Kamu ISFJ? Tipe kepribadian MBTI merasa nggak enakan jika harus menolak orang lain

Apa sih yang membuat ISFJ seringkali merasa nggak enakan? Apakah ada alasan-alasan spesifik yang mendasari ini?

Logos IndonesiaKamu pernah denger tentang MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator? Ini loh, sebuah metode pengelompokan karakteristik psikologis seseorang menjadi 16 tipe kepribadian yang berbeda-beda. Salah satu tipe kepribadian yang paling unik adalah ISFJ atau singkatan dari Introverted, Sensing, Feeling, dan Judging. Kamu pernah denger atau mungkin termasuk tipe ini?

Nah, kalau kamu termasuk orang yang susah banget buat bilang “tidak” ke orang lain, mungkin aja kamu termasuk tipe kepribadian ISFJ. Kenapa gitu? Karena biasanya, orang dengan tipe kepribadian ini punya rasa empati yang tinggi dan selalu ingin membuat orang lain merasa nyaman. Mereka ini suka enggak tega atau merasa nggak enakan kalau harus menolak orang lain.

Tapi, pasti kamu bertanya-tanya, apa sih yang membuat ISFJ seringkali merasa nggak enakan? Apakah ada alasan-alasan spesifik yang mendasari ini? Di artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang ISFJ. Sebenarnya, kenapa mereka seringkali merasa nggak enakan jika harus menolak orang lain. Yuk, kita cari tahu lebih jauh!

Mengenal Lebih Dekat Kepribadian ISFJ

Mari kita mulai dengan pertanyaan dasar, apa sih yang membuat kepribadian ISFJ unik? ISFJ adalah tipe kepribadian yang penuh perhatian, sangat reliabel, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Dibanding tipe kepribadian lainnya dalam MBTI, orang-orang dengan kepribadian ISFJ ini cenderung lebih peduli terhadap orang lain. Selain itu, merasa bertanggung jawab untuk membantu dan menyenangkan orang lain.

ISFJ juga memiliki kemampuan yang keren dalam mengingat detail. Mereka ini penuh pertimbangan dan tidak suka kalau harus mengecewakan orang lain. Karena itulah mereka cenderung sulit untuk mengatakan “tidak”. Bayangin aja, kalau kamu merasa nggak enakan atau bahkan berdosa kalau harus menolak permintaan orang lain. Itulah yang seringkali dirasakan oleh teman-teman kita yang berkepribadian ISFJ.

Nah, selain itu, orang-orang ISFJ juga dikenal sebagai pemecah masalah yang pragmatis. Mereka bisa disebut pemikir konkret yang suka bekerja dengan fakta dan detail untuk mencapai solusi. Meskipun demikian, mereka juga memiliki sisi sensitif dan emosional yang kuat. Gabungan dari semua hal ini bisa membuat ISFJ merasa sangat tidak nyaman. Sehingga merasa bersalah saat harus menolak permintaan orang lain. Kamu pasti bisa bayangin gimana rasanya, kan?

Alasan Kenapa ISFJ Sering Merasa Nggak Enakan

Nah, sekarang kita sudah tau, apa aja yang membuat tipe kepribadian ISFJ ini unik. Tapi sebenarnya, apa sih yang bikin mereka merasa nggak enakan kalau harus menolak orang lain? Jawabannya ada dua, yaitu rasa empati yang tinggi dan keinginan kuat untuk menjaga harmoni.

1.     ISFJ Memiliki Empati Yang Tinggi

Orang-orang dengan tipe kepribadian ISFJ memiliki empati yang tinggi. Maksudnya, mereka sangat bisa merasakan dan memahami perasaan orang lain. Karenanya, mereka seringkali merasa nggak tega atau nggak enakan kalau harus mengecewakan atau merusak perasaan orang lain. Kalau kamu ada di posisi mereka, pasti kamu juga akan merasakan hal yang sama kan?

