Megalit Love Language: Mengekspresikan Kepedulian dengan Memarahinya

Megalit Love Language merujuk pada bagaimana seseorang mengekspresikan cinta dan kepeduliannya lewat kemarahan atau teguran.

Relationship, Sosial2286 Views

Logos Indonesia – Dalam dunia yang misterius ini, kita semua berusaha mencari cara untuk mengungkapkan perasaan kita. Kita semua membutuhkan cara untuk menunjukkan kasih saying. Dan salah satu cara yang sering kita gunakan adalah dengan berbicara. Tapi bagaimana jika bahasa yang kita gunakan untuk mengungkapkan cinta berbeda dari orang lain? Inilah yang disebut ‘Love Language’. Konsep ini pertama kali diciptakan oleh Dr. Gary Chapman. Konsep ini menjelaskan lima cara dasar untuk mengekspresikan cinta: kata-kata pujian, waktu berkualitas, penerimaan hadiah, tindakan layanan, dan sentuhan fisik. Tapi ada satu tipe love language yang mungkin belum kamu dengar, yaitu megalit love language.

Apa Itu Megalit Love Language?

Dalam percakapan sehari-hari, istilah ini mungkin jarang kita dengar. Istilah ini berasal dari kata “magalit”, sebuah kata dalam Bahasa Tagalog yang berarti “marah”.

Megalit Love Language merujuk pada bagaimana seseorang mengekspresikan cinta dan kepeduliannya lewat kemarahan atau teguran. Berasa agak aneh ya? Tapi ini sering terjadi dalam kehidupan kita sehari—hari. Misalnya, kamu pernah lihat teman kamu yang dengan tegas memarahi sahabatnya. Hal ini karena khawatiran sahabatnya itu sakit setelah pulang malam tanpa jaket. Itu adalah contoh Megalit Love Language.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Fungsi Love Language?

Megalit Love Language bukanlah konsep yang tradisional dalam pengertian love language Chapman. Walaupun begitu, tetapi merupakan fenomena populer yang sering kita lihat. Bagi kamu yang menyukai menonton drama Korea. Maka kamu akan menemukan beberapa tokoh yang menerapkan megalit love language ini. Ketika tokoh utama merasa khawatir terhadap pasangannya, maka dirinya kan segera memarahinya sebagai tanda kepeduliannya.

Misalnya, kita mungkin melihat seorang pria yang memarahi kekasihnya karena kencannya datang terlambat saat bertemu. Terlihat memang bukan seperti bahasa kasih sayang di situ. Tetapi jika kita melihat lebih dekat, mungkin kita akan melihat bahwa pria tersebut memarahi kekasihnya karena dia khawatir dan peduli. Itulah contoh megalit love language. Mengekspresikan cinta dan perhatian melalui kemarahan atau teguran.

Apakah Kamu Termasuk Megalit Love Language?

Bagi kamu yang suka menonton drama Korea, mungkin sudah familiar dengan situasi ini. Sebuah karakter menunjukkan kepedulian dan kasih sayangnya dengan cara yang tidak biasa. Tokoh utama kan mengekspresikan kepeduliannya dengan kemarahan, teguran, atau perilaku keras lainnya. Tetapi bagaimana dengan kamu? Apakah kamu menunjukkan cinta dan kepedulian kamu dengan cara ini?

Kamu mungkin adalah orang dengan megalit love language jika kamu sering merasa khawatir tentang orang yang kamu cintai. Hal ini mendorong kamu untuk bertindak dengan cara yang mungkin tampak keras atau berlebihan. Kamu mungkin juga merasa bahwa orang yang kamu cintai tidak berbuat cukup untuk melindungi diri sendiri. hal ini mendorong kamu untuk berbicara dengan tegas atau marah. Dalam pikiran kamu, kamu hanya mencoba melindungi orang yang kamu cintai. Meskipun cara kamu mungkin tampak keras di mata orang lain. Berikut lima ciri utama orang yang memiliki Megalit Love Language:

1.     Meluapkan Emosi Secara Intens

Orang dengan Megalit Love Language biasanya memiliki emosi yang intens dan cenderung dikeluarkan dengan cepat. Mereka tidak ragu untuk menunjukkan rasa marah atau frustasi mereka. Terutama jika hal itu berkaitan dengan kekhawatiran tentang orang yang mereka cintai.

2.     Menggunakan Teguran Sebagai Wujud Kepedulian

Orang dengan Megalit Love Language cenderung menggunakan teguran sebagai cara menunjukkan rasa cinta dan kepedulian mereka. Melalui teguran, mereka berusaha membuat orang yang dicintai menyadari kesalahan atau bahaya yang mungkin dihadapi.

3.     Rasa Khawatir yang Tinggi

Orang dengan Megalit Love Language cenderung memiliki rasa khawatir yang tinggi terhadap orang yang mereka cintai. Rasa khawatir ini yang mendorong mereka untuk bertindak dengan cara yang mungkin tampak keras atau berlebihan.

4.     Menuntut Perlindungan yang Lebih

Mereka merasa bahwa orang yang dicintai tidak berbuat cukup untuk melindungi diri sendiri. Hal ini mendorong mereka untuk berbicara dengan tegas atau marah. Kamu mungkin lebih suka berbicara dengan tegas atau marah, terlihat keras oleh orang lain. Tetapi, sebenarnya kamu hanya mencoba melindungi orang yang kamu cintai

5.     Berusaha Melindungi

Meski cara mereka mungkin tampak keras, dalam pikiran mereka, mereka hanya mencoba melindungi orang yang mereka cintai.

Megalit Love Language adalah salah satu cara untuk mengekspresikan cinta dan kepedulian. Meski tampak keras, tapi itu sebenarnya menunjukkan rasa peduli yang dalam. Penting untuk kita semua memahami bahwa semua orang memiliki cara mereka sendiri untuk menunjukkan cinta dan kepedulian. Bagi beberapa orang, itu mungkin berarti memarahi orang yang mereka cintai. Namun, penting juga untuk menyadari bahwa tidak semua orang menerima love language ini dengan baik. Sehingga komunikasi yang jelas dan pengertian adalah kunci.

Sebagai penutup, ingatlah bahwa setiap orang memiliki bahasa cinta mereka sendiri. Apa pun bahasa cinta kamu, yang terpenting adalah kamu menunjukkan rasa sayang dan peduli secara tulus. Dan menerima rasa sayang orang lain dengan cara mereka sendiri.

Baca Artikel Kami Lainnya: Faktor Apa Saja yang Membentuk Love Language Kita

Artikel oleh: Logos Indonesia.