Gangguan Kecemasan : Bagaimana Menghadapi Anak Dengan Separation Anxiety Disorder

Separation Anxiety Disorder merupakan salah satu dari gangguan kecemasan yang umumnya terjadi pada anak-anak. Gangguan ini ditandai dengan perasaan cemas atau takut berlebihan saat ditinggalkan oleh orang tua.

Logos Indonesia – Sebagai orang tua, rasanya tidak ingin berpisah dengan anak. Sayangnya, terdapat beberapa kondisi yang membuat kita harus berpisah dengan anak. Sayangnya, beberapa anak akan mengalami kecemasan berlebih saat berpisah dengan orang tuanya. Kondisi ini biasa disebut dengan Separation Anxiety Disorder.

Separation Anxiety Disorder merupakan salah satu bagian dari Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan yang umumnya diderita oleh anak-anak. Anxiety Disorder sendiri merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kecemasan atau ketakutan berlebih.

Dalam Anxiety Disorder, terdapat beberapa cabang gangguan kesehatan mental lainnya, salah satunya adalah Separation Anxiety Disorder. Dalam artikel ini akan dibahas lebih detail mengenai pengertian Separation Anxiety Disorder, gejala Separation Anxiety Disorder, penyebab Separation Anxiety Disorder, hingga penanganan terhadap pengidap Separation Anxiety Disorder.

Apa Itu Social Separation Anxiety Disorder?

Apa Itu Social Separation Anxiety Disorder
Apa Itu Social Separation Anxiety Disorder

Anak yang menangis saat ditinggalkan oleh orang tuanya merupakan kondisi yang wajar. Terutama pada anak usia balita. Namun, respon anak yang berlebihan saat ditinggal oleh orang tuanya perlu mendapatkan perhatian lebih dari orang tua. Bisa jadi anak mengalami Separation Anxiety Disorder.

Umumnya anak mulai membiasakan diri mengenal kondisi luar, seiring dengan berjalannya waktu. Anak di usia tiga tahun harusnya sudah terbiasa berinteraksi atau menyesuaikan diri dengan kondisi tanpa kehadiran orang tua di sampingnya. Sayangnya, kondisi ini tidak berlaku untuk anak yang menderita Separation Anxiety Disorder.

Separation Anxiety Disorder merupakan salah satu dari gangguan kecemasan yang umumnya terjadi pada anak-anak. Gangguan ini ditandai dengan perasaan cemas atau takut berlebihan saat ditinggalkan oleh orang tua. Kondisi Separation Anxiety Disorder pada anak, dapat mengganggu kegiatan sehari-hari anak, misalnya saat bersekolah. Tidak jarang kondisi ini juga menimbulkan serangan panik pada anak.

Separation Anxiety Disorder umumnya berkaitan dengan perpisahan dengan Ayah atau Ibu, Pengasuh, atau orang-orang terdekat anak.

Walaupun kondisi Separation Anxiety Disorder umumnya terjadi pada usia anak, namun tidak menuntut kemungkinan kondisi tersebut dirasakan hingga usia dewasa. Saat kondisi tersebut bertahan hingga dewasa, diagnosis yang didapatkan adalah Adult Separation Anxiety Disorder.

Gejala Social Separation Anxiety Disorder

Gejala Social Separation Anxiety Disorder
Gejala Social Separation Anxiety Disorder

Jika Separation Anxiety Disorder terjadi pada anak, sangat susah untuk diketahui gejala yang muncul. Hal ini dikarenakan kemampuan anak yang masih minim dalam mendeskripsikan apa yang mereka rasakan. Umumnya anak hanya akan lebih rewel saat ditinggal oleh orang tua atau mengasuh mereka, selain itu anak juga akan menunjukkan ketidak sukaan jika dijaga oleh orang lain.

