Hubungan antara Tipe Kepribadian dalam Kecenderungan Mentoleransi Risiko Finansial

Hubungan antara tipe kepribadian dalam kecenderungan mentoleransi risiko finansial. Tipe kepribadian tersebut berlandaskan teori Carl Jung.

Kerpibadian, Tokoh2664 Views

Logos Indonesia –Dalam penelitian yang dilakukan oleh Filbeck dan rekan-rekannya pada tahun 2005. Mereka menggunakan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) untuk menentukan tipe kepribadian individu di dalam penelitiannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara tipe kepribadian dan kecenderungan seseorang dalam menginvestasikan uang mereka. Terutama dalam hal toleransi terhadap risiko pengambilan keputusan tentang finansial. Penelitian tersebut menyoroti hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert, introvert, tipe pemikir, dan tipe perasa. Kemudian di hubungkan dengan kecenderungan dalam mempertimbangkan dan mengambil risiko finansial.

Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai tipe kepribadian Carl Jung dengan kecenderungan seseorang dalam mengambil resiko terkait finansialnya. Dalam pembahasan kali ini yaitu pengambilan resiko untuk melakukan investasi terhadap keuangannya.

Namun perlu kamu pahami bahwa tipe kepribadian ini merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor lainnya. Jadi Jangan terpaku pada pembahasan ini mengenai tipe kepribadian mempengaruhi pengambilan keputusan risiko finansial. Tapi kamu bisa mengeksplorasi lagi mengenai faktor lainnya yang mempengaruhi, seperti pengetahuan terkait investasi, pengalaman dan sebagainya. Jadilah kita pahami lebih dalam tipe kepribadian kartun dengan kecenderungan seseorang dalam mengambil resiko finansial mereka.

Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert

Pertama, mari kita bahas tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Seseorang dengan tipe kepribadian ekstrovert cenderung menjadi lebih terbuka terhadap risiko dibandingkan dengan introvert. Kepribadian ekstrovert cenderung lebih suka mencari sensasi baru, berinteraksi dengan orang lain, dan mengambil risiko dalam menginvestasikan uang mereka. Mereka merasa lebih nyaman dengan ketidakpastian dan tidak takut untuk menghadapi risiko finansial.

Di sisi lain, seseorang dengan tipe kepribadian introvert memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih hati-hati dan kurang toleran terhadap risiko. Mereka lebih suka mengambil keputusan yang berdasarkan informasi yang telah dipelajari secara menyeluruh. Jadi mereka akan bertindak sesuai dengan pertimbangan atas semua kemungkinan sebelum melakukan investasi. Jadi seseorang yang introvert lebih memilih stabilitas dan kepastian dalam pengambilan keputusan finansial.

Tipe Kepribadian Pemikir dan Perasa

Selanjutnya, mari kita tinjau hubungan antara tipe kepribadian pemikir dan perasa dengan kecenderungan mentoleransi risiko. Seseorang dengan tipe kepribadian pemikir cenderung mengadopsi pendekatan rasional dalam pengambilan keputusan finansial. Mereka cenderung menganalisis data, melakukan perhitungan matematis, dan mempertimbangkan faktor-faktor logis sebelum mengambil risiko. Pemikir cenderung berinvestasi berdasarkan analisis fundamental dan teknis yang mendalam.

Di sisi lain, seseorang dengan tipe kepribadian perasa cenderung lebih mengandalkan intuisi dan emosi mereka dalam pengambilan keputusan finansial. Mereka mungkin lebih sensitif terhadap perubahan pasar dan faktor-faktor emosional yang mempengaruhi pasar keuangan. Perasa cenderung mengandalkan insting dan kepercayaan diri mereka dalam memilih investasi.

Hubungan Kombinasi Tipe Kepribadian

Ketika kita menggabungkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan tipe pemikir dan perasa. Maka kita dapat melihat variasi dalam kecenderungan mentoleransi risiko. Seseorang dengan kombinasi ekstrovert-pemikir cenderung menjadi pengambil risiko yang aktif. Dengan kemampuan untuk mengambil keputusan finansial dengan cepat berdasarkan informasi yang mereka analisis secara rasional. Mereka melihat risiko sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan.

Di sisi lain, seseorang dengan kombinasi introvert-pemikir lebih berhati-hati. Sehingga mungkin cenderung mengambil risiko dengan lebih selektif. Mereka melakukan penelitian yang mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Jadi kecenderungan mereka adalah untuk menghindari risiko yang tidak perlu.

Ketika kita melihat kombinasi introvert-perasa. Kita menemukan seseorang yang cenderung sangat berhati-hati dalam mengambil risiko. Mereka mungkin lebih suka berinvestasi dalam aset yang stabil dan aman. Seperti obligasi atau reksa dana pasar uang. Mereka memperhatikan faktor emosional dan intuisi mereka. Sehingga mungkin merasa cemas terhadap risiko yang terkait dengan investasi yang lebih berisiko.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Lebih Jauh Ketidaksadaran Kolektif Dan Arketipe Carl Jung.

Terakhir, kombinasi ekstrovert-perasa. Mereka dapat menghasilkan individu yang cenderung pengambil risiko yang lebih besar. Mereka mungkin tergoda untuk melakukan investasi yang berisiko tinggi tanpa pertimbangan yang matang. Terutama jika mereka terpengaruh oleh emosi dan keyakinan diri yang tinggi.

Jadi, dalam penelitian yang dilakukan oleh Filbeck dan rekan-rekannya. Maka ditemukan bahwa tipe kepribadian dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam mentoleransi risiko dalam pengambilan keputusan finansial. Individu dengan tipe kepribadian ekstrovert cenderung lebih toleran terhadap risiko. Sementara introvert cenderung lebih hati-hati dan kurang toleran terhadap risiko.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perkembangan Kepribadian Dari Carl Jung.

Selain itu, tipe kepribadian pemikir cenderung mengambil keputusan finansial berdasarkan analisis rasional dan logis. Sedangkan tipe kepribadian perasa cenderung mengandalkan insting dan intuisi mereka. Kombinasi dari tipe kepribadian ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap. Khususnya tentang bagaimana seseorang mentoleransi risiko dalam konteks investasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa tipe kepribadian hanya satu faktor dalam pengambilan keputusan investasi. Jadi faktor lain seperti pengetahuan pasar, pengalaman, dan tujuan keuangan juga berperan penting.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment