Mari Berkenalan Dengan Othello Syndrome. Ketika Cemburu Memicu Terjadinya Waham

Othello Syndrome bukanlah hasil dari cemburu biasa. Ini adalah kondisi psikologis yang serius karena memiliki gejala waham.

Logos Indonesia – Pernahkah kamu mendengar tentang Othello Syndrome? Mungkin bagi kebanyakan dari kita, nama ini terdengar asing. Othello Syndrome adalah sebuah kondisi psikologis yang mungkin bisa menimpa siapa saja. Mari kita pelajari lebih dalam tentang Othello Syndrome, sebuah sindrom yang penuh dengan cemburu hingga memicu terjadinya waham.

Baca Artikel Kami Lainnya: Ciri-Ciri Addiction to Love. Ketahui Tanda-tanda Kecanduan Cinta

Berawal dari cerita tragis dalam sebuah drama klasik karya William Shakespeare. Othello Syndrome dinamai sesuai nama tokoh protagonis di dalamnya. Othello, seorang jenderal Moor, kedapatan merasa sangat cemburu pada istrinya, Desdemona. Hingga akhirnya ia salah paham dan membunuh Desdemona karena merasa istrinya telah berselingkuh. Begitu juga dalam kehidupan nyata, Othello Syndrome adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa cemburu secara berlebihan. Karena meyakini secara salah bahwa pasangannya telah berselingkuh, tanpa ada bukti yang kuat.

Bagaimana bisa cemburu menjadi sebegitu ekstrem hingga menyebabkan munculnya waham? Mungkin, di titik ini, kita merasa sedikit bingung untuk memahami bagaimana hal ini bisa terjadi. Othello Syndrome bukanlah hasil dari cemburu biasa. Ini adalah kondisi psikologis yang serius dan perlu pemahaman serta penanganan yang tepat. Jadi, mari kita sama-sama berkenalan lebih lanjut tentang Othello Syndrome di artikel ini.

Memahami Othello Syndrome

Apakah kamu pernah mendengar tentang delusi atau waham? Nah, Othello Syndrome sebenarnya adalah sebuah kondisi delusional. Ini adalah bentuk gangguan psikologis dimana seseorang berkeyakinan kuat, tanpa ada bukti yang nyata, bahwa pasangannya sedang berselingkuh. Tidak, ini bukanlah rasa cemburu biasa. Seseorang dengan Othello Syndrome merasa begitu terganggu oleh keyakinan mereka sampai-sampai itu bisa mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Sindrom ini bisa menimpa siapa saja. Baik pria maupun wanita, siapa saja bisa mengalaminya.

Karena Othello Syndrome adalah bentuk delusional. Itu juga berhubungan dekat dengan gangguan mental lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bisa ada hubungan antara sindrom ini dengan masalah psikologis lain. Seperti skizofrenia atau gangguan bipolar. Dalam beberapa kasus, Othello Syndrome bahkan bisa menjadi bagian dari gejala gangguan kepribadian borderline.

Nah, sekarang mari kita bicara tentang bagaimana seseorang bisa mengembangkan Othello Syndrome. Sama seperti masalah psikologis lainnya, ini bukanlah sebuah kondisi yang bisa kamu “tangkap” seperti flu. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi seseorang mengembangkan Othello Syndrome, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup. Dalam beberapa kasus, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan bisa menjadi pemicu. Yang jelas, ini adalah kondisi yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang penuh empati untuk diatasi.

Gejala Utama Othello Syndrome

Sekarang kita sudah paham apa dan bagaimana Othello Syndrome muncul, selanjutnya mari kita bahas tentang gejalanya. Meski gejala bisa bervariasi antar individu, ada beberapa hal umum yang biasanya muncul dalam kasus Othello Syndrome.

  1. Cemburu yang Ekstrim dan Tak Bermakna: Ini adalah gejala yang paling menonjol. Orang dengan Othello Syndrome merasa sangat cemburu pada pasangannya tanpa alasan yang jelas.
  2. Cekcok yang Berulang: Orang yang mengalami sindrom ini cenderung berulang kali bertengkar dengan pasangan tentang tuduhan perselingkuhan tanpa bukti konkret.
  3. Mengecek atau “Stalking” Pasangan: Kadang, mereka akan mencoba memata-matai pasangan, mengecek pesan di telepon mereka, atau mencoba “membuktikan” tuduhan mereka dengan mencari bukti perselingkuhan.
  4. Perasaan tidak aman dan was-was: Ini bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi.
  5. Melecehkan atau Mengancam Kekerasan: Dalam kasus yang sangat ekstrem, seseorang mungkin akan melecehkan atau mengancam pasangan mereka karena keyakinan delusional mereka.

Tentu saja, gejala ini semua sangat bisa mengganggu baik bagi orang dengan Othello Syndrome sendiri maupun bagi orang sekitarnya. Rasanya seperti terjebak dalam lingkaran setan cemburu yang tidak ada hentinya.

Kami ingin ingatkan kembali bahwa jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mungkin menunjukkan gejala-gejala ini. Maka sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan jiwa. Gangguan seperti ini bisa sangat sulit untuk ditangani sendirian, dan tidak ada salahnya mencari bantuan.

Bagaimana Cemburu Mengarah ke Othello Syndrome

Cemburu adalah perasaan alami yang umum dialami oleh banyak orang. Namun, terkadang cemburu bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius, seperti Othello Syndrome. Lalu, bagaimana perasaan cemburu bisa memicu kondisi ini?

Sebenarnya, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi proses ini, termasuk bagaimana cara kita mengatasi perasaan cemburu. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang merasa cemburu akan mengalami Othello Syndrome. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengembangkan sindrom ini:

Pola Pikir yang Berlebihan: Ketika kita mulai berpikir terlalu banyak tentang apa yang pasangan kita lakukan atau dengan siapa mereka sedang bersama. Pertanyaan-pertanyaan ini bisa mulai menggangu pikiran kita. Ujung-ujungnya, kita terjebak dalam lingkaran negatif yang menyebabkan cemburu menjadi lebih intens dan irasional.

Rendahnya Rasa Percaya Diri: Ketika kita merasa tidak cukup baik untuk pasangan kita. Atau khawatir pasangan akan mencari “yang lebih baik”, cemburu bisa mengendalikan kehidupan kita. Rasa tidak aman atau rendah diri bisa menjadi bahan bakar untuk keyakinan delusional tentang perselingkuhan.

Pengalaman Masa Lalu: Bagi sebagian orang, pengalaman masa lalu, baik memiliki trauma sebelumnya atau sebuah hubungan buruk di jaman dulu. Bisa membuat mereka lebih rentan terhadap Othello Syndrome.

Baca Artikel Kami Lainnya: Megalomania: Gangguan Psikologis Apa Saja Yang Terkait Dengan Waham Kebesaran

Artikel oleh: Logos Indonesia.