Sejarah Model Lima Faktor Kepribadian Dan Sifat Umum Yang Dimiliki Kebanyakan Orang

Sejarah model lima faktor kepribadian dan sifat umum yang dimiliki kebanyakan orang. Tiap budaya memiliki kekhasan tersendiri.

Kerpibadian, Tokoh2608 Views

Logos Indonesia Terdapat lima dimensi dasar kepribadian yang terlihat sebagai konsep universal bagi semua orang. Dalam sejarahnya, lima dimensi dasar kepribadian telah banyak dikembangkan dengan seiringnya waktu. Seseorang yang pertama kali mengemukakan lima dimensi dasar kepribadian ini adalah Fiske di tahun 1949. Kemudian setelah seiring waktu dan terkenalnya teori tersebut. Mulai banyak tokoh-tokoh lainnya berusaha untuk mengembangkan lima dimensi dasar kepribadian tersebut.

Sejarah Model Lima Faktor Kepribadian

Model lima faktor kepribadian atau disebut juga sebagai Five Factor Model (FFM), merupakan model kepribadian yang terdiri dari lima dimensi dasar yang terpisah namun terlihat universal. Model lima faktor kepribadian ini memiliki perkembangan hingga menghasilkan lima model yang kita kenal saat ini.

Fiske (1949)

Model lima faktor kepribadian yang pertama kali muncul dikemukakan oleh Fiske pada tahun 1949. Kelima faktor kepribadian yang dikemukakan oleh Fiske sebagai berikut.

  1. Confidence Self Ekspression
  2. Sosial Adaptability
  3. Conformity
  4. Emosional Control
  5. Inquiring Intellect

Norman (1963)

Kemudian pada tahun 1963, tokoh psikologi lainnya mengembangkan lima model kepribadian yang sebelumnya dirumuskan oleh Fiske. Tokoh Psikologi itu bernama Norman. Hasil dari Pengembangan lima model kepribadian menurut Norman sebagai berikut.

  1. Surgency
  2. Agreeabelness
  3. Conscientiousness
  4. Emotional Stability
  5. Culture

McCrae dan Costa (1990)

Kemudian, lima model kepribadian tersebut dikembangkan lagi oleh McCrae dan Costa pada tahun 1990. Mereka melakukan penelitian ulang mengenai sifat atau trait yang mendasari kepribadian manusia. Dengan menggunakan analisis faktor, terdapat lima dimensi yang mendasari kepribadian manusia. Lima dimensi yang dimaksud oleh McCrae dan Costa adalah sebagai berikut.

  1. Neuroticism
  2. Extraversion
  3. Agreeableness
  4. Conscientiousness
  5. Openness To Experience

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Pendiri Psikologi Gestal, Max Wertheimer.

Akhirnya dihasilkan lima model faktor kepribadian secara universal yang hingga saat ini kita kenal. Kelima model faktor kepribadian tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Openness, meliputi curious, orisinil, intelektual, kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru.
  2. Conscientiousness, meliputi terorganisir, sistematis, tepat waktu, berorientasi pada prestasi, dan dapat diandalkan.
  3. Extraversion, meliputi suka keluar bersama teman-temannya, banyak bicara, mudah bergaul dan menikmati berada dalam situasi sosial.
  4. Agreeableness meliputi toleran, sensitif, udah percaya pada orang lain, baik hati, hangat.
  5. Neuroticism, meliputi cemas, mudah tersinggung, temperamental dan moody.

Penemuan Sifat Universal Kepribadian Manusia Lainnya Di Beberapa Negara

Pada tahun 1992, Eysenck membuat penelitian mengenai sifat atau trait pada anak kembar identik dan kembar fraternal. Hasilnya menunjukkan bahwa anak yang kembar identik kecenderungan memiliki sifat yang sama jika dibandingkan dengan anak yang kembar secara fraternal. Sifat yang paling banyak ditemukan pada anak kembar identik adalah sifat ekstrovert dan terbuka pada pengalaman baru. Sedangkan pada anak kembar fraternal lebih banyak memiliki hubungan yang tinggi pada sifat agreeableness.

Pada tahun 2011, seorang tokoh bernama Fanny Cheung menemukan trade atau sifat lainnya di luar lima faktor model kepribadian universal tersebut. Sifat umum manusia yang ia temukan adalah sebagai berikut.

  • Harmoni (ren qing), sifat yang berkaitan dengan hubungan sosial.
  • Irit (thrift)
  • Foya-foya (extravagence)
  • Mentalitas Ah-Q (defensif)
  • Muka, sifat seseorang yang tidak mau kehilangan harga dirinya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Mary Ainsworth Dan Teori Kasih Sayang Ibu Dan Anak.

Di negara Filipina ditemukan beberapa sifat yang umum ditemui pada masyarakat di sana. Melalui penelitian yang dilakukan oleh Tim Crurch pada tahun 1986. Terdapat tiga sifat yang umum dimiliki oleh masyarakat Filipina yaitu, pakamadaldal atau disebut juga keingintahuan sosial. Sifat kedua adalah pakamapaksapalaran atau pengambilan risiko. Yang terakhir adalah sifat religiu atau ketaatan beragama.

Selain itu, ada juga aspek yang memiliki peran dalam kepribadian manusia yaitu locus of control (LoC). Istilah ini berasal dari tokoh psikologi bernama Rotter. Pada tahun 1966, Rotter memberi nama locus of control sebagai hasil dari penelitiannya. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa orang di negara barat seperti di Amerika Serikat memiliki lokus of control yang berbeda pada orang di negara timur seperti di Jepang dan di Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian Rooter, bagi orang-orang dari negara barat memiliki kecenderungan locus of control internal. Faktor motivasi internal seperti rasa tanggung jawab atas tindakan dan kejadian yang ia alami menjadi ciri khas orang barat. Mereka cenderung tidak takut untuk sendirian untuk mengurus sesuatu hal. Bahkan mereka merasa percaya diri dapat mengendalikan hal yang ada di sekitar mereka.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat John Bowlby dan Pemikirannya Tentang Teori Kasih Sayang.

Berbeda jauh dengan orang-orang di negara timur. Bagi orang yang berada di negara timur cenderung memiliki lokus of control eksternal. Pada umumnya, pola pikir orang-orang yang berada di negara timur beranggapan bahwa kejadian yang menimpanya merupakan akibat dari hal yang di luar kendalinya. Sebagai contoh, Ketika seseorang mendapatkan musibah atau kesialan. Berdasarkan pola pikir orang Asia, ia akan menyalahkan masalahnya itu sebagai akibat dari ulah orang lain, karena faktor alam atau faktor supranatural.

Sarwono, Sarlito. W. (2016). Psikologi Lintas Budaya. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment