Tahapan Perkembangan Menurut Jung. Perjalanan Menuju Kesadaran Mengikuti Jejak Matahari

Tahapan perkembangan menurut Jung. Berdasarkan teori Jung analogikan tahapan perkembangan manusia sebagai perjalanan matahari.

Kerpibadian, Tokoh3342 Views

Logos Indonesia –Pernahkah kamu membayangkan perjalanan matahari di langit sebagai metafora bagi tahapan perkembangan manusia? Carl Jung, seorang psikolog terkenal. Dirinya menggunakan konsep ini untuk menjelaskan perjalanan seseorang dalam mencapai kesadaran. Dalam pandangannya, tingkat kesadaran seseorang dapat dianalogikan dengan kecerahan matahari.

Dalam teorinya, Jung menganalogikan tahapan kehidupan seseorang dalam pergerakan matahari melewati langit dalam satu hari. Dimana Masa kanak-kanak diibaratkan sebagai matahari saat fajar. Mengartikan bahwa masa kanak-kanak penuh dengan potensi tetapi masih belum memahami hal yang ada di sekitarnya. Kemudian di masa muda diibaratkan sebagai melewati pagi menjelang siang. Masa paruh baya diibaratkan sebagai tengah hari. Mereka merasa sebentar lagi akan matahari terbenam. Kemudian pada masa tua diibaratkan sebagai tenggelamnya matahari. Di mana cahaya matahari sudah redup, menuju kegelapan.

Maka dalam artikel ini kita akan membahas tahapan perkembangan menurut Jung. Mari kita pahami maksud dari Jung mengenai tahapan-tahapan yang diusulkannya.

Masa Kanak-Kanak: Menyingkap Kabut Awal Kesadaran

Seperti matahari saat fajar yang baru muncul di cakrawala. Masa kanak-kanak diibaratkan sebagai awal potensi yang penuh tapi belum sepenuhnya memahami makna kesadaran. Jung membagi masa kanak-kanak menjadi tiga fase yaitu fase anarkis, fase monarkis, dan fase dualistis.

Fase anarkis terjadi pada usia 0-6 tahun. Dimana kesadaran cenderung kacau dan sporadis. Bayangkan anak kecil yang berlarian tanpa arah. Mereka masih mencoba memahami dunia di sekitarnya.

Pada fase monarkis terjadi di usia 6-8 tahun. Ego mulai berkembang, dan anak-anak mulai berpikir secara logis dan verbal. Mereka melihat diri mereka sendiri secara objektif. Sehingga mampu mendeskripsikan diri mereka sebagai orang ketiga. Ini adalah langkah penting dalam pemahaman diri.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Lebih Jauh Ketidaksadaran Kolektif Dan Arketipe Carl Jung.

Fase dualistis terjadi pada usia 8-12 tahun. Ditandai dengan pemikiran yang objektif dan subjektif. Anak-anak mulai menyadari keberadaan diri mereka dan peran mereka dalam dunia ini. Mereka menjadi semakin sadar akan identitas mereka yang unik.

Masa Muda: Menghindari Masalah dan Kerinduan akan Masa Kanak-Kanak

 

Masa muda, yang mencakup masa pubertas hingga paruh baya. Ini adalah waktu di mana aktivitas meningkat, kesadaran semakin berkembang, dan pengenalan bahwa dunia ini tak selalu mudah. Jung menyebutnya sebagai periode “prinsip konservatif”. Dimana keinginan untuk kembali ke masa kanak-kanak menjadi kuat.

Selama masa muda, kita cenderung menghindari masalah dan menganggap diri kita masih seperti anak-anak. Hal ini yang membuat kita berpikir bebas dari beban kehidupan. Namun, seiring bertambahnya usia, tantangan yang dihadapi semakin kompleks. Permasalahan hidup semakin banyak. Dan prinsip konservatif kita mungkin tidak lagi sejalan dengan realitas.

Masa Paruh Baya: Waktu Matahari Mendekati Senja

Masa paruh baya, yang terjadi sekitar usia 35 tahun atau 40 tahun. Menurut Jung, diibaratkan sebagai waktu matahari yang telah melewati puncaknya. Kemudian mulai berjalan menuju matahari terbenam. Ini adalah masa ketika kebanyakan orang cenderung lebih religius.

Dalam tahapan ini, kita mulai menyadari batasan-batasan kehidupan. Sehingga kita merenung tentang makna yang lebih dalam. Pencarian spiritualitas dan pemikiran tentang apa yang ada setelah hidup ini menjadi lebih signifikan. Seperti matahari yang memancarkan cahaya kemerahan saat senja. Kesadaran kita semakin terarah ke arah yang lebih tinggi.

Masa Tua: Matahari yang Menyentuh Cakrawala Akhir

Masa tua, tahap terakhir dalam perjalanan kehidupan manusia. Menurut Jung, diibaratkan sebagai matahari yang tenggelam di ufuk. Pada masa ini, kesadaran kita cenderung mengalami penurunan. Jung berpendapat bahwa alam ketidaksadaran mengambil kendali atas kita pada tahap ini. Kegiatan yang membutuhkan kesadaran penuh semakin sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Orang-orang yang telah memasuki masa tua mungkin merasa bingung tentang tujuan hidup mereka. Mereka dapat menunjukkan perilaku yang mirip dengan anak-anak. Mungkin karena mereka mencoba menemukan kembali kebahagiaan yang ditemukan di masa kanak-kanak mereka.

Perjalanan Menuju Kesadaran dalam Cahaya Matahari

Tahapan perkembangan menurut Carl Jung, yang dibandingkan dengan perjalanan matahari melintasi langit, menawarkan pandangan menarik. Kita diberikan perspektif tentang bagaimana kita mencapai kesadaran seiring berjalannya waktu.

Seperti sinar matahari yang perlahan naik di cakrawala pagi. Masa kanak-kanak kita mewakili potensi yang tumbuh, namun belum sepenuhnya dipahami. Masa muda menjadi periode di mana kita berusaha menghindari masalah dan merindukan masa tanpa beban seperti masa kanak-kanak.

Masa paruh baya menjadi saat kita mencari makna yang lebih dalam dan spiritualitas. Akhirnya, masa tua menjadi tahap di mana kesadaran kita mungkin mengalami penurunan. Sehingga kita bisa merasakan kecenderungan untuk bertingkah seperti anak kecil lagi.

Sebagai manusia, kita berada dalam perjalanan yang terus berubah seiring berjalannya waktu. Jadi melalui pemahaman tahapan perkembangan ini. Maka kita dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang perjalanan menuju kesadaran yang lebih luas.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perkembangan Kepribadian Dari Carl Jung.

Artikel oleh: Logos Indonesia.