Logos Indonesia – Mengembangkan dan memelihara sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, merupakan investasi besar bagi perusahaan tersebut. Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tentu akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan manusia.
Sayangnya, tidak semua perusahaan peka akan hal ini. Beberapa perusahaan bahkan tidak sadar akan adanya masalah yang dihadapi oleh sumber daya manusia yang dimiliki. Meski demikian sebagai seorang HRD, sudah sepantasnya Anda mengerti betapa pentingnya sumber daya manusia bagi sebuah perusahaan.
Salah satu kondisi yang cukup sering dialami oleh sumber daya manusia atau karyawan adalah stress kerja. Walaupun stress kerja merupakan respon alamiah tubuh akan tekanan yang dihadapi, namun stress kerja yang tidak mendapatkan pengelolaan stress yang tepat dapat berakibat fatal terhadap kesehatan mental penderitanya. Salah satu gangguan mental yang dipicu oleh stress adalah depresi.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan secara lebih detail mengenai depresi. Khususnya depresi yang dialami oleh karyawan.
Apa Itu Depresi?
Depresi merupakan salah satu bagian dari gangguan mood (suasana hati). Adapun gejala yang paling umum adalah mengalami kesedihan yang mendalam, hingga kehilangan minat terhadap aktivitas harian penderitanya.
Seseorang dikatakan depresi jika mengalami kesedihan yang mendalam, merasa tidak berguna, tidak berharga, bahkan putus harapan. Hal-hal tersebut berlangsung setidaknya 2 minggu baru masuk dalam kategori depresi.
Seseorang yang mengalami depresi akan kehilangan minat dalam kegiatan hariannya. Karyawan yang mengalami depresi tentu akan mengalami kemunduran dalam kinerja kerjanya. Pasalnya, mereka cenderung menarik diri, dan tidak bekerja dengan semangat.
Depresi yang tidak mendapatkan penanganan dengan baik akan berkembang menjadi beberapa kondisi yang tidak menyenangkan. Misalnya, gangguan hubungan sosial, hingga keinginan untuk mengakhiri kehidupan.
Penyebab Karyawan Mengalami Depresi
Hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari depresi itu sendiri. Namun, banyak faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami depresi.
Bagi karyawan sendiri, tugas dan tanggung jawab yang diberikan sudah cukup menjadi beban untuk mereka. Namun, selain itu semua terdapat beberapa penyebab lainnya yang membuat karyawan mengalami depresi, yaitu:
Buruknya komunikasi antar manajemen
Salah satu kunci dari lancarnya pergerakkan dalam suatu perusahaan adalah dengan adanya komunikasi yang baik. Sayangnya, tidak semua orang dapat menyampaikan informasi dengan baik dan terbuka. Hal ini tentu mengakibatkan adanya kesalahan informasi yang didapatkan.
Ketidakjelasan dalam bekerja akan membuat seseorang merasa bingung akan apa yang dikerjakan. Hal ini tentu akan mengakibatkan stress kerja dan tidak menuntut kemungkinan berkembang menjadi berbagai kondisi mental lainnya.
Baca Artikel Kami Lainnya : HRD Wajib Tahu : Ini Dia Manfaat Konseling Karyawan
Pengambilan keputusan sepihak
Beberapa perusahaan menetapkan peraturan tanpa meminta masukkan dari karyawan. Padahal, yang menjalankan segala peraturan tersebut adalah karyawan. Seharusnya, baik HRD ataupun petinggi karyawan perlu memikirkan sisi karyawan sebelum menentukan keputusan. Terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan karyawan itu sendiri.
Stress kerja yang tidak dikelolah dengan baik
Seperti yang sudah kamu ungkap sebelumnya, stress kerja perlu mendapatkan pengelolaan stress yang tepat. Jika tidak, stress tersebut akan berkembang menjadi berbagai gangguan kesehatan mental. Salah satunya adalah depresi pada karyawan.
Tanda Karyawan Mengalami Depresi
Untuk mengetahui kondisi karyawan, Anda perlu lebih peka memperhatikan kondisi karyawan. Berikut beberapa tanda karyawan mengalami depresi:
Kehilangan motivasi
Karyawan yang mengalami gangguan mood atau suasana hati seperti depresi, umumnya akan kehilangan motivasi bekerjanya. Mereka yang dulunya karyawan teladan dengan berbagai prestasi, tiba-tiba mengalami kemerosotan dalam kinerjanya. Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian dari HRD.
Kurang produktif
Selain kehilangan motivasi dalam bekerja, karyawan yang mengalami depresi juga mengalami penurunan produktivitas. Hal ini tidak hanya buruk untuk karyawan, namun juga untuk perusahaan sendiri. Dengan demikian jika Anda melihat karyawan semacam ini, tentu perlu mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Tiba-tiba menarik diri
Akan aneh melihat karyawan yang dulunya ceria dan memiliki banyak relasi, tiba-tiba menarik diri dari lingkungan mereka. Hal ini merupakan salah satu gejala depresi yang perlu Anda perhatikan.
Absen yang buruk
Banyaknya absen karyawan bisa jadi upaya mereka untuk menghindari orang lain, atau menarik diri dari lingkungan mereka. Bisa juga karyawan sudah sampai pada tahap kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Walaupun tidak semua kondisi absen yang buruk diakibatkan oleh depresi, namun Anda perlu memastikan hal tersebut jika terjadi pada karyawan Anda.
Selain tanda-tanda di atas, masih banyak tanda lainnya yang menandakan karyawan mengalami depresi. Meski demikian, untuk melakukan diagnosis atau memastikan apakah karyawan benar-benar mengalami depresi atau tidak, tetap harus melalui interpretasi dari Psikolog.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa depresi bisa terjadi pada karyawan. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tiap HRD dan petinggi perusahaan. Pasalnya, sumber daya manusia merupakan investasi terbaik.
Jika karyawan Anda menunjukkan tanda-tanda depresi, ada baiknya Anda menyarankan untuk mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konseling Online. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan jasa Konsultan HRD untuk membantu Anda mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan Anda. Semoga artikel ini dapat membantu.
Baca Artikel Kami Lainnya : HRD Wajib Tahu : Ini Dia Cara Kerja Employee Assistance Program
Comment