Mengenal Macam-Macam Gangguan Suasana Hati (Mood Disorder)

Mood disorder atau gangguan suasana hati merupakan kondisi dimana seseorang mengalami emosi yang tidak stabil dalam kondisi yang cukup ekstrim.

Klinis2704 Views

Logos Indonesia – Setiap orang tentu pernah mengalami berbagai macam suasana hati, baik itu senang, sedih, marah, dan lain sebagainya. Suasana hati seseorang akan berubah sesuai dengan kondisi eksternal yang dirasakan.

Misalnya, seseorang yang baru bertemu dengan kekasihnya akan merasa sangat bahagia, atau seseorang yang baru ditinggal oleh orang terkasih akan merasa sedih. Dengan demikian, suasana hati seseorang tergantung apa situasi yang sedang mereka rasakan.

Merasakan berbagai macam suasana hati tentu merupakan hal yang wajar bagi setiap orang. Sayangnya, pada kasus-kasus tertentu perubahan suasana hati bisa menjadi sebuah gangguan atau yang biasa disebut dengan mood disorder atau gangguan suasana hati.

Pada artikel ini, akan kamu jelaskan mengenai gangguan suasana hati, hingga apa saja yang masuk dalam kategori gangguan suasana hati.

Apa Itu Mood Disorder?

Apa Itu Mood Disorder
Apa Itu Mood Disorder

Mood disorder atau gangguan suasana hati merupakan kondisi dimana seseorang mengalami emosi yang tidak stabil dalam kondisi yang cukup ekstrim. Penderita mood disorder bisa merasakan pergantian suasana hati dari perasaan senang menjadi sedih, atau sebaliknya dalam tingkatan yang ekstrim.

Perubahan suasana hati atau yang biasa dikenal dengan istilah mood swing merupakan kondisi yang wajar, jika kondisi mereka mendukung suasana hati yang dirasakan. Berbeda dengan penderita mood disorder, mereka terkadang tidak mengerti dari mana datangnya perasaan tersebut.

Dalam beberapa kasus, penderita mood disorder akan mengalami penurunan produktivitas hingga mengganggu kegiatan sosial mereka. Selain itu pada kondisi yang sudah cukup berat, penderita mood disorder memiliki keinginan atau bahkan melakukan tindakan bunuh diri.

Walaupun mood disorder sendiri terbagi dalam beberapa macam gangguan lainnya, namun kondisi umum dari mood disorder terdiri dari depresi dan manik. Depresi merupakan kondisi dimana penderita mengalami kesedihan mendalam, hingga kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari. Sedangkan manik adalah kebalikan dari depresi, yaitu kondisi bahagia berlebihan, bahkan melakukan kegiatan dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah.

Penyebab Mood Disorder

Penyebab Mood Disorder
Penyebab Mood Disorder

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari mood disorder itu sendiri. Namun, terdapat beberapa faktor yang dipercaya dapat memperbesar kemungkinan seseorang mengalami mood disorder, yaitu:

Faktor genetik

Individu yang memiliki riwayat keluarga dengan mood disorder akan memiliki kemungkinan lebih besar mengalami gangguan yang sama.

Faktor lingkungan

Individu yang tinggal, bekerja, atau bersekolah di lingkungan yang rawan akan stress dapat mengalami mood disorder. Pasalnya, stress yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi mood disorder atau gangguan suasana hati.

Obat-obatan

Individu yang memiliki penyakit dan diharuskan untuk rutin mengkonsumsi obat-obatan dapat memicu terjadinya mood disorder.

Baca Artikel Kami Lainnya : Simak Tips Mengatasi Kecemasan Saat Berbicara Di Depan Umum

Macam-Macam Mood Disorder

Macam-Macam Mood Disorder
Macam-Macam Mood Disorder

Berikut beberapa macam gangguan yang masuk dalam kategori mood disorder:

Gangguan bipolar

Bipolar disorder atau gangguan bipolar merupakan gangguan yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang terjadi secara drastis. Bipolar sendiri terbagi dalam dua kata, yaitu Bi yang berarti dua, dan Polar yang berarti berlawanan. Dengan demikian, bipolar merupakan perubahan suasana hati yang berlawanan dari episode depresi menjadi episode mania, atau sebaliknya.

Episode depresi pada penderita bipolar ditandai dengan rasa sedih yang berlebihan, kehilangan minat terhadap hal-hal yang disenangi, susah berkonsentrasi, kehilangan rasa percaya diri, hingga perasaan untuk mengakhiri kehidupan.

Episode mania pada penderita bipolar ditandai dengan perasaan senang yang tidak terkontrol, berbicara dengan penuh semangat, hasrat seks tinggi, munculnya ide-ide yang cukup banyak, rasa percaya diri yang berlebihan, susah tidur, hingga fokus berlebih dalam mengerjakan sesuatu.

Depresi

Depresi merupakan gangguan yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, hingga kehilangan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya sangat disukai. Dalam kasus berat, orang yang mengalami depresi akan menyakiti diri, hingga berpikiran untuk mengakhiri kehidupannya.

Jika dilihat dari aspek psikologis, penderita depresi akan selalu merasa bersalah, cemas yang berlebih, putus asa, rendah diri, sedih yang mendalam, sensitif dan mudah menangis, susah berkonsentrasi, kehilangan motivasi, hingga menjadi apatis.

Dari aspek fisik, penderita depresi akan kehilangan nafsu makan, kehilangan tenaga, susah tidur, merasa pusing tanpa alasan yang jelas, berbicara pelan, berat badan turun atau naik secara drastis, hingga kehilangan gairah seksual.

Siklotimia

Siklotimia merupakan gangguan perubahan suasana hati yang terjadi secara signifikan. Dalam hal ini siklotimia hampir sama dengan bipolar, hanya saja dalam kondisi yang lebih ringan. Namun, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, penderita siklotimia dapat berubah menjadi bipolar.

Distimia

Distimia biasanya disebut dengan gangguan depresi persisten, hal ini dikarenakan gangguan ini hampir sama dengan depresi hanya saja dengan gejala yang lebih ringan. Meski lebih ringan, distimia akan berlangsung lebih lama, yaitu setidaknya 2 tahun.

Disregulasi mood disruptive disorder

Disregulasi mood disruptive disorder merupakan gangguan yang ditandai dengan suasana hati yang mudah marah atau meledak-ledak, dan tidak proporsional dengan situasi, serta secara signifikan lebih parah daripada reaksi tipikal teman sebaya. Gangguan ini dialami oleh anak dan remaja.

Premenstrual dysphoric disorder

Premenstrual dysphoric disorder merupakan gangguan yang berhubungan dengan kondisi fisik dan mental pada perempuan sebelum masa menstruasi. Premenstrual dysphoric disorder memiliki gejala yang sama dengan premenstruasi syndrome (PMS), namun dalam skala yang lebih parah. Dalam hal ini, premenstrual dysphoric disorder dapat mengganggu pekerjaan hingga merusak relasi.

Setelah mengetahui beberapa gangguan mood di atas, sudah sepantasnya kita memahami suasana hati setiap orang. Jika Anda merasakan suasana hati yang mengganggu, sebaiknya Anda mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi, atau melakukan Konseling Online.

Semoga artikel ini dapat membantu.

Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Macam-Macam Gangguan Kecemasan