Biografi Abraham Maslow: Teori Orang Yang Mengaktualisasi Diri

Salah satu tokoh psikologi humanistik yang terkenal adalah Abraham Maslow. Teori tentang hirarki kebutuhan sangatlah terkenal.

Tokoh4854 Views

Logos Indonesia Kali ini kita akan membahas teori psikologi humanistik yang terkenal yaitu teori aktualisasi dari Abraham Maslow. Sebenarnya teori Maslow memiliki banyak sebutan. Ada yang menyebutnya teori Maslow adalah teori humanistik, teori aktualisasi diri, ataupun kekuatan ketiga dalam ilmu psikologi. Maksud dari kekuatan ketiga adalah. Dalam ilmu psikologi, kekuatan pertama adalah psikoanalisis, kedua adalah behaviorisme dan yang ketiga barulah humanistik Maslow. Karena proses dalam mengembangkan teori humanistik Maslow ini, Iya juga mempelajari psikoanalisis dan behavioristik yang mempengaruhi teorinya.

Pada masa awal pembelajarannya, Maslow mempelajari buku Freud yang berjudul “Interpretation of Dreams”. Karena buku tersebut, ia menjadi tertarik dengan ilmu psikoanalisis Freud. Kemudian selama melakukan penelitian bersama Watson terkait dengan perilaku primata. Iya tertarik dengan penelitian tersebut dan mempelajari teori behavioristik. Namun seiring berjalannya waktu seiring meningkatnya pemahaman diri terkait kedua teori tersebut dan pemahaman dirinya, akhirnya ia menemukan sesuatu yang kurang dari kedua teori tersebut. Menurut Maslow, kedua teori tersebut tidak bisa menjelaskan hal yang berkaitan dengan humanistik. Selain itu, dari kedua teori tersebut tidak berfokus pada seseorang yang sehat secara psikologis. Maslow menganggap bahwa setiap manusia itu pada dasarnya memiliki hal yang positif, dibandingkan hal yang negatif. Sehingga, setelah ia menyadari pandangannya tersebut. Selama hidupnya, Maslow mencari penjelasan dan berfokus pada seseorang yang sehat secara psikologis dalam mengembangkan teorinya.

Teori Maslow yang paling terkenal adalah teori hirarki kebutuhan Maslow. Bahwa dalam mencapai aktualisasi diri, kita harus memenuhi kebutuhan yang berada di bawahnya. Tingkatan kebutuhan Maslow dari tingkat terendah hingga tertinggi yaitu:

  • Kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan akan rasa lapar dan tempat tinggal
  • Kebutuhan Rasa Aman. Kebutuhan akan rasa aman dari ancaman orang jahat
  • Kebutuhan Cinta. Kebutuhan akan ingin dicintai dan mencintai orang lain.
  • Kebutuhan Untuk Dihargai Orang Lain.
  • Kebutuhan Aktualisasi Diri. Kebutuhan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri.

Abraham Maslow.

Masa Kanak-kanak Abraham Maslow

Abraham Maslow lahir pada tanggal 1 April 1908 di Manhattan, New York. Selamat masa kanak-kanak, Maslow tinggal di Brooklyn. Maslow hidup dengan penderitaan dan tidak merasa bahagia.

Maslow merupakan anak pertama dari 7 bersaudara. Ayahnya merupakan imigran keturunan Rusia Yahudi yang bekerja untuk mempersiapkan barel. Sedangkan ibunya memiliki permasalahan terkait pengontrolan emosi. Sehingga, maslow kecil tidak dekat dengan kedua orang tuanya. Bahkan ia membenci ibunya hingga akhir hayatnya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Tokoh Psikologi Analisis, Carl Jung.

Kebencian Maslow terhadap ibunya karena ia memiliki pengalaman yang buruk terhadap ibunya. Ketika maslow masih kecil, ia mengambil dua ekor anak kucing yang terlantar dan membawa ke rumahnya untuk dirawat. Namun, ketika ibunya melihat anak kucing tersebut. Ibunya menjadi marah dan menendang anak kucing tersebut hingga meninggal. Bagi anak kecil seperti Maslow, tindakan ibunya merupakan hal yang kejam untuk seorang ibu. Dari perilaku itu, Maslow membenci semua yang ada pada ibunya. Bahkan ketika ibunya meninggal, ia tidak datang ke pemakaman ibunya.

Ibunya merupakan seorang yang taat dengan agama dan selalu mengatakan hukuman dari Tuhan jika melanggar larangannya. Hal tersebut tidak membuat Maslow kecil takut. Ia malah melakukan yang di larang oleh ibunya untuk mengetahui, apakah hukum Tuhan yang dibicarakan ibunya itu benar. Kenyataannya, tidak ada hukum dari Tahun setelah melakukan hal yang dilarang oleh ibunya. Hal tersebut membuat Maslow menjadi atheis.

Masa Remaja Abraham Maslow

Pada usianya yang ke-20 tahun. Maslow menikah dengan Berta, sepupunya sendiri. Ketika remaja, orang tuanya bercerai. Iya mulai dekat dengan ayahnya secara emosional. Berdasarkan keinginan ayahnya yang ingin dirinya menjadi pengacara. Akhirnya Maslow masuk kuliah hukum di City College of New York. Namun setelah menjalani beberapa semester perkuliahan, ia tidak menemukan kecocokan dengan ilmu hukum. Ia berhenti dengan ilmu hukum dan melanjutkan kuliahnya dengan mempelajari filsafat. Dari situ, ia menyukai teori behavioris milik Watson dan mulai mengambil S-2 nya ilmu psikologi. Pada tahun 1934, Watson mendapatkan gelar dokternya (Ph.D) di bidang ilmu psikologi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Erich Fromm Teori Orang Yang Produktif.

Selama beberapa tahun berikutnya, ia mendaftarkan diri ke sekolah kedokteran. Namun bagi Maslow, ilmu kedokteran sama seperti dengan ilmu hukum. Karena menurut Maslow, kedua ilmu tersebut tidak memiliki emosi yang kuat terhadap orang lain.

Karir Abraham Maslow

Pandangan teori humanistiknya ini mulai tumbuh ketika ia meneliti orang Indian Northern Blackfoot dari Alberta, Kanada. Dari situ Maslow mempelajari bahwa perbedaan antar suku merupakan pikiran yang dangkal. Dari penelitian itu juga, Iya memahami bahwa terdapat hierarki kebutuhan. Hierarki kebutuhan inilah yang menjadi teori terkenal hingga saat ini.

Pada tahun 1940, Maslow mengalami penyakit serangan jantung. Setelah diperiksa, penyakitnya ini merupakan serangan jantung yang tidak terdiagnosis selama 20 tahun belakangan ini. Dan karena serangan jantung pula ia akhirnya meninggal dunia di usia 62 tahun pada tanggal 8 Juni 1970.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Freud: Bapak Psikoanalisis.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment