Gangguan Tidur Tidak Hanya Insomnia. Kenali Macam-Macam Gangguan Tidur Lainnya!

Jika selama ini kamu hanya mengenal insomnia dalam gangguan tidur, maka artikel ini akan sangat informatif untuk kamu. Pada artikel ini kamu membahas mengenai macam gangguan tidur yang cukup sering dijumpai.

Klinis2400 Views

Logos Indonesia – Jika kamu mendengar kata “gangguan tidur” apakah yang tergambar di dalam pikiranmu? Umumnya orang-orang beranggapan bahwa gangguan tidur adalah insomnia. Pada kenyataannya insomnia hanya merupakan bagian dari gangguan tidur. Gampangnya, insomnia adalah gangguan tidur, namun gangguan tidur belum tentu insomnia.

Gangguan tidur sendiri merupakan kondisi pada kelainan pola tidur seseorang. Seperti yang diketahui, tidur merupakan upaya untuk mengembalikan tenaga. Baik itu fisik, maupun mental. Dengan demikian, adanya gangguan tidur tentu akan mengganggu kerja fisik dan pikiran kita.

Untuk lebih memahami tentang gangguan tidur, pada artikel ini kami akan membahas mengenai macam-macam gangguan tidur. Berikut beberapa macam gangguan tidur:

Insomnia

Insomnia merupakan jenis gangguan tidur yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Insomnia sendiri merupakan kondisi dimana seseorang mengalami susah tidur saat malam hari. Cukup banyak penyebab dari insomnia, bisa jadi karena stress, terlalu banyak tidur di siang hari, masalah hormon, atau bisa juga masalah pencernaan.

Insomnia dapat mengakibatkan seseorang susah untuk berkonsentrasi. Pasalnya, seseorang membutuhkan waktu tidur setidaknya 8 jam sehari. Bagi mereka yang mengalami insomnia, tidak dapat tertidur di malam hari akan membuat jam tidurnya semakin singkat.

Selain itu, insomnia dapat menyebabkan depresi, mudah marah, menambah berat badan, dan mengalami masalah dalam pekerjaan. Orang yang kurang tidur malam cenderung memiliki emosi yang susah terkontrol. Hal ini tentu tidak akan baik untuk hubungan dengan sosial.

Sleep Apnea

Sleep Apnea
Sleep Apnea

Sleep apnea merupakan kondisi dimana seseorang mengalami perhentian pernapasan saat tertidur. Hal ini mengakibatkan oksigen yang masuk akan berkurang. Saat tidur harusnya kita secara otomatis akan mampu bernapas dengan baik. Namun pada orang dengan sleep apnea tidak seperti itu.

Sleep apnea sendiri terbagi dua bagian, yaitu obstruktif dan central. Sleep apnea obstruktif merupakan kondisi dimana terjadinya episode berulang dari penghentian (apnea) atau pengurangan (hipopnea) aliran udara selama tidur yang disebabkan oleh obstruksi jalan napas bagian atas.

Sedangkan sleep apnea central merupakan kondisi dimana terjadi kesalahan dalam menghubungkan otak dengan otot pernapasan di dalam tubuh.

Gangguan yang satu ini cukup serius, sehingga perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Salah satu terapi yang dapat dilakukan adalah terapi obstructive sleep apnea (OSA).

Parasomnia

Walau terdengar jarang, namun parasomnia cukup sering kita jumpai di sekitar kita. Parasomnia sendiri merupakan gangguan tidur yang membuat seseorang melakukan gerakan dan berperilaku tidak normal saat tidur. Gerakan saat tidur yang biasa dilakukan misalnya, berjalan, mengigau, menggertakkan gigi, dan masih banyak lagi.

Walaupun seseorang dengan parasomnia melakukan berbagai gerakan saat tertidur, namun mereka sama sekali tidak menyadarinya dan dapat tertidur dengan pulas.

Baca Artikel Kami Lainnya : Kehilangan Mood Saat Bekerja? Coba Beberapa Tips Berikut Ini

Restless Leg Syndrome (RLS)

Restless leg syndrome merupakan kondisi dimana seseorang mengalami keinginan untuk menggerakkan kaki saat tertidur. Umumnya hal tersebut terjadi di malam hari. Restless leg syndrome juga cukup asing didengar.

Restless leg syndrome berkaitan dengan berbagai kondisi kesehatan, seperti ADHD, dan penyakit Parkinson. Meski demikian, penyebab pasti dari restless leg syndrome belum bisa diketahui.

Narkolepsi

Narkolepsi
Narkolepsi

Narkolepsi adalah kondisi dimana seseorang mengalami tidur dengan cepat saat sedang terjaga. Kondisi tersebut umumnya akan ditandai dengan adanya perasaan yang sangat lelah dengan tiba-tiba dan tertidur tanpa peringatan.

Narkolepsi sangat berbahaya, terlebih lagi jika terjadi saat sedang mengendarai kendaraan, atau bekerja dengan alat-alat berat. Gangguan ini juga dapat mengakibatkan kelumpuhan tidur, yang membuat seseorang tidak bisa bergerak saat bangun.

Gangguan Ritme Sirkadian

Adanya rutinitas yang kita lakukan setiap hari membuat kita memiliki jam biologis. Hal ini mengatur kapan kita akan tertidur, bangun, makan, dan melakukan aktivitas lainnya secara rutin. Gangguan ritme sirkadian merupakan kondisi dimana seseorang mengalami gangguan terhadap jam biologisnya karena adanya suatu kegiatan yang menghambat rutinitasnya.

Gangguan ritme sirkadian akan membuat seseorang bangun lebih siang, sulit tidur, atau sulit berkonsentrasi.

Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)

Sleep paralysis atau kelumpuhan tidur sebenarnya sangat sering terjadi di Indonesia. Namun, orang-orang beranggapan hal ini merupakan gangguan dari makhluk halus atau biasa disebut ketindihan.

Sleep paralysis merupakan kondisi dimana seseorang terbangun dari tidurnya, namun tidak mampu untuk menggerakkan tubuhnya.

Berdasarkan uraian diatas, apakah kamu pernah atau sedang mengalami salah satunya? Jika kamu merasa hal tersebut cukup mengganggu kegiatan sehari-hari atau dapat membahayakan orang banyak, sebaiknya kamu mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi. Selain itu, kamu juga bisa melakukan Konseling Online, atau berkonsultasi dengan dokter terdekat.

Gangguan tidur memang terdengar cukup sederhana. Sayangnya, gangguan tidur ini dapat memberi berbagai dampak bagi kehidupan seseorang, mulai dari interaksi sosial, kinerja kerja, hingga mengalami berbagai kecelakaan fisik. Untuk itu, mendapatkan pertolongan sedini mungkin akan sangat membantu kamu agar bisa terlepas dari gangguan tidur tersebut. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Capek Kerja Jangan Langsung Resign! Praktekkan Tips Berikut