Alasan Kita Memiliki Sedikit Teman di Usia Dewasa

Umur 25 tahun adalah titik di mana jumlah pertemanan seseorang mulai menurun. Fase ini kerap disebut dengan "quarter life crisis"

Keluarga, Sosial2703 Views

Logos Indonesia – Pernahkah kamu merasakan suasana yang berbeda? Merasa lebih sedikit teman dibandingkan saat masih remaja. Jumlah kontak di whatsapp, instagram, atau media sosial lainnya mungkin masih sama. Namun, rasanya kok jumlah teman yang benar-benar teman kita semakin berkurang ya?

Ketika di bangku SMA atau kuliah. Ketika jam istirahat atau akhir pekan bisa jadi momen seru yang diisi dengan hangout bareng teman-teman. Waktu remaja, jadwal kita begitu padat dengan berbagai undangan dan acara bersama teman-teman. Tapi sekarang, setelah memasuki usia 25-an. Rasanya bertemu teman menjadi satu agenda yang harus dijadwalkan di tengah tengah kepadatan rutinitas harian kita.

Beda banget kan, atmosfernya? Apa mungkin ini yang mereka sebut dengan ‘quarter life crisis’? Ya, itu istilah yang menggambarkan krisis yang biasa dialami oleh orang-orang di usia 20 hingga 30-an. Dalam hal ini, salah satu aspeknya mencakup pertemanan. Yuk, kita simak lebih lanjut!

Usia 25 Tahun: Titik Kritis Dalam Pertemanan

Menurut penelitian, umur 25 tahun adalah titik di mana jumlah pertemanan seseorang mencapai puncak dan setelah itu akan mulai menurun. Fase ini kerap disebut dengan “quarter life crisis”. Di mana seseorang merasa tidak yakin dengan kemana hidup ini akan berjalan. Rasa ini tentu saja bisa mempengaruhi pertemanan kita. Beban pekerjaan, hubungan asmara, atau mungkin kehidupan keluarga sendiri jadi lebih membutuhkan fokus kita.

Bagaimana tidak? Di usia ini, kita sedang berada di tengah-tengah berbagai persimpangan. Mulai dari tantangan karier, komitmen dalam hubungan asmara, hingga perubahan peran dalam keluarga.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Otak Kita Merespon Saat Keadaan Terancam?

Semua tantangan tersebut berpotensi memengaruhi segala aspek dalam hidup kita, termasuk pertemanan. Beban kerja yang makin bertambah. Misalnya, membuat kita harus lebih fokus dan serius dalam mengejar target dan pencapaian. Ketika hubungan asmara yang dulu hanya sekadar pacaran kini beranjak ke jenjang yang lebih serius. Tentu saja energi dan waktu yang kita miliki pun semakin terbagi. Belum lagi jika di usia ini kamu juga harus mulai berperan sebagai orangtua. Tentunya itu merupakan komitmen yang berbeda level dengan peran kita sebelumnya menjadi seorang anak.

Masing-masing hal tersebut membutuhkan perhatian dan energi khusus dari kita. Alhasil, waktu luang yang bisa kita gunakan untuk bersosialisasi dengan teman-teman pun semakin berkurang. Inilah salah satu alasan kenapa lingkaran pertemananmu mungkin terasa semakin menyempit saat kamu beranjak dewasa. Jadi, bukan hanya kamu saja, banyak orang lain di dunia ini yang merasakan hal yang sama. Jadi, kamu tidak sendiri merasakan hal tersebut.

Alasan Memiliki Sedikit Teman saat Dewasa

Pertemanan kita tentu saja ikut terpengaruh dengan perubahan di hidup kita. Berikut ini beberapa alasan mengapa kita memiliki lebih sedikit teman saat dewasa:

1. Prioritas yang Berubah

Salah satu alasan utama mengapa kita memiliki sedikit teman saat dewasa adalah karena prioritas kita berubah. Saat memasuki fase dewasa, biasanya kita kian fokus dengan karier dan keluarga. Sehingga waktu untuk bersosialisasi menjadi berkurang. Jaringan teman biasanya mulai terasa lebih sempit dan terbatas.

2. Seleksi Alam dalam Pertemanan

Seleksi alam dalam pertemanan ini memang sungguh-sungguh terjadi. Semakin bertambahnya usia, kita semakin pandai memilih siapa yang layak masuk dalam lingkaran pertemanan kita dan siapa yang tidak. Beranjak dewasanya seseorang biasanya diiringi dengan tingginya tingkat kedewasaan berpikir, termasuk dalam memilih teman.

3. Kualitas VS Kuantitas

Ketika dewasa, kita lebih mementingkan kualitas pertemanan ketimbang kuantitasnya. Kita lebih memilih memiliki teman yang sedikit tapi bisa diandalkan, daripada punya banyak teman tapi tidak ada yang mengerti kita.

4. Kepercayaan yang Berubah

Seiring bertambahnya usia, level kepercayaan kita kepada orang lain juga berkurang. Pengalaman hidup yang kita jalani bisa membuat kita lebih berhati-hati percaya kepada orang lain.

5. Perubahan Sosial dan Fisikal

Menjadi dewasa berarti kita juga mengalami perubahan sosial dan fisikal. Transisi ini biasanya disertai dengan pergantian lingkungan. Misalnya pindah kerja atau pindah kota. Hal ini pun bisa mempengaruhi jumlah teman kita.

Semakin Dewasa, Kualitas Pertemanan Semakin Berharga

Meski mungkin terasa sedih melihat jumah teman semakin sedikit. Percayalah bahwa ini adalah hal yang wajar terjadi dan ini bukanlah hal yang buruk. Ingat, kita tidak sendirian, banyak orang di sana yang merasakan hal yang sama. Lebih penting memiliki teman yang bisa diandalkan dan memberi dukungan positif daripada memiliki banyak teman namun tidak mengerti kita.

Jadi buat kamu yang merasa temanmu semakin berkurang, no worries! Kualitas pertemanan jauh lebih berharga. Belajar memahami dan menerima pembaharuan dalam kehidupan ini adalah bagian penting dari proses menjadi dewasa. Jadi, tetap semangat menjaga hubungan baik dengan teman-temanmu dan tetap buka hati untuk teman baru, ya!

Baca Artikel Kami Lainnya: Hentikan Kebiasaan Menunda-Nunda Kerjaan, Atasi Prokrastinasi dengan 4 Metode Ini!

Artikel oleh: Logos Indonesia.