Apa Itu Dyslexia? Kesulitan Mengenali Beberapa Kata Untuk Dibaca

Apa itu Dyslexia? Kesulitan mengenali beberapa kata untuk dibaca. Gangguan perkembangan belajar ini sering muncul di usia sekolah.

Klinis2404 Views

Logos Indonesia Dyslexia adalah learning disorder yang memiliki ciri utama yaitu kesulitan dalam membaca. Jenis gangguan perkembangan belajar ini sering terjadi pada usia anak-anak pra sekolah maupun anak yang baru memasuki usia sekolah. Kemampuan mereka dalam membaca lebih lambat dari kebanyakan anak lainnya. Keterlambatan ini dapat dilihat dari kemampuan memahami dan mengenali suatu kata di awal pembelajarannya.

Coba ingat-ingat kembali masa kecil Anda. Apakah ketika masih kecil anda pernah mengalami kesulitan dalam membaca atau keterlambatan dalam menguasai suatu kata? Jika iya, artinya kemungkinan kamu memiliki gangguan perkembangan belajar dyslexia Waktu kecil. Namun kamu tidak perlu khawatir mengenai jenis gangguan belajar ini. Karena seseorang yang memiliki dyslexia ketika kanak-kanak, tidak akan mempengaruhi orang tersebut untuk sukses dan berprestasi.

Jangan Mendiagnosis Diri Sendiri Atau Orang Lain

Dengan memahami gangguan perkembangan belajar dyslexia, mengenali ciri-ciri seseorang yang kemungkinan menderita dyslexia, serta penyebab dari dyslexia itu, kamu lebih mudah untuk memberikan penanganan pertama. Perlu diingat bahwa, jangan mudah untuk mendiagnosis diri sendiri atau orang lain mengenai suatu gejala yang terlihat atau yang dirasakan. Perlu analisis lebih mendalam dari orang yang profesional mengenai suatu gejala yang kamu rasakan atau kamu lihat dari orang lain untuk mendiagnosis suatu gangguan psikologi.

Karena itu, ketika kamu berspekulasi bahwa orang yang berada di dekatmu memiliki gejala yang disebutkan dalam artikel ini. Bahwa kemungkinan besar orang tersebut mengalami gangguan ini. Namun keputusan dalam mendiagnosis gangguan psikologis harus dilakukan oleh para profesional seperti psikolog atau psikiater.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Synesthesia Dan Contohnya. Suara Yang Memiliki Warna.

Gangguan perkembangan belajar, dyslexia ini sering terjadi pada usia anak-anak. Sehingga sebagai orang tua, ketika mengenal lebih awal bahwa anak tersebut memiliki gejala dyslexia. Akan lebih baik melakukan konsultasi dengan orang yang profesional di bidangnya untuk melakukan diagnosis dan penanganan yang tepat. Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai dyslexia dan teori mengenai penyebab dyslexia.

Apa Itu Gangguan Perkembangan Belajar, Dyslexia?

Tips Agar Kamu Bisa Fokus Belajar Di Rumah.

Dyslexia adalah gangguan perkembangan yang sering terjadi pada masa kanak-kanak yang meliputi kesulitan untuk membaca. Kesulitan dalam membaca ini dapat dikenali ketika seorang anak kesulitan untuk mengenali kata, memahami bacaan, dan menulis ejaan kata. Ketika anak tersebut diminta untuk membaca dengan suara lantang, ia beberapa kali melewatkan kata, menambah kata atau salah ucap dari kalimat tersebut ke tingkat yang tidak umum.

Gangguan perkembangan belajar dyslexia ini sering terjadi pada usia anak. Dyslexia ini tidak akan menghambat untuk mencapai kesuksesan dan berprestasi. Sebagai contoh, artis Tom Cruise yang menderita dyslexia.

Para peneliti menemukan bahwa ketika membaca, pola urutan gerakan mata pada penderita dyslexia lebih lambat dari pada orang normal pada umumnya.

Teori Penyebab Gangguan Perkembangan Belajar Dyslexia

Fungsi dan Tujuan Tes IST

Teori psikologi mengenai penyebab dyslexia sejak dulu difokuskan pada kelemahan perseptual. Mereka kesulitan dalam membaca tulisan huruf yang memiliki bentuk yang mirip, seperti huruf “b” dan “d”. Namun teori ini tidak cukup mendukung untuk menjelaskan dyslexia secara lebih menyeluruh.

Karena sebagian besar anak-anak yang pertama kali belajar membaca memiliki memiliki kesulitan untuk membedakan kata. Namun ketika usia 9 atau 10 tahun, anak tersebut tidak kesulitan untuk membedakan huruf yang mirip.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal 4 Jenis Luka Pada Inner Child Dan Contohnya.

Eraldo Paulesu, meneliti 72 penderita dyslexia dari tiga negara yang berbeda. Dihasilkan bahwa perbedaan bahasa di tiap negara memiliki hubungan mengenai perbedaan jumlah penderita dyslexia di negara tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa penderita dyslexia kesulitan untuk memahami suatu kata. Ketika bahasa yang digunakan pada negara tersebut memiliki banyak ejaan dan bunyi yang mirip. Maka tingkat kesulitan memahami bahasa di negara tersebut bagi dyslexia makin sulit.

Eraldo Paulesu, menemukan bahwa penderita dyslexia pada warga Amerika Serikat memiliki jumlah penderita yang lebih banyak dari pada negara lain yang diteliti. Ia meyakini bahwa bahasa Inggris memiliki beragam ejaan yang memiliki bunyi yang sama.

Sedangkan menurut Uta Frith, menemukan dalam penelitiannya bahwa penderita dyslexia memiliki pemrosesan kata-kata lebih lambat dibandingkan orang normal. Hal ini mengasumsikan bahwa penderita dyslexia memiliki gangguan bahasa yang berpusat pada otak dan peta kognisinya. Faktor genetik mungkin saja mempengaruhi penderita dyslexia.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Agar Kamu Bisa Fokus Belajar Di Rumah.

Berbagai studi dalam menjelaskan fungsi otak dan dyslexia menggunakan teknik pencitraan otak seperti fMRI dan PET. Ditemukan bahwa penderita dyslexia tidak mampu mengaktifkan daerah temporal parietal saat melakukan tugas pemrosesan fonologis. Konteks Temporopariental bertugas dalam pemrosesan bahasa yaitu kesadaran fonologis dalam keterampilan membaca.

Solso, Robert. L., Maclin, Otto. H., Maclin, Kimberly. (2007). Psikologi Kognitif, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Davison, G.C., Neale, J. M., Kring, A. M. (2017). Psikologi Abnormal Edisi Ke-7. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment