Mengenal Jenis-Jenis Rekan Kerja Toxic dan Cara Menghadapinya

Baik disadari atau tidak, terkadang ada saja orang-orang toxic di sekeliling kita. Karakter toxic di tempat kerja sering kali tidak kita sadari dan pada akhirnya mempengaruhi sikap kerja kita juga.

PIO1965 Views

Logos Indonesia – Di dunia kerja kita akan bertemu banyak orang dengan berbagai macam karakter yang berbeda-beda. Tentunya kita mengharapkan rekan kerja yang suportif dan memiliki karakter yang positif. Namun sayangnya kita tidak pernah bisa mengatur semua orang menjadi positif seperti yang kita inginkan.

Lingkungan kerja yang positif akan membuat kita sedikit terhindar dari kemungkinan stress kerja. Namun, bagaimana jika kita memiliki rekan kerja yang toxic? Artikel ini akan menjelaskan mengenai karakter rekan kerja yang toxic dan bagaimana cara menghadapinya.

Jenis-Jenis Rekan Kerja Toxic

Jenis-Jenis Rekan Kerja Toxic
Jenis-Jenis Rekan Kerja Toxic

Baik disadari atau tidak, terkadang ada saja orang-orang toxic di sekeliling kita. Termasuk di tempat kita bekerja. Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Science of People yang berjudul The Toxic Coworker Survival Guide: How to Stay Sane & Thrive, setidaknya terdapat minimal ada satu orang toxic di suatu perusahaan.

Karakter toxic di tempat kerja sering kali tidak kita sadari dan pada akhirnya mempengaruhi sikap kerja kita juga. Untuk itu, perlu diketahui beberapa karakter toxic rekan kerja berikut ini:

Free rider

Orang dengan tipe free rider ini senang bergabung dalam kelompok yang sudah terbentuk dengan baik. Dengan begitu, mereka tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk melakukan sesuatu. Mereka menganggap rekan lainnya sudah bisa melakukan pekerjaan dengan baik tanpa campur tangan darinya.

Fake manager

Sesuai dengan julukannya, seorang fake manager akan bekerja layaknya seorang manajer padahal sebenarnya mereka bukan seorang manajer. Mereka akan mengawasi semua pekerjaan operasional dan mengatur semua orang, walaupun itu bukan tugas mereka.

Toxic positive

Memiliki rekan kerja yang positif adalah suatu anugrah. Namun sayangnya tidak semua hal positif itu baik, salah satunya adalah memaksakan kamu untuk memendam pikiran negatif. Padahal merasa sedih saat mengalami musibah merupakan respon alami tubuh. Rekan kerja yang toxic positive ini selalu mengajakmu untuk berpikiran positif dalam keadaan apapun itu.

Toxic negative

Tipe yang satu ini merupakan kebalikan dari toxic positive. Rekan kerja yang toxic negative akan membuatmu berpikiran negatif dalam keadaan apapun. Dilihat dari segimanapun rekan kerja semacam ini bukanlah rekan kerja yang baik. Contohnya, mereka akan selalu mengeluh akan pekerjaan atau hal-hal seperti cuaca yang terlalu panas dan lain sebagainya.

Endless conversationalist

Tipe rekan kerja yang satu ini sebenarnya merupakan rekan kerja yang menyenangkan. Pasalnya rekan kerja dengan tipe endless conversationalist ini bisa menjadi teman asik saat mengobrol. Sayangnya mereka cenderung mengebrol hingga lupa waktu. Terkadang hal tersebut malah menghambat pekerjaan.

Baca Artikel Kami Lainnya : Ketahui Kepribadian yang Dibutuhkan di Dunia Kerja

Dramatic

Rekan kerja dramatic cenderung suka melebih-lebihkan keadaan. Mereka senang menjadi pusat perhatian orang lain. Mereka menganggap dirinya akan berkembang jika mendapatkan dukungan dari orang lain. Sayangnya tindakan melebih-lebihkan masalah ini sering membuat orang lain tidak nyaman.

Social comparison orientation

Apakah kamu pernah mendengar istilah penjilat atasan? Ini dia social comparison orientation. Mereka sering kali membanding-bandingkan pencapaian, kinerja, pengalaman, bahkan situasi yang dialami dengan orang lain. Rekan kerja yang satu ini tidak jarang menjatuhkan sesama rekan kerjanya untuk mendapat pujian dari atasan.

Tips Menghadapi Rekan Kerja Toxic

Tips Mengahdapi Rekan Kerja Toxic
Tips Mengahdapi Rekan Kerja Toxic

Setelah mengetahui jenis-jenis rekan kerja toxic di atas, apakah kamu menemukan salah satu atau beberapa yang menjadi rekan kerjamu? Tidak bisa dipungkiri bahwa orang-orang toxic ini memang ada di sekitar kita.

Ada banyak hal yang membuat orang memutuskan untuk bertahan dalam suatu pekerjaan. Meskipun pekerjaan tersebut membuat mereka dekat dengan orang-orang yang toxic. Meski demikian, mental kita tetap harus terjaga dengan baik. Dengan begitu, simak beberapa tips untuk menghadapi rekan kerja toxic berikut:

Buatlah batasan

Istilah work life balance merupakan hal yang sering diungkapkan oleh karyawan akhir-akhir ini. Khususnya pada karyawan-karyawan mudah yang baru menginjakkan kaki di dunia pekerjaan. Namun, istilah ini perlu diterapkan dalam dunia kerja. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan memang harus didapatkan. Terutama jika rekan kerjamu toxic.

Kamu harus bisa menentukan waktu kapan harus bekerja dan kapan harus memikirkan kehidupan lain diluar pekerjaan. Jangan hidup untuk bekerja, namun bekerjalah untuk hidup. Kamu harus tegas akan hal ini, karena mentalmu tetap harus terjaga jika kamu masih ingin bekerja bersama orang-orang toxic.

Mengontrol emosi

Selain untuk menghadapi rekan kerja yang toxic, mengontrol emosi juga merupakan tindakan profesional yang kamu lakukan. Jangan mudah terpancing emosi oleh orang-orang toxic di lingkunganmu karena hal tersebut tidak akan menyelesaikan pekerjaanmu. Tidak ada salahnya untuk memotong pembicaraan mereka jika sudah terlalu kelewat batas. Selama itu demi kepentingan bersama.

Jangan takut untuk menolak

Hal yang satu ini merupakan kelemahan sebagian besar orang Indonesia. Padahal menolak hal-hal yang tidak mengenakkan hati merupakan hak setiap individu. Jika ada hal yang tidak kamu suka, jangan ragu untuk menolak hal tersebut. Terkadang kamu harus mengatakan tidak agar mereka tahu kalau hal tersebut bukan hal yang kamu sukai.

Meminta bantuan orang lain

Jika kamu merasa kesulitan untuk menegur secara langsung, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan orang lain seperti rekan kerja lain atau atasanmu. Dengan begitu kamu memiliki media perantara untuk menyampaikan ketidaknyamananmu.

Namun, jika merasa tindakan toxic yang dilakukan temanmu sangat mengganggu keadaan mentalmu, sebaiknya kamu mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konseling Online. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog, karena itu akan membuatmu merasa jauh lebih baik.

Baca Artikel Kami Lainnya : Cara Cepat Beradaptasi di Tempat Kerja