Teori Perkembangan Bronfrenbrenner (Bioecological Theory)

Teori Perkembangan Bronfrenbrenner (Bioecological Theory) terdiri dari mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem dan kronosistem.

Logos Indonesia Bronfrenbrenner memandang perkembangan manusia dalam konteks sosial. Bagi seseorang yang memiliki pandangan kontekstual, melihat individu sebagai bagian dari interaksi dengan lingkungan, bukan terpisah dari lingkungan itu sendiri. Karena itu, Bronfrenbrenner menjelaskan cakupan terkait proses interaksi individu terhadap lingkungannya. Di mana interaksi individu terhadap lingkungannya mempengaruhi perkembangan orang tersebut.

Menurut Bronfrenbrenner, setiap organisme biologis akan berkembang dalam konteks sistem ekologi yang mendukung atau yang mengekang di setiap perkembangannya. Karena itu, teori perkembangan yang dikemukakan oleh Bronfrenbrenner memiliki nama teori bioekologi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Hubungan Pasangan Yang Toxic. Abusive Relationship Itu Berbahaya.

Bronfrenbrenner memberikan analogi dalam mempelajari perkembangan manusia. Ketika kita ingin mempelajari perkembangan seekor ikan, maka kita juga ikut mempelajari lingkungan tempat tinggal ikan yaitu lautan. Dengan pemahaman tersebut, ketika kita ingin mempelajari perkembangan manusia, maka kita juga harus memahami lingkungan manusia itu tinggal.

Perkembangan manusia diawali dari lingkungan yang kecil. Kemudian terus berkembang pada lingkungan yang lebih besar dan lebih luas cakupannya. Sehingga, perkembangan manusia merupakan proses yang rumit aktif, berkaitan dengan interaksi orang lain dalam lingkup sehari-hari. Ruang lingkup yang lebih kecil dimulai dari lingkungan keluarga. Kemudian terus berkembang seiring usia. Lingkungan sekolah dan lingkungan tempat kerja.

Konteks lingkungan ini juga berkaitan pada sistem pendidikan, transportasi massal, media sosial, pola budaya dan sejarah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga, konteks lingkungan yang dimaksudkan oleh Bronfrenbrenner mencangkup semua hal yang berkaitan dengan perkembangan manusia dari waktu ke waktu.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kamu Suka Naik Roller Coaster? Perasaan Takut Yang Menyenangkan.

Terdapat lima sistem konteks lingkungan yang saling berkaitan satu sama lain yang dikemukakan oleh Bronfrenbrenner. Kelima sistem konteks lingkungan tersebut diurutkan dari yang paling dekat sampai yang paling luas, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem dan kronosistem.

Empat sistem pertama merupakan konteks lingkungan kita untuk berkembang di awal pertumbuhan kita sebagai anak. Perlu diingat bahwa, kelima sistem konteks lingkungan tersebut dapat berubah seiring bertambahnya usia dan banyaknya pengalaman. Setiap orang juga memiliki sistem kontekstualnya yang berbeda satu sama lain. Berikut ini sistem kontekstual Bronfrenbrenner.

Bioecological Theory
Bioecological Theory, images by psychology notes HQ.

Mikrosistem

Mikrosistem merupakan konteks lingkungan yang lebih banyak waktunya dihabiskan oleh anak-anak. Lingkungan rumah, lingkungan sekolah, tempat kerja, lingkungan tempat tinggal merupakan contoh dari mikrosistem. Contoh interaksi yang terbentuk dari mikrosistem adalah interaksi tatap muka antara anak dan orang tuanya, murid dengan gurunya, dan hubungan pertemanan di sekolah. Hubungan yang dibentuk secara langsung dan mendapatkan timbal balik dari interaksi tersebut.

Mikrosistem lebih cenderung membahas mengenai hubungan antara anak dan orang tuanya di dalam suatu keluarga. Perkembangan anak dari pola asuh orang tua. Cara mengajar guru kepada muridnya dan hubungan sosial dengan teman sebayanya. Karena kontraksi lingkungan yang sangat dekat dengan perkembangan diri sendiri. Maka konteks lingkungan ini sangat penting untuk mengembangkan sosial emosional anak ke depannya.

Pada orang dewasa, mikrosistem berkaitan dengan produktivitas karyawan terhadap kepemimpinan atau sistem di suatu perusahaan. Selain itu, hubungan sosial yang terjalin di lingkup tempat kerja.

Mesosistem

Mesosystem adalah interaksi dua atau lebih mikrosistem yang mampu mempengaruhi individu secara langsung dalam proses perkembangannya. Hubungan antara orang tua dengan teman anaknya di sekolah, merupakan konteks lingkungan mikrosistem rumah dan mikrosistem sekolah.

Contoh lainnya adalah ketika anak memiliki permasalahan dengan orang tuanya di rumah. Maka akan mempengaruhi kondisi anak ketika proses belajar mengajar di sekolah. Anak tidak fokus memperhatikan penjelasan dari guru, anak cenderung pendiam atau tidak bisa diam dan nilai akademisnya menurun.

Ekosistem

Ekosistem terdiri dari dua atau lebih konteks lingkungan mesosistem. Namun lingkungan tersebut tidak terlalu mempengaruhi perkembangan individu, atau dengan kata lain tidak langsung mempengaruhi perkembangan individu.

Contoh dari ekosistem adalah ketika seseorang yang mengikuti pola hidup dari idola yang mereka kagumi. Secara tidak langsung mempengaruhi pola hidunya. Contoh lainnya adalah ketika seorang ibu yang bekerja di sebuah perusahaan yang tidak memiliki sistem untuk ibu yang baru saya melahirkan. Tidak ada tempat khusus untuk asi. Sehingga secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan anaknya.

Makrosistem

Makrosistem adalah budaya dari lingkungan tempat tinggal, seperti adat istiadat, keyakinan, kebiasaan, kondisi ekonomi dan sistem sosial yang mempengaruhi perkembangan suatu individu.

Kronosistem

Krono system berkaitan dengan perubahan dalam kehidupan seseorang yang mempengaruhi perkembangan suatu individu. Seperti perubahan tempat tinggal, perubahan kondisi ekonomi, perubahan pekerjaan, terdapat peperangan dan lain perubahan lingkungan lainnya. Perubahan ini berkaitan dengan waktu atau peristiwa. Terdapat krisis ekonomi pada tahun 1998, peristiwa peperangan yang mengubah kehidupan seseorang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Sindrom Stockholm? Korban Merasa Simpati Kepada Pelaku Penyandra.

Hapsari, I. Indri. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Indeks.

Artikel oleh: Logos Indonesia.