Logos Indonesia – Saat kamu mendengar kata kreativitas, apa yang terpikirkan olehmu? Kamu pasti berpikir bahwa kreativitas hanya diperoleh pada seseorang yang memiliki jiwa seni yang tinggi. Tapi, kamu tahu tidak? Bahwa setiap orang itu mampu untuk berpikir kreatif. Setiap orang mampu membuat gagasan baru dan orisinalitas dari dirimu sendiri.
Jika kamu ingin mengetahui bagaimana cara untuk menjadi kreatif, sebaiknya kamu membaca artikel ini hingga tuntas. Namun sebelum memasuki cara menjadi kreatif, sebaiknya kita memahami konsep dasar dari berpikir kreatif itu sendiri.
Baca Artikel Kami Lainnya: Bingung Memecahkan Masalahmu? Disini Kami Beritahu Langkah-Langkahnya.
Berpikir kreatif berkaitan erat dengan cara berpikir divergent, yaitu menghasilkan banyak alternatif jawaban pada pertanyaan yang sama. Sehingga ketika menghadapi suatu permasalahan, Ia memiliki banyak alternatif cara untuk menyelesaikannya. Dalam berpikir divergent maupun berpikir kreatif, terdapat proses berpikir di dalamnya. Hanya saja, dalam menanggapi suatu permasalahan sedikit berbeda dengan orang pada umumnya. Kamu melakukan elaborasi pada berbagai aspek yang kamu lihat dan menghasilkan sesuatu gagasan baru. Mungkin saja secara tidak sadar kamu melakukan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Artinya kamu mungkin saja sudah melakukan berpikir kreatif. Walaupun aktivitas tersebut tidak berkaitan dengan seni.
Berpikir kreatif juga berkaitan dengan Bagaimana cara memecahkan permasalahan yang tidak biasa. Sehingga, solusi yang didapatkan setiap kali berpikir kreatif merupakan solusi yang berlawanan dengan pemahaman teoritik maupun secara ilmiah.
Karakteristik Orang Yang Kreatif
Menurut Perkins (dalam King, Laura: 2012) selain berpikir divergen, terdapat empat karakteristik lainnya pada seseorang yang memiliki kecenderungan berpikir kreatif.
Berpikir Secara Fleksibel Dan Suka Bermain Dengan Pikiran. Maksudnya adalah orang yang berpikir kreatif cenderung untuk berpikir secara fleksibel atau tidak berpatokan dengan teoritik atau faktor Lainnya. Sehingga mungkin saja pekerjaan yang sulit bisa dilakukan dengan mudah melalui solusi kreatif. Seperti halnya, lelucon dalam menggerakkan roda menggunakan pelumas. Berpikir solusi dengan tidak berpatok pada konsep yang ada, mendorong kamu melihat sudut pandang lain dari permasalahan tersebut.
Memiliki Motivasi Internal. Orang yang kreatif cenderung didorong oleh rasa kepuasan saat menciptakan sesuatu. Sehingga, fokus dirinya bukanlah hasil tapi proses menciptakan itu sendiri.
Keinginan Untuk Menghadapi Risiko. Orang yang kreatif cenderung lebih banyak melakukan kesalahan untuk menemukan solusi yang tepat menurut mereka. Dalam otak mereka, Mereka memiliki banyak kemungkinan atau cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Karena terlalu banyak cara yang mereka pikirkan, dan mereka tidak terlalu berfokus pada teoritik. Maka cara yang tepat untuk mencari solusi yang terbaik adalah dengan melakukannya.
Menilai Objektif Dari Suatu Karya. Orang yang kreatif akan mengevaluasi cara yang mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini karena banyaknya kemungkinan yang harus mereka lakukan untuk menemukan solusi tersebut. Sehingga dengan memiliki suatu kriteria secara objektif, mampu memudahkan mereka untuk menilai cara tersebut efektif atau tidak.
Baca Artikel Kami Lainnya: Efek Bystander, Penjelasan Mengenai Orang Yang Melihat Tanpa Menolong Orang Lain.
Langkah-Langkah Dalam Berpikir Kreatif
Terdapat lima tahap secara berurutan yang harus kamu lakukan ketika kamu mau berpikir kreatif. Tahapan ini tidak dibatasi oleh waktu. Sehingga dalam menemukan suatu gagasan baru, beberapa orang mungkin saja membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan ide orisinal mereka. Namun sebagian orang lain, mungkin saja menemukan gagasan ide original mereka secara spontan. Berikut ini adalah lima tahap dalam berpikir kreatif.
Persiapan
Pada tahap ini merupakan pemahaman dari suatu permasalahan. Kamu menyadari bahwa situasi ini perlu untuk dicarikan solusinya. Kamu sangat tertarik terhadap permasalahan tersebut untuk dicarikan solusinya. Sehingga rasa ingin tahu itu memicu adanya berpikir kreatif. Walaupun sebenarnya, rasa ingin tahu ini juga memicu untuk berpikir kritis.
Inkubasi
Pada tahap kedua ini, kamu akan mencari banyak gagasan yang sesuai dengan situasi permasalahan tersebut. Kamu mengumpulkan ide dan pemahaman dari berbagai sudut pandang dan bidang keilmuan. Sehingga di tahap ini, kamu berusaha untuk menghubungkan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya, konsep teori satu dengan konsep teori lainnya, maupun menghubungkan dengan pemahaman dan pengalaman yang kamu amati di lingkungan sekitar. Intinya adalah pada tahap ini kamu mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan situasi permasalahan tersebut.
Pencerahan Atau Insight
Pada tahap ketiga ini merupakan bagian pemunculan ide. Kamu akan mengalami kejadian yang disebut “Aha!”. Saat di mana kamu menemukan hubungan atau kecocokan antara informasi yang telah kamu kumpulkan dengan situasi permasalahan tersebut. Gagasan ini yang akan menjadikan sebuah solusi kreatif. Namun dalam prosesnya, kamu memiliki banyak kemungkinan solusi alternatif yang sudah kamu dapatkan.
Evaluasi
Pada tahap keempat ini merupakan penilaian bahwa cara tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Elaborasi
Pada tahap terakhir ini, merupakan tahap tersulit pada berpikir kreatif. Hal ini karena kita berusaha untuk mengelaborasi semua ide yang ada menjadi gagasan yang baru dan orisinalitas.
Baca Artikel Kami Lainnya: Sulit Tidur Di Malam Hari? Kami Punya Tipsnya.
King, Laura. (2012). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Artikel oleh: Logos Indonesia.