Bagaimana Othello Syndrome Menyerang Seseorang Saat Cemburu? Ini Tandanya

Apa itu Othello Syndrome? Dan hubungan antara cemburu dan Othello Syndrome. Kemudian bagaimana tanda-tandanya? Mari kita simak bersama.

Logos Indonesia – Cemburu adalah sesuatu yang bisa kita rasakan dalam hubungan. Terkadang, sedikit cemburu bisa menjadi bumbu dalam hubungan. Namun, pernahkah kamu merasa bahwa perasaan cemburu kamu menjadi terlalu besar sampai-sampai mengganggu kehidupan sehari-hari? Kondisi inilah yang bisa menjadi cikal bakal Othello Syndrome. Di pembahasan kali ini, kita akan menggali lebih dalam tentang bagaimana Othello Syndrome bisa menyerang seseorang saat cemburu dan tanda-tandanya.

Othello Syndrome sendiri adalah suatu kondisi psikologis yang serius. Di mana seseorang memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa pasangannya sedang berselingkuh, walaupun tanpa bukti yang nyata. Dan sejauh ini, Othello Syndrome belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang kondisi ini menjadi sangat penting bagi kita semua.

Nah, dalam artikel kali ini, kita akan membahas lebih jauh tentang apa itu Othello Syndrome. Lalu, apa hubungan antara cemburu dan Othello Syndrome, serta tanda-tandanya.

Pengertian Cemburu

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita definisikan dulu apa itu cemburu. Jadi, cemburu itu apa sih sebenarnya? Dalam konteks hubungan, cemburu bisa diartikan sebagai suatu reaksi emosional yang muncul saat kita merasa ada ancaman terhadap hubungan kita. Misalnya, saat kita merasa pasangan kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang lain daripada dengan kita. Atau saat kita merasa pasangan kita tampaknya lebih tertarik pada orang lain.

Cemburu juga memiliki karakteristik. Biasanya, cemburu muncul dalam bentuk perasaan takut, marah, sedih, dan stres. Tak hanya itu, cemburu bisa membuat kita melakukan hal-hal yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan. Seperti memeriksa ponsel pasangan atau mengikuti mereka tanpa sepengetahuan mereka. Tentunya, jika sudah sampai titik ini, perasaan cemburu tersebut sudah mulai menjadi masalah, ya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Ciri-Ciri Addiction to Love. Ketahui Tanda-tanda Kecanduan Cinta

Sekarang, bagaimana cemburu bisa mempengaruhi hubungan kita? Nah, dalam dosis yang sehat dan terkontrol, cemburu bisa jadi cara kita menunjukkan rasa peduli dan perlindungan terhadap pasangan. Namun, jika sudah berlebihan, cemburu bisa merusak dinamika hubungan dan memicu konflik. Misalnya, jika kamu terus-terusan meragukan kesetiaan pasangan tanpa alasan yang jelas. Hal ini bisa menimbulkan pertengkaran dan ketidakpercayaan.

Pada intinya, cemburu adalah bagian normal dari setiap hubungan. Namun, jika sudah berlebihan dan terus-terusan, cemburu bisa menjadi racun yang merusak hubungan. Bahkan, bisa menyerang dirimu sendiri, seperti dalam kasus Othello Syndrome yang akan kita bahas selanjutnya.

Cemburu dan Othello Syndrome

Setelah kita membahas tentang cemburu, sekarang kita beralih ke Othello Syndrome. Kamu mungkin penasan, apa bedanya cemburu normal dan Othello Syndrome? Well, sebenarnya bedanya jauh, lho. Tahu perbedaannya bisa membantu kita memahami lebih baik tentang bagaimana cemburu bisa menyerang seseorang hingga menjadi Othello Syndrome.

Cemburu normal biasanya muncul ketika ada situasi yang memang memicu perasaan itu. Misalnya, kamu melihat pasangan sedang bermesraan dengan orang lain. Namun, cemburu ini biasanya akan mereda ketika situasi sudah berakhir ketika kamu sudah mendapatkan penjelasan atau pemahaman dari dirinya. Berbeda dengan cemburu normal, Othello Syndrome membuat seseorang percaya penuh, tanpa ragu, bahwa pasangannya sedang berselingkuh. Walaupun, tidak ada bukti nyata yang mendukung keyakinan tersebut. Perasaan cemburu ini berlarut-larut dan sulit dihilangkan bahkan setelah pasangan sudah berusaha memberikan penjelasan dan bukti yang membantah tuduhan tersebut.

Bagaimana Sih Cemburu Bisa Menyerang Seseorang Sampai Menjadi Othello Syndrome?

Perasaan cemburu berlebihan dan konstan dapat memicu stres dan kekhawatiran berlebihan. Hal ini bisa membuat otak kita terjebak dalam siklus negatif, yang akhirnya menciptakan delusi bahwa pasangan sedang berselingkuh.

Pada dasarnya, Othello Syndrome adalah bentuk parah dari cemburu. Cemburu ini jauh lebih dari sekedar perasaan takut kehilangan pasangan. Sebaliknya, ini adalah keyakinan yang sangat kuat dan irasional. Bahwa pasangan sedang berselingkuh, yang berakar pada ketakutan, pengkhawatiran, dan sikap posesif yang berlebihan. Jadi, penting bagi kita untuk bisa mengontrol perasaan cemburu kita. Sehingga jika perlu, mencari bantuan profesional jika sudah mengarah ke Othello Syndrome.

Tanda-Tanda Othello Syndrome

Jika kamu merasa cemburu berlebihan dan terus-menerus pada pasangan, mungkin ada baiknya kamu mengenali gejala-gejala utama Othello Syndrome. Berikut ini adalah beberapa gejala yang mungkin dapat kita perhatikan:

  1. Yakin Pasangan Berselingkuh Tanpa Bukti yang Jelas: Ini adalah gejala utama Othello Syndrome. Kamu mungkin merasa begitu yakin pasanganmu sedang berselingkuh, walaupun tidak ada bukti nyata yang mendukung keyakinan tersebut.
  2. Memeriksa Pasangan Secara Obsesif: Bisa jadi kamu merasa perlu untuk terus-menerus memverifikasi di mana pasangan berada. Dengan siapa mereka berbicara, atau apa yang mereka lakukan. Bahkan, sampai mencapai tingkat memeriksa ponsel, takut jika mereka sedang menyembunyikan sesuatu.
  3. Tuduhan Berulang: Kamu mungkin seringkali menuduh pasanganmu selingkuh, walaupun mereka sudah berusaha meyakinkanmu sebaliknya.
  4. Pendengaran atau Penglihatan Halusinasi: Dalam kasus ekstrem, beberapa orang dengan Othello Syndrome bahkan bisa mengalami halusinasi. Seperti, mendengar suara pasangan sedang berselingkuh atau melihat pasangan dengan orang lain.
  5. Stres atau Kecemasan Berlebihan: Cemburu berlebihan ini bisa menimbulkan stres atau kecemasan yang intennya sangat tinggi. Hal itu juga merupakan gejala penting dari Othello Syndrome.

Tentu saja, ini hanyalah sebagian dari gejala yang mungkin dialami oleh seseorang dengan Othello Syndrome. Jika kamu merasa mengalami gejala-gejala ini, sangat disarankan untuk segera mencari bantuan profesional, apakah itu psikolog atau psikiater.

Baca Artikel Kami Lainnya: Megalomania: Gangguan Psikologis Apa Saja Yang Terkait Dengan Waham Kebesaran

Artikel oleh: Logos Indonesia.