George Spearling dan Penelitiannya Tentang Memori Ikonik

George Spearling dan penelitiannya tentang memori ikonik. Penelitian memori visual dalam waktu sangat singkat.

Tokoh1675 Views

Logos Indonesia George Spearling sangat berkontribusi dalam memberikan teori tentang pemrosesan informasi visual. Penelitiannya mengenai memori iconic memiliki sumbangan yang besar dalam langkah pertama memproses informasi visual.

Para partisipan dalam penelitiannya melaporkan bahwa mereka mampu mengingat informasi yang ditunjukkan dalam waktu yang sangat singkat, seperlidetik. Hal ini menunjukkan bahwa otak manusia mampu mengingat informasi walaupun hanya sekilas melihatnya. Dari hasil penelitian ini juga mendorong para peneliti untuk terus mengeksplor penyimpanan informasi yang lebih mendalam atau informasi yang diingat hingga tua. Sehingga, informasi ikonik merupakan langkah pertama dalam mengembangkan informasi menjadi memori jangka panjang yang diingat seumur hidup.

Siapa Itu George Spearling?

George Spearling.
George Spearling.

George Spearling merupakan tokoh psikologi kognitif yang terkenal di awal tahun 1960-an. George Spearling lahir di New York tahun 1934. Teori yang terkenalnya tentang kognitif adalah “memori ikonik”.

Setelah penemuan memori ikonik, George Spearling terus mendalami domain psikologi fisiologis. George Spearling juga memiliki motivasi untuk terus menerapkan metode kuantitatif dan teoritis dari ilmu psikologi ke dalam analisis kognitif. George Spearling sudah berkontribusi sangat besar dalam menerapkan model matematika dari berbagai segi seperti persepsi dan perhatian.

Penelitian Memori Ikonik George Spearling

Penelitian George Spearling tentang Memori Ikonik, image by georgesperling weebly.
Penelitian George Spearling tentang Memori Ikonik, image by georgesperling weebly.

Awal penelitian George Spearling dimulai dengan rasa penasarannya terhadap berapa banyak memori yang dapat diingat. Pertanyaan seperti, berapa banyak yang dapat diingat untuk satu kali lihat dalam hidup singkat? Kata “singkat” yang dimaksud oleh George Spearling adalah waktu yang sangat cepat seperti kilatan petir.

Hasil dari penelitian tersebut melaporkan bahwa mereka melihat lebih banyak memori yang dapat mereka laporkan dari yang mereka lihat. Hasil ini menunjukkan bahwa kita sebagai manusia memiliki informasi yang sangat singkat untuk disimpan dalam memori. Karena kita mampu melaporkan informasi yang telah kita lihat walaupun sepersekian detik.

Pada tahun 1960, George Spearling mulai mengeksplorasi eksperimennya pada sebuah kisi yang terdiri dari 3 baris yang masing-masing berisi 3 huruf. Para partisipan penelitian akan diperlihatkan kisi tersebut hanya dalam waktu 20 milidetik. Lama waktu yang sesingkat itu, para partisipan harus melaporkan Informasi apa yang telah mereka ingat. Rata-rata dari mereka mampu mengingat sekitar separuh dari huruf kisi-kisi tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Emil Kraeplin Sebagai Pencipta Test Kraepelin Yang Terkenal.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh George Spearling ini sangat relevan dengan hasil penelitian sebelumnya. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh George Spearling dengan menambahkan nada yang dapat didengar sembari harus mengingat baris kisi tersebut. Hasilnya adalah, para peserta penelitian beberapa kali melaporkan informasi yang salah. Mereka mampu melaporkan kesembilan huruf kisi-kisi yang dapat diingat namun dalam periode waktu yang sangat singkat saja.

Setelah puas menemukan jawaban dari pertanyaan pertama yaitu seberapa banyak informasi yang dapat diingat. Kemudian timbulnya pertanyaan lainnya yang membuat George Spearling penasaran. Pertanyaan kedua adalah seberapa singkat waktu dari memori ikonik yang bisa kita ingat?

Untuk menjawab pertanyaan kedua ini, George Spearling menggunakan cara menunda nada yang menandakan baris mana yang harus diingat. Melalui proses penundaan ini, mereka Sulit untuk mengingat dengan jelas terhadap huruf dalam baris kisi-kisi tersebut. Artinya jika nada tertunda satu detik, maka para partisipan kesulitan untuk mengingat seluruh kisi-kisi tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Sindrom Erotomania dan Penanganannya. Delusi Akan Dicintai Oleh Seseorang, Padahal Tidak.

Hasil dari semua percobaan tersebut memotivasi George Spearling untuk mengembangkan model pemrosesan informasi persepsi visual tentang memori ikonik. Fenomena tersebut dinamakan oleh George Spearling sebagai “penyimpanan informasi visual”.

Penyimpanan informasi visual ini merupakan tahap pertama dalam memproses informasi visual sebelum diproses secara mendalam oleh otak. Memori tersebut hanya tersimpan dalam waktu sangat singkat dan belum diproses ke tahap memori jangka pendek maupun jangka panjang.

Model pemrosesan informasi persepsi visual dari George Spearling memiliki tiga bagian dasar. Memori ikonik merupakan topik utama dalam model tersebut. Ketiga bagian dasar tersebut sebagai berikut.

  • Seseorang melihat gambar stimulus selama waktu yang sangat singkat.
  • Kemudian mereka memindai stimulus tersebut untuk proses pengenalan dan memilih informasi yang dapat diingat.
  • Setelah itu, mereka akan melaporkan kembali apa yang mereka ingat dari di mulut tersebut.

Melalui penelitian yang dilakukan oleh George Spearling memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pengembangan topik persepsi visual untuk disimpan sebagai informasi yang diingat. Memori ikonik menjadi langkah pertama yang sangat penting selama proses informasi visual.

Kita telah selesai membahas tokoh psikologi bernama George Spearling dan penelitiannya yang sangat terkenal mengenai memori ikonik. Ingatlah bahwa memori sekecil apapun mampu memberikan informasi yang kamu butuhkan pada situasi yang penting.

Baca Artikel Kami Lainnya: Philip Zimbardo dan Eksperimen Penjara Zimbardo.

Asnawi, Ahmad. (2019). 50 Tokoh Psikologi Dunia: Gagasan Dan Pemikiran Mereka. Jawa Tengah: Desa pustaka Indonesia.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment