Logos Indonesia – “Ciri-ciri depresi ini sesuai dengan apa yang aku rasakan, aku pasti sedang depresi” Kalimat semacam ini merupakan indikasi dari self diagnosis. Melakukan diagnosis terhadap diri sendiri bisa mendatangkan berbagai dampak negatif, seperti masalah kesehatan fisik dan mental.
Pernahkah kamu melakukan pencarian di internet mengenai masalah kesehatanmu? Perkembangan teknologi memang memudahkan orang untuk mencari informasi apapun di internet. Termasuk untuk masalah kesehatan, baik mental maupun fisik. Namun, untuk mengetahui secara lebih dalam sebaiknya kamu mengunjungi dokter untuk masalah kesehatan fisikmu atau psikolog dan psikiater untuk masalah kesehatan mentalmu.
Pada artikel ini kami akan membahas mengenai self diagnosis, bahaya, hingga cara mencegah self diagnosis.
Pengertian Self Diagnosis
Self diagnosis merupakan suatu upaya untuk mendiagnosis diri sendiri berdasarkan informasi yang didapatkan tanpa melalui pemeriksaan medis. Informasi tersebut biasanya didapatkan melalui internet, keluarga, atau teman yang pernah mengalami masalah yang sama.
Sayangnya, diagnosis seharusnya diberikan oleh orang yang ahli terhadap masalah yang kamu hadapi. Jika kamu mendapatkan diagnosis dari internet melalui aplikasi kesehatan dengan chat langsung kepada tenaga kesehatan maka itu tidak masalah. Namun, jika kamu melakukannya dengan search di google sesuai indikasi yang kamu rasakan, itu bukanlah cara yang bijak.
Yang mengetahui secara pasti mengenai kondisimu memang dirimu sendiri. Namun untuk menentukan apakah itu suatu permasalahan kesehatan fisik dan mental, kamu perlu untuk berkonsultasi dengan aklinya.
Bahaya Self Diagnosis
Seperti yang dilansir pada artikel yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan bahwa self diagnosis mendatangkan berbagai bahaya seperti berikut:
Under diagnosis
Under diagnosis artinya mengabaikan penyakit yang sebenarnya berat sehingga berakibat fatal. Hal ini bisa saja terjadi karena diagnosis dilakukan tanpa dasar ilmu yang benar. Jika benar terjadi, penanganan yang didapatkan akan tidak sesuai dengan apa yang dialami. Hal ini tentu tidak baik untuk diri sendiri.
Over diagnosis
Over diagnosis artinya menjadi takut dan panik karena merasa sudah terkena penyakit yang berat. Kebalikan dengan under diagnosis, namun hal ini tidak kalah berbahaya dengan underdiagnosis. Hal ini bisa membuat kita mengkonsumsi obat-obatan dengan dosis yang tidak sesuai. Hasilnya akan mengakibatkan berbagai komplikasi lainnya. Selain itu, over diagnosis pada penyakit kesehatan mental dapat menjadikan kesehatan mental yang sebenarnya baik-baik saja menjadi tidak baik-baik saja.
Baca Artikel Kami Lainnya : Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Childfree
Misdiagnosis
Misdiagnosis artinya diagnosis yang salah yang berdampak pada penanganan yang salah dan mencari pertolongan ke tempat yang tidak tepat. Hal ini bukannya mendapatkan penyembuhan, malah bisa menambah penyakit baru.
Salah terapi
Salah terapi artinya berusaha sendiri mencari terapi yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Hal ini tidak akan membantu dalam penyembuhan.
Stigma dan diskriminasi
Self diagnosis dapat menggiring stigma orang lain. Terutama untuk penyakit kesehatan mental. Selain itu, kamu juga bisa menggiring stigma terhadap diri sendiri yang mengakibatkan kamu memberikan perlakuan berbeda terhadap dirimu.
Baik gangguan mental maupun fisik sudah seharusnya mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Maka dari itu, jangan mencoba untuk melakukan self diagnosis.
Cara Mencegah Self Diagnosis
Setelah mengetahui apa itu self diagnosis dan bahayanya, maka kamu perlu untuk menghindari hal tersebut. berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari self diagnosis:
Hindari mencari tahu penyakit melalui internet
Internet memang akan mempermudah kita untuk mendapatkan informasi. Namun hal ini jangan dilakukan untuk mencari tahu penyakit. Baik penyakit fisik maupun mental perlu melalui pemeriksaan lebih dalam oleh ahlinya. Mencari tahu masalah kesehatan di internet akan membuat kamu mendapatkan penanganan yang salah.
Hindari tes mental melalui internet
Saat ini sudah cukup banyak tes mental yang beredar di internet. Jika hanya sekarang senang-senang tidak masalah, namun jangan sampai ini membuatmu memiliki pandangan berbeda terhadap dirimu. Jika tes kesehatan mental telah melalui pemeriksaan lebih dalam oleh dokter atau psikolog maka tidak masalah. Namun, jika tes kesehatan mentalnya tidak jelas asal usulnya, maka itu perlu dipertanyakan.
Jangan jadikan orang awam sebagai patokan
Walaupun orang itu telah melalui pemeriksaan kesehatan, bukan berarti Ia bisa dijadikan patokan. Apa yang kamu alami belum tentu sama dengan yang orang lain alami, walaupun secara sekilas indikasi yang dirasakan sama.
Jangan ragu berkonsultasi ke dokter atau psikolog
Kamu bisa mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi untuk membantu permasalahan mental atau mengunjungi dokter untuk permasalahan kesehatan fisik yang kamu hadapi. Kamu juga bisa melakukan Konseling Online jika masih ragu untuk bertatapan langsung dengan dokter dan psikolog. Selama Konseling Online dilakukan oleh profesional di bidangnya, maka itu tidak akan mengkhawatirkan.
Mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat akan membantumu untuk cepat terhindar dari masalah kesehatan fisik maupun mental. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca Artikel Kami Lainnya : Pengaruh Body Positivity Terhadap Kesehatan Mental