2.     SFJ Juga Punya Keinginan Kuat Untuk Menjaga Harmoni Di Lingkungan Sekitarnya

Selain empati yang tinggi, ISFJ juga punya desire atau keinginan kuat untuk menjaga harmoni di lingkungan sekitarnya. Mereka pengin banget midle-midle aja, nggak pengin ada konflik atau masalah. Jadi, kadang mereka merelakan kepentingan sendiri demi menjaga hubungan baik dengan orang lain. Bayangin aja, kalau kita harus terus menerus merelakan keinginan sendiri gimana rasanya? Pasti berat bukan? Nah, itulah yang dirasakan oleh teman-teman kita yang berkepribadian ISFJ.

Dampak dari Kesulitan Menolak Orang Lain untuk ISFJ

Bagaimana kira-kira ya, jika kita terus menerus merasa nggak enakan buat bilang “tidak” ke orang lain? Nah, untuk teman-teman kita yang berkepribadian ISFJ, hal ini tentunya berdampak besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional mereka.

Dalam kehidupan pribadi, tentunya ini bisa bikin mereka stres. Mereka akan merasa selalu dipaksa untuk memprioritaskan keinginan dan kebutuhan orang lain daripada keinginan dan kebutuhan mereka sendiri. Nah, bayangin kalau kamu harus terus-terusan ngutamain orang lain dan melupakan diri sendiri? Kamu pasti akan merasa kelelahan, kan?

Baca Artikel Kami Lainnya: Yakin Mau Marah? Coba Dulu Deh Terapkan Cara-Cara Respon Kritik Ini!

Lalu, dalam kehidupan kerja, hal ini juga berpotensi membuat mereka kurang produktif. Kalau kamu terus menerus merasa harus memenuhi tuntutan orang lain dan nggak bisa bilang “tidak”. Akibatnya  lama-lama kamu akan merasa kelelahan dan hasil kerja kamu bisa terganggu. Gak mau dong kamu jadi kurang produktif gara-gara terlalu takut untuk menyoal kata “tidak”?

Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa belajar untuk mengatakan “tidak” adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan mental kita. Bagi teman-teman kita yang berkepribadian ISFJ, kemampuan untuk menolak bisa jadi ongoing journey atau perjalanan panjang yang perlu terus diperjuangkan. Tapi percaya deh, kamu bisa melakukannya!

Bagaimana ISFJ Bisa Mengatasi Rasa Tidak Enakan

Kabar baiknya, walaupun sulit, bukan berarti ISFJ tidak bisa belajar untuk mengatasi rasa tidak enakan ini. Ada beberapa teknik dan cara yang bisa mereka lakukan:

1. Membuat dan Menjaga Batas

Pertama-tama, buatlah batas antara diri kamu dan orang lain. Kamu harus bisa memahami bahwa sejatinya kamu tidak punya kewajiban untuk selalu memenuhi keinginan orang lain. Bangunlah pemahaman bahwa kamu berhak untuk mengatakan “tidak” ketika merasa tidak nyaman atau tidak mampu.

2. Latihan Mengucapkan “Tidak”

Cara kedua, cobalah untuk latihan mengucapkan “tidak”. Ingat, semakin sering kamu melakukannya, kamu akan semakin terbiasa dan merasa nyaman. Ya, memang mungkin awalnya nggak gampang. Tapi seiring waktu, kamu bisa kok merasa lebih baik dan lebih tenang dalam mengatakannya.

Ingat selalu, meski berat, kamu berhak untuk mengatakan “tidak”. Kamu nggak perlu merasa bersalah karena kamu punya hak atas waktu, energi, dan kebutuhan pribadi kamu sendiri. Coba dan praktikkan saran-saran di atas. Kemudian lihat bagaimana hal itu bisa membuat hidup kamu lebih baik.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Berpikir Katakstrofik atau Berpikir Negatife Bisa Muncul dalam Kehidupan Sehari-hari

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment