Mamie Phipps Clark Sebagai Tokoh Psikologi Perempuan Yang Mampu Mengubah Dunia

Mamie Phipps Clark sebagai tokoh psikologi perempuan yang mampu mengubah dunia. Mengubah sistem pendidikan diskriminasi ras kulit hitam.

Sosial, Tokoh3564 Views

Logos Indonesia – Mamie Phipps Clark sebagai tokoh psikologi perempuan yang mampu mengubah dunia sosial. Topik utamanya adalah kesetaraan ras antara orang kulit hitam dan orang kulit putih dalam memperoleh pendidikan.

Masa Kanak-Kanak Mamie Phipps Clark

Mamie Phipps Clark merupakan warga kulit hitam yang lahir pada tanggal 18 April 1917. Ayahnya bernama Dr. Harold H. Phipps, seorang dokter yang juga mengelola hotel dan spa untuk orang kulit hitam. Sedangkan ibunya bernama Katie Florence Phipps, yang juga ikut membantu suaminya dalam bekerja.

Melalui kesuksesannya, keluarga Clark mendapatkan keistimewaan dibandingkan orang kulit hitam lainnya. Keluarga telah dapat mengakses fasilitas yang biasanya hanya terbuka untuk orang kulit putih saja. Walaupun keluarga Clark tergolong dalam status kelas menengah. Tapi untuk pendidikan, Clark sebagai warga kulit hitam masih terpisah dengan pendidikan orang kulit putih. Segregasi pendidikan inilah yang memicu minat sosial Clark.

Pendidikan Mamie Phipps Clark

Mamie Phipps Clark & Kennert Clark. Image by Hariem World Magazine.
Mamie Phipps Clark & Kennert Clark. Image by Hariem World Magazine.

Dalam pendidikan, Clark termasuk siswa yang cerdas dan menyukai pelajaran matematika. Sehingga, dirinya mendapatkan tawaran beasiswa di dua universitas. Orang tuanya sangat bangga terhadap prestasi pendidikan Clark dan mendorongnya untuk terus mengejar pendidikannya. Akhirnya, Clark berkuliah di Universitas Howard dengan jurusan fisika dan matematika.

Pada tahun 1934, Clark bertemu dengan Kenneth Clark di Universitas Howard, yang kemudian akan menjadi suaminya di masa depan. Dalam menempuh pendidikannya, Clark terus menemui diskriminasi perempuan. Pada tahun ketiga kuliah, Clark putus asa karena para profesornya tidak mendukung perempuan untuk berkuliah. Akhirnya, di tahun ketiga kuliah, Clark memutuskan pindah ke jurusan Psikologi. Keputusannya ini berdasarkan Kenneth yang membujuknya untuk masuk ke jurusan Psikologi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Stanley Milgram dan Eksperimen Klasik Tentang Kepatuhan.

Dari situlah, Clark mulai mengembangkan minatnya pada anak-anak. Menurut Clark, psikologi merupakan bidang yang cocok dengan minatnya. Pada tahun 1938, Clark lulus dari Universitas Howard dengan nilai cumlaude. Setelah lulus, Clark langsung memutuskan untuk lanjut pendidikan pascasarjana psikologi.

Dalam menempuh pendidikan pascasarjananya, Clark membuat tesis berjudul “Pengembangan Kesadaran Diri pada Anak-anak Pra-Sekolah Negro,” tentang anak-anak kulit hitam. Temuannya ini menjadi landasan untuk minat penelitian selanjutnya. Hasil dari tesisnya ini menunjukkan bahwa anak-anak kulit hitam memiliki konsep diri yang berbeda dari anak-anak kulit putih. Hal ini karena adanya perbedaan ras. Hasil penelitiannya ini kemudian digunakan oleh Clark untuk mengubah aturan sekolah di Amerika bahwa pemisahan berdasarkan warna kulit dalam sekolah umum harus dihapus.

Clark juga pernah bekerja di kantor hukum untuk melihat langsung efek buruk dari adanya segregasi pendidikan. Pada tahun 1943, Clark mendapatkan gelar Ph.D dari Universitas Columbia. Clark dan suaminya menjadi orang Afrika Amerika yang pertama mendapatkan gelar doktor dari Kolombia.

Karir Mamie Phipps Clark

Setelah lulus dan mendapatkan gelar Ph.D, Clark dan suaminya langsung mencari pekerjaan. Namun terdapat perbedaan yang jelas adanya diskriminasi orang kulit hitam. Clark sangat sulit mendapatkan pekerjaan walaupun sudah mendapatkan gelar Ph. D. Sedangkan suaminya sudah menemukan pekerjaan sebagai pengajar di City College of New York. Clark mulai menyadari bahwa orang kulit hitam yang mendapatkan gelar PhD adalah suatu fenomena anomali yang tidak diinginkan pada tahun 1940-an.

Walaupun begitu, Clark mampu menemukan pekerjaan yang sesuai dengan fashionnya yaitu menjadi konselor tunawisma dan anak-anak kulit hitam di panti asuhan Riverdale Children’s Association di New York. Selamat bekerja, Ia melakukan tes psikologi kepada anak-anak Afrika-Amerika dari panti asuhan tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Lawrence Kohlberg dan Tahap Perkembangan Moral.

Dari situ dia menyadari bahwa layanan psikologis untuk orang kulit hitam sangat minim. Kemudian mulai sangat terasa bahwa terdapat diskriminasi ras di New York. Karena itu bekerja sebagai konselor di panti asuhan tersebut menjadi pengalaman yang berharga baginya.

Pada tahun 1946, Clark dan suaminya membangun Northside Center for Child Development di Harlem. Dibangunnya fasilitas tersebut untuk mengatasi kurangnya fasilitas pelayanan sosial bagi anak-anak kulit hitam. Pelayanan tersebut berfokus pada layanan psikologis yang komprehensif untuk warga kulit hitam, orang miskin dan anak minoritas lainnya.

Setelah beberapa tahun berlalu, layanan tersebut diperluas menjadi program pendidikan untuk anak-anak minoritas dan orang tua. Pelayanannya semakin berkembang. Dari awalnya hanya terdapat 1 psikolog, 3 psikiater, dan 3 pekerja sosial. Seiring dengan waktu, sudah melebihi dari itu. Layanan holistik seperti terapi, kerja sosial dan sekolah terus berkembang. Pada Tahun 1979, Clark pensiun dari pusat pelayanan tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Memancarkan Inner Beauty. Perilakumu Memancarkan Kecantikanmu.

Pada tanggal 11 Agustus 1983, Mamie Phipps Clark meninggal dunia di usia 66 tahun. Clark merupakan tokoh Psikologi dan penggerak sosial yang di masa itu sangat berkontribusi terhadap kesetaraan pelayanan sosial bagi warga kulit hitam dan warga minoritas.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment