Hubungan Sindrom Tourette dan Gangguan Pengendalian Gerak

Sindrom Tourette dan gangguan pengendalian gerak adalah dua hal yang berbeda. Namun,kita akan menemukan keduanya memiliki hubungan yang erat.

Biopsikologi, Klinis1639 Views

Logos IndonesiaBegitu banyak misteri yang dapat ditemukan dalam otak manusia. Termasuk berbagai kondisi dan sindrom yang mungkin mempengaruhi kita atau orang-orang di sekitar kita. Salah satu dari kondisi tersebut adalah Sindrom Tourette. Sindrom ini adalah suatu kondisi saraf yang membuat orang mengerjakan atau mengucapkan sesuatu secara berulang-ulang dan tak terkendali. Dan biasanya dikenal dengan sebutan ‘tics.’ Di sisi lain, ada gangguan pengendalian gerak, serangkaian kondisi yang menyebabkan pergerakan tubuh yang tidak normal atau tidak terkendali.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Cara Menerima Diri Sendiri dengan Keterbatasan Diri? Yuk Berdamai dengan Diri Sendiri

Pada dasarnya, Sindrom Tourette dan gangguan pengendalian gerak adalah dua hal yang berbeda. Namun, jika kita melihat lebih dekat, kita akan menemukan bahwa keduanya memiliki hubungan yang erat. Bagaimana bisa? Nah, itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Secara singkat, dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Sindrom Tourette. Bagaimana kondisi ini dapat mempengaruhi kontrol gerakan seseorang. Bagaimana kondisi-kondisi ini dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Di bagian akhir, kita akan mengkaji hubungan antara kedua fenomena ini. Jadi, mari kita mulai membahas satu per satu.

Sindrom Tourette

Mari kita bahas dari Sindrom Tourette terlebih dahulu. Mulai dari gejala, diagnosis, penyebab dan lain sebagainya.

Gejala Sindrom Tourette

Sindrom Tourette ditandai oleh ‘tics’ yang merupakan pergerakan atau suara yang tidak dapat dikendalikan oleh penderitanya. Ada dua jenis tics, yaitu tics motorik dan tics vokal. Tics motorik melibatkan pergerakan otot, seperti mengedipkan mata, mengangkat bahu, atau memukul dada. Sementara itu, tics vokal berkaitan dengan bunyi, seperti batuk, bersiul, atau mengucapkan kata-kata tertentu. Penting untuk diingat bahwa gejala ini bisa berubah seiring waktu. Kemudian, apa yang kita alami saat ini mungkin berbeda beberapa bulan atau tahun ke depan.

Diagnosis dan Pemeriksaan untuk Sindrom Tourette

Untuk mendiagnosis Sindrom Tourette, dokter akan menggali informasi tentang gejala yang kamu alami. Karena tidak ada tes khusus yang dapat menegakkan diagnosis ini. Mereka mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan. Seperti kapan gejala pertama kali muncul, seberapa sering tics terjadi. Kemudian, apakah tics itu mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika dokter mencurigai Sindrom Tourette. Maka mereka mungkin akan merujuk kamu ke seorang spesialis saraf (neurolog) untuk evaluasi lebih lanjut.

Penyebab dan Risiko Sindrom Tourette

Tidak ada yang tahu pasti apa yang menyebabkan Sindrom Tourette. Meski begitu, para ilmuwan meyakini bahwa ada faktor genetik yang berperan di baliknya. Jadi, itu berarti jika ada anggota keluarga kamu yang memiliki Sindrom Tourette, mungkin ada risiko lebih tinggi untuk mewarisinya. Selain itu, ada beberapa teori yang menyatakan bahwa ketidaknormalan dalam beberapa area otak. Seperti kortex, basil ganglia, dan thalamus, mungkin menjadi penyebab utama sindrom ini.

Pengaruh Sindrom Tourette terhadap Pergerakan Motorik

Karena Sindrom Tourette menyebabkan tics motorik, pergerakan motorik penderita tentunya terganggu. Tics ini bisa ringan atau lebih berat, dan bisa terjadi secara tiba-tiba. Dalam beberapa kasus, tics motorik ini bisa mengakibatkan cedera. Seperti saat penderitanya bergerak secara tiba-tiba dalam situasi yang tidak aman. Selain itu, tics motorik dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup penderita. Terutama jika gejala tersebut cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Hubungan Antara Sindrom Tourette dan Gangguan Pengendalian Gerak

Selanjutnya kita akan membahas hubungan antara sindrom tourette dan gangguan pengendalian gerak.

Bagaimana Gejala Sindrom Tourette Muncul Sebagai Gangguan Pengendalian Gerak

Nah, ini bagian yang menarik! Jadi, Sindrom Tourette dan gangguan pengendalian gerak sebenarnya memiliki banyak kesamaan. Keduanya melibatkan pergerakan tubuh yang tidak terkendali. Jika kamu mengalami Sindrom Tourette, kamu mungkin akan melakukan gerakan atau suara tiba-tiba yang bisa kita sebut sebagai ‘tics’. Faktanya, banyak ahli yang menganggap tics dari Sindrom Tourette sebagai jenis dari gangguan pengendalian gerak itu sendiri. Jadi, bisa dibilang, Sindrom Tourette adalah bentuk spesifik dari gangguan pengendalian gerak.

Beberapa penelitian telah memperlihatkan hubungan antara Sindrom Tourette dan gangguan pengendalian gerak. Bahwa pergerakan tidak terkendali pada Sindrom Tourette dan gangguan pengendalian gerak keduanya berkaitan dengan perubahan pada bagian otak yang sama. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk lebih memahami keterkaitan antara kedua kondisi ini.

Apa yang Terjadi di Dalam Otak Penderita Sindrom Tourette dan Bagaimana Hal Ini Menyebabkan Gangguan Pengendalian Gerak

Baik Sindrom Tourette dan gangguan pengendalian gerak dikaitkan dengan disfungsi dari basil ganglia. Dimana sekelompok struktur di otak yang membantu mengendalikan gerakan. Pada orang dengan Sindrom Tourette, basil ganglia tampaknya bekerja berlebihan. Sehingga menghasilkan ‘tics’. Basil ganglia mengirim sinyal yang berlebihan ke otot. Memicu gerakan yang tak terduga dan tidak bisa dikendalikan. Inilah yang disebut sebagai gangguan pengendalian gerak. Jadi, meskipun Sindrom Tourette dan gangguan pengendalian gerak adalah dua kondisi yang berbeda. Mereka memiliki banyak kesamaan termasuk bagaimana mereka mempengaruhi tubuh dan pergerakan kita.

Baca Artikel Kami Lainnya: 10 Alasan Kenapa Beberapa Orang Suka Memberikan Hadiah ke Idolanya

Artikel oleh: Logos Indonesia.