Logos Indonesia – Setiap usia perkembangan anak memiliki tugas perkembangannya. Tugas perkembangan merupakan kemampuan sosial atau motorik yang harus dimiliki di usia tertentu. Menurut Havighurst, tugas perkembangan berkaitan dengan kelompok budaya. Seseorang dapat mempelajari pola perilaku dan keterampilan tertentu pada usia – usia tertentu.
Karena sudah hal biasa keterampilan yang harus dimiliki di usia tertentu tersebut menghasilkan harapan sosial dari anak tersebut. Harapan sosial ini dikenal sebagai tugas perkembangan. Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas atau kemampuan yang ada di periode kehidupan tertentu.
Konsep Dasar Tugas Perkembangan Havighurst
Ketika seorang anak mampu melakukan tugas perkembangan tersebut sesuai dengan usianya. Maka kebahagiaan dan keberhasilan dirasakan oleh orang tua mereka. Sebaliknya, ketika anak tersebut tidak mampu memenuhi tugas perkembangan tersebut. Maka menimbulkan perasaan sedih, dan pandangan negatif dari masyarakat.
Biasanya anak yang gagal dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai usianya adalah anak yang memiliki kebutuhan khusus. Mereka terlambat dalam menguasai kemampuan yang seharusnya dimiliki sesuai usianya.
Beberapa tugas perkembangan dihasilkan dari proses pematangan fisik. Seperti anak mampu berjalan karena otot kaki yang sudah kuat, seiring dengan waktu tinggi badan anak semakin meningkat, dan pertumbuhan fisik lainnya yang berkaitan dengan faktor biologis.
Baca Artikel Kami Lainnya: Lakukan Cara Ini Agar Anak Memiliki Kecerdasan Emosi (EQ) Yang Tinggi.
Beberapa tugas perkembangan lainnya dihasilkan dari interaksi dengan budaya. Seperti anak yang mampu membaca setelah proses belajar, anak mampu memainkan peran sesuai dengan gendernya, anak mampu menerapkan nilai-nilai budaya dalam masyarakat, dan kemampuan lainnya yang berkaitan dengan hubungan sosial.
Beberapa tugas perkembangan lainnya dihasilkan dari nilai-nilai pribadi, seperti minat dalam suatu bidang tertentu. Tugas perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan emosi anak, konsep diri anak, dan keyakinan yang dipegang oleh anak.
Ketika anak tumbuh dalam budaya yang cenderung statis atau tidak banyak berubah. Maka tugas perkembangan anak sama dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan ketika anak tumbuh dalam budaya yang cenderung cepat berubah. Maka tugas perkembangan anak dari satu generasi ke generasi berikutnya berbeda seiring dengan perkembangan zaman.
Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Lebih Awal Tanda-Tanda Anak Mengalami Gangguan Pendengaran Dan Cara Penanganannya.
Jadi tugas perkembangan anak berkaitan dengan kebutuhan dari tuntutan zaman. Pada zaman dahulu, kemampuan membaca pada anak tidak terlalu penting. Namun pada zaman sekarang, anak dituntut sudah bisa membaca sebelum masuk sekolah dasar.
Contoh lainnya pada zaman sekarang adalah keterampilan dalam bekerja. Pada zaman sekarang melalui tenaga manusia mulai berkurang dan berganti menjadi keterampilan dalam mengoperasikan mesin.
Tugas Perkembangan Usia 0 – 6 Tahun Menurut Havighurst
Pada dasarnya tugas perkembangan anak di usia awal, berfokus pada pertumbuhan fisik dan interaksi dengan orang tuanya. Kelekatan emosi antara anak dan ibunya. Menurut Havighurst, anak usia 0 – 6 tahun harus memiliki kemampuan sebagai berikut (Hapsari, 2016).
- Anak mulai belajar berjalan.
- Anak mulai belajar makan makanan padat.
- Belajar mengendalikan BAB.
- Anak mampu membedakan jenis kelamin dan kesopanan seksual.
Anak sudah mencapai stabilitas fisiologis. - Anak sudah mampu membentuk konsep sederhana tentang hubungan sosial dan sentuhan fisik.
- Anak sudah mampu berhubungan secara emosional dengan orang tuanya, maupun orang lain di dekatnya.
- Anak mampu membedakan sesuatu yang benar dan yang salah melalui nurani.
Tugas Perkembangan Usia 6 – 12 Tahun Menurut Havighurst
Pada dasarnya tugas perkembangan anak usia 6 -12 tahun berfokus pada pertemanan dengan teman sebayanya dan proses belajar di sekolah. Anak sudah mampu memasukkan nilai-nilai sosial di masyarakat ke dalam dirinya. Anak mampu memahami konsep dasar dari kebutuhan sehari-hari. Anak juga mampu memahami peran orang dewasa melalui bermain peran dengan objek tertentu. Menurut Havighurst, anak usia 6 – 12 tahun harus memiliki kemampuan sebagai berikut (Hapsari, 2016).
- Anak sudah bisa bermain menggunakan fisiknya.
- Anak sudah mampu membangun sikap diri sendiri sebagai anak yang mengembangkan konsep tumbuh dan berkembang.
- Anak sudah bisa bergaul dengan teman sebayanya.
- Anak sudah bisa memainkan permainan peran (role play) pria dan wanita.
- Anak sudah bisa membaca, menghitung, menulis dengan kemampuan mendasar.
- Anak sudah bisa mengembangkan konsep terkait kebutuhan sehari-hari.
- Anak mulai mengembangkan sikapnya berdasarkan hati nuraninya, moralitas dan nilai yang ada di masyarakat.
- Anak sudah bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
- Anak sudah bisa membentuk sikap terhadap kelompok teman dan lembaga sosial seperti sekolah.
Itulah tugas perkembangan anak usia 0 – 12 tahun. Sedari anak baru lahir sudah memiliki tugas perkembangan yang semestinya anak usianya miliki. Ketika anak tersebut belum mampu menguasai kemampuan tersebut. Maka diperlukan penanganan lebih lanjut untuk bisa menyesuaikan dengan tugas perkembangan seusianya.
Baca Artikel Kami Lainnya: Jangan Salah Sebut! Ini Bedanya Kata Pertumbuhan Dan Perkembangan Dalam Perkembangan Anak.
Hapsari, I. Indri. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Indeks.