Namun, untuk beberapa anak yang sudah lebih besar atau bahkan dewasa memiliki gejala berikut:

Menangis

Ciri umum yang bisa diketahui saat anak mengalami Separation Anxiety Disorder adalah dari tangisannya. Mereka akan menangis lebih kencang saat ditinggalkan oleh orang tua atau pengasuhnya, walau hanya sebentar.

Baca Artikel Kami Lainnya : Gangguan Kecemasan : Mengenal Lebih Dalam Mengenai Specific Phobia

Takut dan khawatir

Beberapa anak atau orang dewasa mungkin sudah bisa mendeskripsikan perasaan khawatir dan takut berlebihan yang dirasakan. Hal ini biasa terjadi saat berada jauh dari orang tua atau sedang bepergian di luar rumah.

Tantrum

Anak akan mengalami tantrum atau marah yang berlebih saat menyadari bahwa mereka telah berpisah atau berada jauh dari orang tua atau mengasuh mereka. Misalnya saat bangun tidur, anak menyadari bahwa orang tua mereka tidak berada di samping mereka.

Tidak mau sendiri

Penderita Separation Anxiety Disorder umumnya tidak mau ditinggal sendiri. Mereka akan lebih suka jika berada di dekat orang tua atau pengasuh mereka. Hal ini juga berlaku saat mereka sekolah atau melakukan kegiatan sosial di luar rumah.

Mengirim pesan dan telepon

Pada anak yang sudah lebih besar, atau pada usia dewasa yang menderita Separation Anxiety Disorder, mereka akan selalu menelpon atau mengirim pesan kepada orang tua mereka. Hal ini dilakukan saat mereka berada jauh dari orang tua.

Mimpi buruk

Penderita Separation Anxiety Disorder sering kali mengalami mimpi buruk terkait orang tua mereka. Misalnya mimpi ditinggal orang tua, orang tua meninggal, atau orang tua mengalami kecelakaan.

Gejala fisik

Gejala fisik yang dialami oleh penderita Separation Anxiety Disorder adalah pusing, sakit kepala, hingga sakit perut, saat berada jauh dari orang tua atau pengasuh.

Mengurung diri

Penderita Separation Anxiety Disorder umumnya selalu mengurung diri di dalam rumah. Mereka enggan bermain atau bersosialisasi dengan teman-teman mereka. Bagi mereka berada di dekat orang tua jauh lebih baik.

Penyebab Separation Anxiety Disorder

Penyebab Separation Anxiety Disorder
Penyebab Separation Anxiety Disorder

Berikut beberapa penyebab dari Separation Anxiety Disorder:

Perubahan lingkungan

Perubahan lingkungan yang terjadi pada anak dapat menjadi penyebab anak mengalami Separation Anxiety Disorder. Misalnya, saat baru pindah rumah, atau sekolah. Kondisi yang berubah ini membuat anak merasa berada di dekat orang tua merupakan pilihan terbaik.

Stress akibat kondisi

Beberapa kondisi membuat anak mengalami stress, hal ini akan membuat anak kemungkinan mengalami Separation Anxiety Disorder. Misalnya saat orang tua harus selalu pindah di tempat yang baru, perceraian orang tua, atau meninggalnya orang yang terdekat.

Orang tua protektif

Walaupun protektif diperlukan untuk memastikan anak berada pada posisi yang aman, sayangnya sikap yang over protektif dapat membuat anak mengalami Separation Anxiety Disorder.

Penanganan Terhadap Pengidap Separation Anxiety Disorder

Penanganan Terhadap Pengidap Separation Anxiety Disorder
Penanganan Terhadap Pengidap Separation Anxiety Disorder

Jika anak menunjukkan gejala di atas, ada baiknya orang tua mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi dan melakukan konsultasi dengan Psikolog. Setelah mendapatkan diagnosis yang tepat, psikolog akan memberikan beberapa terapi psikologi untuk membantu anak pulih dari Separation Anxiety Disorder.

Semoga artikel ini dapat membantu.

Baca Artikel Kami Lainnya : Gangguan Kecemasan : Bagaimana Menangani Social Anxiety Disorder?