Biografi Singkat Edward C. Tolman Dan Peta Kognitif

Biografi Singkat Edward C. Tolman dan peta kognitif. Tolman merupakan pelopor dari kognitif kaum behavioris.

Tokoh3168 Views

Logos Indonesia Edward C. Tolman merupakan pelopor dari psikologi kognitif kaum behavioris. Ia dikenal sebagai psikologi proporsional. Pada saat itu, terdapat dua aliran yang sedang berkembang, yaitu psikologi gestalt dan behaviorisme. Terdapat sekolah gestalt yang mempelajari fenomena mental dan internal. Namun aliran behaviorisme juga sedang berkembang untuk memahami unsur manusia yang diamati.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Tanda Orang Yang Mengalami Abusive Relationship Dan Cara Membantunya Keluar Dari Hubungan Yang Toxic.

Pada awalnya, Tolman mengikuti aliran behaviorisme. Namun seiring waktu, Tolman ikut dipengaruhi oleh sekolah gestalt. Karya yang paling terkenal terkait perilaku bertujuan pada hewan dan manusia yang diterbitkan pada tahun 1932. Tolman menganggap bahwa perilaku dapat dijelaskan bahwa tindakan memiliki tujuan tertentu.

Masa Kanak-Kanak Edward C. Tolman

Edward Chace Toman, lahir di Amerika Serikat, Massachusetts, West Newston pada tanggal 14 Agustus 1886. Tolman hidup dalam keluarga yang menekankan pada ilmu sains. Saudaranya bernama richardholman adalah seorang fisikawan di California Institute of technology. Melihat saudaranya yang berhasil dalam ilmu fisikawan. Maka hidup tolman berfokus pada pembelajaran teknik.

Kehidupan Di Universitas Edward C. Tolman

Selama awal-awal tahun pembelajaran di universitas, Edward Toman belajar ilmu teknik. Namun di pertengahan jalan, dirinya lebih tertarik pada ilmu psikologi. Akhirnya, memutuskan untuk berpindah jurusan menjadi ilmu psikologi atau studi tentang pikiran manusia. Pada tahun 1915, Edward romance mendapatkan gelar doktornya di Universitas Harvard. Buku Watson tentang prinsip psikologi, membuat dirinya berminat pada ilmu psikologi.

Setelah mendapatkan gelar doktor di Harvard, Polman memulai karirnya di bidang akademisi sebagai profesor di Universitas Nortwestern. Selama 3 tahun tolman berkarir di Universitas Nortwestern.

Setelah itu ia pindah ke California dan mulai mengajar di universitas Berkeley. Salman menghabiskan sebagian besar karirnya untuk mengajar di fakultas Psikologi Universitas Berkeley dari tahun 1910 – 1954. Edward Toman memiliki reputasi yang sangat baik dengan cara mengajarnya yang hebat sebagai profesor dalam mengajar.

Eksperimen Pembelajaran Laten Dari Edward Tolman

Peta kognisi dari Edward Tolman, image by FutUndBeidl, Flickr
Peta kognisi dari Edward Tolman, image by FutUndBeidl, Flickr.

Istilah dari pembelajaran laten dikenalkan oleh Hugh Blodgett. Dari konsep tersebutlah, eduartman menggunakan pembelajaran laten sebagai eksperimen menggunakan tikus dan labirin. Dari eksperimen tersebut, Munculnya istilah peta kognitif yang dikenalkan oleh Edward tolman.

Dalam proses eksperimen yang dilakukan, Edward tolman menggunakan subjek penelitian 3 kelompok tikus di dalam labirin. Ketiga kelompok tikus tersebut dilatih untuk berjalan di labirin. Sedangkan kelompok kontrol mendapatkan penguatan berupa makanan setelah mencapai tujuan labirin. Tiap kelompok tikus diberikan makanan dengan total hari yang berbeda-beda. Pada kelompok tikus eksperimen pertama, diberikan makanan hingga hari ketujuh pelatihan. Pada kelompok tikus eksperimen kedua, diberikan makanan hingga hari ketiga pelatihan.

Hasil dari eksperimen tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesalahan kelompok tikus yang termasuk pada kelompok kontrol semakin menurun dari hari ke hari. Sedangkan tikus yang berasal dari kelompok eksperimen melakukannya secara tiba-tiba dari pengenalan makanan. Hal ini menunjukkan bahwa tikus mempelajari rute labirin.

Peta Kognitif Dari Edward tolman

Edward tolman mengusulkan konsep dari peta kognitif untuk menjelaskan eksperimennya tentang tikus dalam labirin dan eksperimen yang dilakukan oleh Blodgett. Dalam kedua eksperimen tersebut menjelaskan bahwa tikus mampu membangun representasi mental bentuk labirin di otaknya. Para tikus belajar rute liabirin melalui sesi pelatihan tanpa perlu penguatan. Hal ini menjelaskan bahwa tikus yang mendapatkan pelatihan mampu mencapai tujuan labirin.

Penjelasan mengenai eksperimen tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Ketika kamu terus melewati rute yang sama untuk menuju tujuan suatu tempat. Maka kamu tidak akan merasakan sulit untuk membayangkan atau memberitahukan cara pergi dari suatu tempat ke tempat tujuan tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Hubungan Pasangan Yang Toxic. Abusive Relationship Itu Berbahaya.

Misalkan saja, kamu setiap hari pergi ke sekolah menggunakan transportasi umum. Kamu mengenal jelas lokasi apa saja yang akan dilewati untuk mencapai sekolah. Bahkan mengetahui posisi bangunan yang berada di kanan kiri jalanan. proses membayangkan bangunan yang ada di kanan kiri jalanan merupakan peta kognisi yang sudah dilatih melalui kebiasaan sehari-hari.

Ketika seseorang menanyakan Jalan menuju ke sekolahmu. Maka kamu dengan lancar menjelaskan jalan apa saja yang akan dilewati, transportasi apa yang harus dinaiki, rute apa saja yang mudah dilewati. Hal tersebut terjadi melalui proses membayangkan rute jalan sebagai peta kognisi.

Peta komisi juga diperlukan untuk membayangkan suatu posisi benda yang disimpan. Ketika seseorang menanyakan di mana bukumu kamu simpan. Maka secara tidak langsung kamu langsung membayangkan lokasi tempat kamu simpan buku dan membayangkan posisi buku tersebut berada di mana. Karena itu peta kognisi juga berguna untuk proses mengingat memori yang berkaitan dengan lokasi suatu benda.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kamu Suka Naik Roller Coaster? Perasaan Takut Yang Menyenangkan.

Artikel oleh: Logos Indonesia.