti. Artikel ini akan membahas lima tanda seseorang hidup di bawah angan-angannya akan rencana masa depannya tanpa memperhatikan kebahagiaan saat ini. Sehingga terjebak dalam pemikiran yang tidak nyata.

Apa Itu Teori Fritz Perls?

Fritz Perls.

Fritz Perls adalah seorang psikoterapis terkenal yang menciptakan terapi Gestalt. Beliau percaya bahwa orang yang sehat adalah orang yang hidup dalam masa kini, bukan terpaku pada masa depan yang belum terjadi. Teori ini menekankan pentingnya mengalami momen saat ini dengan penuh kesadaran. Sehingga kita dapat merencanakan masa depan dengan bijaksana, realistis, dan lebih bahagia.

Tanda Dirimu Hanya Merencanakan Masa Depan Tanpa Melihat Momen Saat Ini

Ketika seseorang hanya berfokus pada rencana masa depan tanpa memikirkan momen saat ini. Ada beberapa tanda-tanda yang dapat dikenali. Mari kita bahas 5 tanda-tanda tersebut:

1. Selalu Berfantasi tentang Masa Depan yang Ideal

Mengkhayal tentang masa depan yang cerah adalah hal yang wajar dan dapat memberikan motivasi. Namun, jika kamu terlalu sering berfantasi tentang kehidupan yang ideal di masa depan tanpa melakukan tindakan di saat ini. Itu bisa menjadi masalah. Misalnya, kamu bermimpi memiliki pekerjaan impian tanpa belajar atau mencari pengalaman yang dapat membantumu mencapainya. Jika ini yang terjadi, kamu mungkin tenggelam dalam khayalanmu sendiri. Dan mengabaikan realitas yang ada di hadapanmu.

2. Kesulitan Menikmati Saat Ini

Mereka yang terjebak dalam khayalan masa depan cenderung kesulitan menikmati momen saat ini. Saat kamu terus menerus memikirkan apa yang akan terjadi besok, minggu depan, atau tahun depan. Kamu mungkin melewatkan kebahagiaan yang sebenarnya terjadi di sekitarmu. Kamu bisa merasa tertekan dengan semua rencana dan harapanmu. Sehingga tak mampu merasakan kebebasan dan kegembiraan yang bisa kamu alami saat ini.

3. Fokus pada Harapan yang Tidak Realistis

Rencana masa depan yang kamu miliki mungkin berisi harapan dan impian besar. Tapi apakah semuanya realistis? Terlalu sering, orang yang hidup di bawah angan-angan masa depan menciptakan rencana yang tidak sesuai dengan kenyataan. Mereka lupa bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai skenario yang direncanakan. Penting untuk tetap realistis dan fleksibel dalam merencanakan masa depan, sambil tetap berusaha menjalani momen saat ini dengan baik.

4. Terjebak dalam Kebiasaan Meremehkan Momen Kecil

Menghargai momen kecil dalam hidup adalah kunci untuk menjadi lebih bahagia dan bersyukur. Namun, bagi mereka yang hidup di bawah angan-angan masa depan, momen-momen tersebut sering diabaikan atau bahkan dianggap sepele. Bagi mereka, hanya hal-hal besar dan spektakuler yang layak untuk diperhitungkan. Akibatnya, mereka tidak dapat menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Yang dapat memberi mereka kepuasan sehari-hari.

5. Terlalu Obsesif Merencanakan Masa Depan

Salah satu tanda seseorang hidup di bawah angan-angannya adalah ketika mereka menjadi terlalu obsesif dalam merencanakan masa depan. Mereka mungkin membuat daftar panjang tujuan dan cita-cita. Tetapi mengabaikan momen berharga yang sedang berlangsung dalam hidup mereka. Semua energi mereka terfokus pada apa yang harus dicapai di kemudian hari. Sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk menikmati saat ini.

Contoh: Bayangkan seorang mahasiswa yang selalu sibuk merencanakan karirnya setelah lulus. Dia belajar tanpa henti. Berusaha memperoleh pengalaman, dan mencari tahu semua langkah yang perlu diambil untuk mencapai sukses di masa depan. Namun, dia jarang menghadiri acara sosial atau mengambil waktu untuk bersantai dengan teman-teman. Karena dia terlalu fokus pada masa depannya yang belum terjadi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perls, Tokoh Psikologi Yang Memusatkan Pada Masa Kini

Dalam refleksi teori Fritz Perls, kita diajak untuk menghargai dan merasakan kehidupan di masa kini. Bukan berarti kita tidak boleh merencanakan masa depan. Tetapi jangan sampai impian itu menghalangi kita untuk menikmati momen saat ini. Dengan fokus pada tindakan nyata, kebahagiaan di saat ini, harapan yang realistis, pertumbuhan pribadi, dan kesadaran akan kekuatan pilihan. Maka kita dapat mengarahkan hidup menuju kebahagiaan dan kesejahteraan yang sejati.

Jadi, mari kita aplikasikan teori Fritz Perls sebagai arahan untuk hidup kita. Jangan biarkan diri kita terjebak dalam khayalan masa depan yang belum tentu terjadi. Sebaliknya, nikmati momen saat ini. Berusahalah untuk menjadi lebih baik setiap hari. Dan percayalah bahwa pilihan-pilihan yang kita buat sekarang akan membawa kita menuju masa depan yang lebih baik. Hiduplah dengan penuh kesadaran. Dan mari kita ciptakan masa depan yang lebih baik dengan tindakan dan kebahagiaan di saat ini.

Baca Artikel Kami Lainnya: Memahami Konsep Dysmorphia dalam Productivity Dysmorphia

Artikel oleh: Logos Indonesia.